39 Jl. Kusumanegara; 54 Jl. Johar S;
40 Jl. Sultan Agung; 55 Jl. Munggur;
41 Jl. P. Diponegoro dan 56 Jl. Faridan M. Noto;
sirip-siripnya ; 42 Jl. Brigjend Katamso;
57 Jl. Bantul; 43 Jl. Emplasement
58 Jl.Bugisan; Lempuyangan;
44 Jl. Secodiningratan; 59 Jl. Jlagran Lor;
45 Jl. Kol. Sugiyono; 60 Jl. Kemetiran;
46 Jl. Menteri Supeno; 61 Jl. Ngasem;
47 Jl. Tamansiswa; 62 Jl. Mas Suharto;
48 Jl. Parangtritis; 63 Jl. Kenari;
49 Jl. Magelang; 64 Jl. Gayam;
50 Jl. Kyai Mojo; 65 Jl. Cendana;
51 Jl. Cik Di Tiro; 66 Jl. Melati Wetan;
52 Jl. Kahar Muzakkir; 67 Jl. Ibu Ruswo;
53 Jl. Dr Sutomo; b. Kawasan II
Menurut Keputusan Walikota Yogyakarta No. 214KEP2013 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan Menurut Kelasnya di Kota
Yogyakarta, kawasan II terdiri dari empat ratus sembilan puluh satu ruas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jalan. Peneliti mengambil tiga puluh ruas jalan sebagai contoh dari kawasan II yaitu:
1 Jl. Sugeng Jeroni
16 Jl. Lokananta 2
Jl. Perintis Kemerdekaan 17 Jl. Pareanom
3 Jl. Gambiran
18 Jl. Tegal Gendu 4
Jl. Ngeksigondo 19 Jl. Kemasan
5 Jl. Sorogenen
20 Jl. Mondorakan 6
Jl. Tegal Turi 21 Jl. Karanglo
7 Jl. Atmo Sukarto
22 Jl. Watu Gilang 8
Jl. Kebon Raya 23 Jl. Purbayan
9 Jl. Ki Penjawi
24 Jl. Widuri 10
Jl. Bung Tarjo 25 Jl. Nuri
11 Jl. Bausasran
26 Jl. Umum Kalipan 12
Jl. Juminahan 27 Jl. Pengok Kidul
13 Jl. Pasar Kembang
28 Jl. Jl. Mawar 14
Jl. Ki Mangun Karsoro 29 Jl. Patimura
15 Jl. Lowano
30 Jl. Mayang 3. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Retribusi parkir di tepi jalan umum
yang selanjutnya disebut retribusi yaitu pembayaran atas penggunaan tempat parkir ditepi jalan umum yang ditetapkan oleh Walikota.
Objek retribusi parkir di tepi jalan umum adalah pelayanan penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum. Menurut TmBooks 2013:35, objek
retribusi parkir ditepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir ditepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Subyek retribusi parkir di tepi jalan umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat
parkir tepi jalan umum. Retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum digolongkan sebagai retribusi jasa umum.
4. Retribusi Tempat Khusus Parkir Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2009
tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir, retribusi tempat khusus parkir yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan
tempat parkir yang khusus dimiliki atau dikelola oleh pemerintah. Objek retribusi tempat khusus parkir adalah pelayanan penyediaan
tempat parkir di tempat khusus parkir. Menurut TmBooks 2013:30, objek retribusi tempat khusus parkir adalah pelayanan tempat khusus parkir yang
disediakan, dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah. Subjek retribusi tempat khusus parkir adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
tempat parkir di tempat khusus parkir. Retribusi tempat khusus parkir di golongkan sebagai retribusi jasa usaha.
G. Efektivitas
Menurut Halim 2008: 234, efektivitas adalah kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. “Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil
yang sesungguhnya dicapai” Mahmudi 2015: 86. Efektivitas retribusi parkir yaitu menggambarkan pencapaian realisasi penerimaan retribusi parkir sesuai
dengan hasil yang ditargetkan. Efektivitas retribusi parkir dapat diketahui dengan mengambil data realisasi
penerimaan retribusi parkir pada tahun tertentu dan data anggaran atau target retribusi parkir pada tahun tertentu. Rasio efektivitas retribusi parkir dapat
dihitung dengan rumus Halim 2008: 234: Rasio efektivitas =
parkir retribusi
penerimaan target
parkir retribusi
penerimaan Realisasi
x 100 “Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila
rasio yang dicapai mencapai minimal sebesar satu atau 100. Namun demikian semakin tinggi rasio efektivitas, maka kemampuan daerah pun semakin baik”
Halim 2008: 234. Rasio efektivitas ditunjukkan pada tabel berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1: Kriteria Efektivitas Retribusi Parkir
Rasio efektivitas Kriteria
≥ 100 Efektif
85 s.d. 99 Cukup Efektif
65 s.d. 84 Kurang Efektif
65 Tidak efektif
Sumber: Mahmudi 2015: 111
H. Efisiensi
Menurut Halim 2008: 234, “Efisiensi adalah rasio yang menggambarkan
perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima”. “Efisiensi terkait dengan
hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output
tersebut” Mahmudi 2015: 85. Efisiensi retribusi parkir yaitu menggambarkan pencapaian realisasi
penerimaan retribusi parkir dengan menggunakan sumber daya dan biaya pemungutan retribusi parkir yang terendah. Efisiensi retribusi parkir dapat
diketahui dengan mengambil data biaya pemungutan retribusi parkir dengan data realisasi penerimaan retribusi parkir.
Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002 Tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah, biaya pemungutan yaitu
biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan. Biaya pemungutan retribusi parkir adalah
biaya yang dikeluarkan untuk membiayai segala kegiatan yang berkaitan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemungutan retribusi parkir yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan.
Biaya pemungutan retribusi parkir dapat diketahui dengan menjumlahkan biaya pengadaan
karcis dengan biaya rutin. “Biaya pengadaan karcis yaitu sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mencetak karcis retribusi parkir. Biaya
rutin yaitu biaya yang terdiri dari tunjangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Parkir dan pengadaan seragam parkir” Noverita 2010: 48. Besarnya biaya insentif
pemungutan retribusi parkir ditetapkan paling tinggi sebesar 5 lima persen dari realisasi penerimaan retribusi parkir.
Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 16 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Perparkiran, prosedur pengadaan karcis retribusi parkir di tepi jalan umum yaitu:
1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK melaporkan dan menyerahkan
karcis hasil pengadaan kepada penyimpan atau pengurus barang Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD.
2. Penyimpan atau pengurus barang SKPD menerima karcis hasil pengadaan
dari PPTK dan mencatat penerimaan karcis ke dalam kartu karcis barang cetakan.
3. Juru pungut menghitung kebutuhan atau persediaan karcis masing-masing
juru parkir dengan dasar estimasi sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI