meminta bantuan. Pada remaja akhir 18-20 tahun emosi menjadi lebih konstan, dan cenderung menyimpan kemarahan.
2.4 Tingkah Laku dalam Perkembangan Remaja
2.4.1 Hubungan dengan Orang Tua
Keinginan remaja untuk memperoleh kebebasan dan otoritas yang disertai dengan kebutuhan untuk ketergantungan dan batasan yang ditetapkan orangtua
dapat menimbulkan ketegangan pada hubungan orangtua-anak. Penanganan terbaik adalah komunikasi yang efektif dan pengasuhan yang demokratis.
2.4.2 Hubungan dengan Kelompok
Kelompok teman merupakan faktor pengaruh yang penting bagi remaja yang semakin membutuhkan pengakuan dan penerimaan masyarakat. Dukungan
yang diberikan oleh teman dalam kelompok menyediakan lingkungan yang aman untuk mencoba berbagai ide baru dan berbagi perasaan yang sama. Remaja sering
membentuk hubungan clique dengan kelompok lain yang memiliki latar sosioekonomi dan minat yang sama. Clique yang bersifat eksklusif, membantu
anggotanya membangun identitas diri. Masyarakat yang kurang akrab dibandingkan clique, memberikan kesempatan terjadinya interaksi heteroseksual
dan kegiatan sosial. Masyarakat juga mempertahankan syarat keanggotaan yang ketat, keanggotaan clique merupakan syarat untuk menjadi anggota masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Konsep Diri
Kelompok teman formal dan informal merupakan kekuatan utama dalam pembentukan konsep diri anggotanya. Popularitas dan pengakuan dalam
kelompok akan meningkatkan kepercayaan diri dan memperkuat konsep diri. Keterlibatan yang total dalam kelompok membuat mereka terlihat tidak mampu
mengambil keputusan dan tidak memiliki pikiran sendiri. Remaja yang menarik diri dari kelompok dan mengisolasi dirinya akan kesulitan mencapai identitas diri.
2.4.4 Ketakutan
Ketakutan pada kelompok usia ini adalah pada penerimaan oleh kelompok, perubahan tubuh, kehilangan kendali diri dan dorongan seksual yang mulai timbul.
Remaja sering mengamati perubahan dan ketidaksempurnaan pada tubuhnya. Adanya kelainan yang nyata maupun tidak menjadi penyebab kekhawatiran yang
terus-menerus. Kekhawatiran remaja akan masalah ekonomi dan politik menyebabkan ketakutan perang karena akan berakibat pada kematian dan
kehancuran.
2.4.5 Pola Koping