perhatian pada bidang tersebut; 4 adanya keterlibatan siswa dalam belajar bidang tersebut.
D. Penjurusan IPA
Penjurusan merupakan proses penempatan seseorang pada bidang tertentu dan sesuai dengan kriteria yang sudah di tetapkan. Penjurusan diadakan atas dasar
bahwa pada hakekatnya para siswa merupakan individu-individu yang mandiri dengan keanekaragamannya Ruslan, 1986: 14. Lebih lanjut Ruslan 1986: 14
menyatakan bahwa para siswa di juruskan untuk: 1
Mengelompokkan para siswa yang mempunyai kecakapan, kemampuan, bakat, dan minat yang relatif sama.
2 Membantu mempersiapkan para siswa dalam melanjutkan studi dan memilih
dunia kerjanya. 3
Membantu meramalkan keberhasilan untuk mencapai prestasi yang baik dalam kelanjutan studi dan kerjanya.
4 Membantu memperkokoh keberhasilan, dan kecocokan atas prestasi yang
akan dicapai di waktu mendatang kelanjutan studi dalam dunia kerja.
Penentuan penjurusan dilakukan untuk kepentingan siswa, menurut Ruslan 1986: 37 bahwa keputusan suatu penjurusan baiknya didasari oleh beberapa hal
dantara lain; 1 Atas kepentingan masa depan siswa bersangkutan.
2 Oleh pertimbangan kecakapan nyata prestasi belajar dan kecakapan potensional bakat, dan minat, keinginan orang tua dan siswa.
3 Bukan untuk kepentingan gurusekolah dan orang tua yang bersangkutan. 4 Tidak untuk mengadakan percobaan, sebab hasil pendidikan tidak dapat
diulangi kembali. Meski terdapat istilalh reeduction efek pendidikan yang salah akan tetapi tetap terbawa.
5 Bahwa keputusan terakhir adalah benar-benar final setelah melalui berbagai pertimbangan.
6 Bila terjadi kelambatan penjurusan bagi seorang siswa; dikarenakan hal-hal tertentu tidak melebihi 3 bulan setelah yang lainnya di juruskan.
Hasil keputusan penjurusan baiknya dilakukan dengan berbagai pertimbangan dari berbagai pihak baik dari segi sekolah, siswa, orang tua, serta
karir siswa kedepan. Sehingga, siswa yang telah masuk dalam jurusan IPA harus memiliki bakat, minat, serta motivasi yang tinggi terhadap IPA agar menjadi siswa
jurusan IPA.
E. Siswa Jurusan IPA