26
jika ratio asetatpropionat rendah kadar lemak air susu menurun, sedang jika ratio asetatpropionat tinggi kadar lemak air susu akan naik Sutardi, 1978.
Tidak adanya pengaruh taraf penggunaan BBK sampai 30 dalam ransum terhadap kadar lemak susu, hal ini dapat dipakai sebagai petunjuk bahwa asam
lemak siklopropenoat yang dikonsumsi yang berasal dari BBK tidak mempengaruhi kadar lemak susu. Hal ini sejalan dengan pendapat Cook,et al.,
1976 yaitu bahwa pemberian asam lemak tidak jenuh siklopropenoat pada ternak ruminasia laktasi tidak banyak mempengaruhi komposisi asam lemak susunya dan
tidak ada pengaruhnya terhadap jaringan lemak tubuh, karena kemungkinan asam lemak siklopropenoat terhidrogenasi dalam rumen seperti halnya asam lemak
tidak jenuh lainnya. Morand-Fehr 1981 menyatakan pula bahwa karena lemak di dalam
rumen akan mengalami hidrogenasi, maka pengaruh jenis lemak yang dikonsumsi oleh ternak terhadap komposisi asam lemak susu, menjadi tidak nyata.
4.2 Kadar Protein Susu
Protein susu adalah merupakan komponen utama susu yang penting artinya dari segi nilai gizi makanan.
Berdasarkan hasil analisis data ternyata penggunaan bungkil biji kapuk BBK sampai taraf 30 dalam ransum konsentrat belum nyata mempengaruhi
kadar protein susu. Meskipun demikian ternyata kadar protein susu Y, terlihat meningkat
27
nyata P 0.05, R = 0.59 dengan meningkatnya konsumsi protein X, ghari, mengikuti persamaan Y = 2.387 + 17.867 X.
Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa meningkatnya konsumsi protein akan meningkatkan kadar protein susu. Hal ini sesuai dengan pendapat Broderick,
et al.1974 yaitu bahwa meningkatnya kandungan protein susu adalah akibat dari
meningkatnya konsumsi protein. Keadaan ini menunjukkan bahwa ketersediaan asam amino berpengaruh terhadap sintesis protein di dalam kelenjar mammae. Hal
ini didukung dengan percobaan menginfusikan asam amino secara intravenous, dapat meningkatkan sekresi protein susu.
Prekursor pembentukan protein susu yang disintesa di dalam kelenjar mammae adalah asam amino esensial dan non essensial yang berasal dari plasma
darah. Pengambilan asam amino non esensial oleh kelenjar mammae ini adalah lebih berfluaktuasi tergantung waktu dan tergantung individu ternaknya. Kelenjar
mammae dapat beradaptasi sendiri terhadap ketersediaan asam amino non esensial yang berfluktuasi, tetapi sangat tergantung pada ketersediaan asam amino esensial
di dalam darah. Kelenjar mammae dapat mensintesa asam amino non esensial dari berbagai prekursor antara lain yaitu asam lemak terbang seperti asetat dan
propionat, glukosa dan asam amino yang lain Morand- Fehr, et al., 1982. Kadar protein susu dari keempat perlakuan ransum ini sesuai mendekati
hasil penelitian Jenness 1980, Battha-charya 1980 dan Morand-Fehr dan Sauvant 1980 yaitu bahwa kadar protein susu kambing adalah bervariasi
diantara 1 - 17.8 dan pada umumnya terdapat diantara 2-6.
28
4.3 Kadar Laktosa Susu