Uji organoleptis dan pH Uji viskositas

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Krim

Sunscreen Sediaan krim dikatakan memiliki kriteria yang baik apabila memiliki sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik. Uji stabilitas bertujuan untuk menjamin sifat- sifat utama produk tidak berubah selama waktu yang dapat diterima olehkonsumen, pergeseran viskositas merupakan salah satu parameter dalam pengujian stabilitas fisik dari sediaan krim. Pengujian sifat fisik yang dilakukan yaitu organoleptis, pH, daya sebar dan viskositas.

1. Uji organoleptis dan pH

Uji organoleptis yang dilakukan diantaranya dilakukan pengamatan warna dan bau dari sediaan krim, sedangkan uji pH dilakukan dengan menggunakan kertas indikator pH. Tabel VII. Data uji organoleptis dan pH krim sunscreen Kriteria F1 Fa Fb Fab Warna Putih putih putih Putih Bau Khas khas khas Khas pH 5 5 5 5 Berdasarkan hasil pengamatan organoleptis dan pH didapatkan data untuk setiap formula relatif sama. Krim yang dihasilkan berwarna putih dengan bau yang tidak terlalu menyengat diharapkan agar dapat diterima oleh konsumen. pH sediaan krim yang didapat masuk kedalam range pH kulit yaitu berkisar 5-6 agar tidak mengiritasi kulit ketika diaplikasikan oleh konsumen.

2. Uji daya sebar

Pengukurandaya sebar dari krim bertujuan untuk mengetahui sejauh mana krim dapat menyebar saat diaplikasikan pada kulit.Daya sebar bertanggung jawab untuk ketepatan transfer dosis atau melepaskan obatnya serta kemudahan penggunaannya. Daya sebar suatu sediaan pada umumnya berbanding terbalik dengan viskositas sediaan tersebut. Semakin besar viskositas suatu sediaan, maka semakin kecil kemampuan sediaan tersebut untuk menyebar Garg et al ., 2002. Emulsifying agent dan gelling agent memiliki pengaruh yang besar terhadap viskositas dan daya sebar suatu sediaan. Pengamatan daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal ini bertujuan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yaitu tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Nilai daya sebar yang diinginkan dalam penelitian ini adalah 3-5 cm. Tabel VIII. Hasil pengujian viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas krim sunscreen Formula Viskositas

d.Pa.s Daya sebar cm

Pergeseran vikositas F1 250,0±5,0 4,11±0,13 9,9±1,2 Fa 71,7±2,9 4,83±0,05 27,9±1,1 Fb 398,3±7,6 3,36±0,05 24,6±3,7 Fab 100,0±10,0 5,09±0,16 16,1±9,7 Dari tabel VIII diketahui bahwa formula 1, formula a, dan formula b masuk ke dalam range daya sebar, yaitu 3-5cm.

3. Uji viskositas

Viskositas adalah suatu tahanan untuk mengalir. Viskositas yang tinggi dapat memberikan stabilitas sistem emulsi di dalam sediaan krim sunscreen karena akan meminimalkan pergerakan droplet fase dispers sehingga perubahan ukuran droplet ke ukuran yang lebih besar dapat dihindari dan dapat mencegah kemungkinan terjadinya koalesen Martin et al ., 1993. Viskositas dari krim tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikeluarkan dari wadahnya, namun tidak boleh terlalu rendah karena dapat menurunkan lama tinggal krim saat diaplikasikan di kulit. Pengamatan viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim menggunakan viscotester Rion-Japan seri VT-04 dengan rotor nomor 2 Formula 1 dan formula b dan rotor nomor 1 formula a dan formula ab. Pengamatan viskositas dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim yang diharapkan krim sudah membentuk sistem yang stabil di mana tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Formula a dan formula ab menggunakan rotor nomor 1 dikarenakan secara visual bentuk krim pada kedua formula tersebut lebih encer dibandingkan dengan formula 1 dan formula b. Saat pengukuran, setelah krim dituang kedalam wadah viscotester didiamkan terlebih dahulu selama 5 menit untuk menyamakan perlakuan yang bertujuan untuk membebaskan krim dari pengaruh gaya geser yang diakibatkan oleh penuangan krim. Nilai viskositas krim ditunjukkan dengan skala yang ditunjukkan oleh jarum pada alat viscotester tersebut. Viskositas yang dikehendaki dari penelitian ini adalah 200-300 d.Pa.s. Hasil pengukuran viskositas pada tabel VIII menunjukkan bahwa viskositas masing-masing formula setelah 48 jam penyimpanan yang masuk rentang viskositas yang diinginkan hanya pada formula 1. Pengukuran viskositas juga dilakukan pada hari ke 2, hari ke 8, hari ke 16, hari ke 24, dan hari ke 30. Pengukuran ini bertujuan untuk melihat profil viskositas dan pergeseran viskositasnya. Pergeseran yang diinginkan adalah kurang dari 10.Pada tabel VIII dapat diketahui bahwa tidak ada formula krim yang memenuhi kriteria pergeseran viskositas yang diinginkan, yaitu kurang dari 10. Gambar 16. Grafik viskositas krim per hari Berdasarkan gambar 16 dapat dilihat bahwa selama penyimpanan viskositas dari formula 1, formula a dan formula ab yang dihasilkan relatif stabil, sedangkan pada formula b mengalami perubahan viskositas selama penyimpanan .

F. Efek Penambahan Span 80 dan Carbopol 940 serta Interaksinya

dalam Menentukan Sifat Fisik Krim Sunscreen

1. Viskositas

Viskositas merupakan tahanan sediaan untuk mengalir. Viskositas berperan dalam meningkatkan stabilitas krim serta mempermudah saat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Polimer Karbopol 940 sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik Emulgel Gamma-Oryzanol

3 29 114

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Formulasi sunscreen sediaan emulgel ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan CARBOPOL® 940 sebagai gelling agent dan SPAN 20 sebagai emulgator.

0 5 91

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji (psidium guajava l.).

0 3 100

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Pengaruh konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisis dan stabilitas gel hand sanitizer minyak daun mint (oleum mentha piperita) - USD Repository

0 3 94

Formulasi krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji (Psidium guajava L.) : pengaruh lama dan kecepatan putar pada proses pencampuran terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik - USD Repository

0 0 105