25
4.1 Kadar Lemak Susu
Lemak susu adalah merupakan salah satu komponen susu yang sangat mudah berubah Larson, 1985; Morand-Fehr,et al., 1982.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengunaan BBK dalam ransum belum nyata mempengaruhi kadar lemak susu.
Kadar lemak susu kambing pada keempat perlakuan dalam penelitian ini mendekati hasil penelitian Jenness 1980 yaitu bahwa kadar lemak susu kambing
bervariasi dari 3.40 sampai 7.76. Sedangkan Katipana 1986 dalam penelitiannya mendapatkan kadar lemak susu kambing Peranakan Etawah adalah
sebesar 5.05. Tidak adanya perbedaan kadar lemak susu dari keempat perlakuan ransum
kemungkinan adalah disebabkan karena prekursor utama untuk sintesis lemak susu di dalam tubuh tersedia dalam jumlah yang sama sehingga menghasilkan
kadar lemak susu yang tidak berbeda. Seperti diketahui tingginya kadar lemak di dalam susu tergantung
ketersediaan prekursor pembentukan lemak susu, yang dipengaruhi oleh makanan yang diberikan antara lain yaitu glukosa, trigliserida dan prekursor yang utama
yaitu asam asetat dan beta hidroksi butirat Larson, 1985; Morand-Fehr, et al., 1982 .
Asam asetat yang merupakan produk dari fermentasi makanan kasar di dalam rumen, adalah merupakan prekursor utama pembentukan lemak susu. Pada
ternak laktasi , ratio perbandingan asetatpropionat adalah sangat penting karena
26
jika ratio asetatpropionat rendah kadar lemak air susu menurun, sedang jika ratio asetatpropionat tinggi kadar lemak air susu akan naik Sutardi, 1978.
Tidak adanya pengaruh taraf penggunaan BBK sampai 30 dalam ransum terhadap kadar lemak susu, hal ini dapat dipakai sebagai petunjuk bahwa asam
lemak siklopropenoat yang dikonsumsi yang berasal dari BBK tidak mempengaruhi kadar lemak susu. Hal ini sejalan dengan pendapat Cook,et al.,
1976 yaitu bahwa pemberian asam lemak tidak jenuh siklopropenoat pada ternak ruminasia laktasi tidak banyak mempengaruhi komposisi asam lemak susunya dan
tidak ada pengaruhnya terhadap jaringan lemak tubuh, karena kemungkinan asam lemak siklopropenoat terhidrogenasi dalam rumen seperti halnya asam lemak
tidak jenuh lainnya. Morand-Fehr 1981 menyatakan pula bahwa karena lemak di dalam
rumen akan mengalami hidrogenasi, maka pengaruh jenis lemak yang dikonsumsi oleh ternak terhadap komposisi asam lemak susu, menjadi tidak nyata.
4.2 Kadar Protein Susu