menempel mencukupi kebutuhan berkaitan dengan daya sebar dan viskositas, 3 bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur, 4 bahan dasar harus dapat
mempertahankan kelembutan dan kelembapan kulit, 5 tidak mengiritasi kulit, 6 memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabilitas fisik krim Tranggono, 2007.
1. Uji sifat fisik dan stabilitas fisik krim
a. Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas akan makin besar tahanannya. Pengolahan
bahan menurut tipe aliran dan deformasinya dibagi menjadi dua, yaitu sistem Newton dan sistem Non-Newton Martin
et al
., 1993. Viskositas, elastisitas, dan rheologi merupakan karakteristik formulasi paling penting dalam produk
akhir sediaan semisolid. Peningkatan viskositas akan meningkatkan waktu retensi pada tempat aksi terapi tetapi akan menurunkan daya sebar Garg
et al
., 2002. Krim dapat berupa tiksotropik dimana membentuk semipadat jika
dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan selama penympanannya. Tiksotopik merupakan suatu pemulihan yang isoterm dan lambat pada
pendiaman bahan yang kehilangan konsistensi karena
shearing
Martin
et al
., 1993.
Uji stabilitas merupakan proses evaluasi untuk menjamin bahwa sifat- sifat utama produk tidak berubah selama waktu yang dapat diterima oleh
konsumen. Pergeseran viskositas adalah uji yang biasa dilakukan. Adanya
variasi pada ukuran atau jumlah droplet dapat dideteksi dengan pergeseran viskositas secara nyata Aulton and Diana, 1991.
Pengujian viskositas dilakukan dengan cara krim dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang pada
portable viscotester
, kemudian diamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan pada 48 jam setelah krim dibuat
dan setelah mengalami penyimpanan selama 1 bulan Yuliani, 2010.
b. Daya sebar
Daya sebar merupakan karakteristik yang penting dari suatu formulasi sediaan topikal dan bertanggung jawab untuk ketepatan transfer dosis atau
melepaskan obatnya serta kemudahan penggunaannya. Daya sebar menunjukkan hubungan antara sudut kontak antar sediaan dengan tempat aplikasinya yang
mencerminkan kelicinan dari sediaan tersebut dimana berhubungan langsung dengan koefisien gesekan Garg
et al
., 2002. Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menilai daya sebar sediaan
topikal antara lain karakteristik formulasi, waktu, dan kecepatan
shear
selama pengolesan dan suhu tempat aplikasi. Viskositas formulasi, kecepatan penguapan
solven, dan kecepatan kenaikan viskositas krena evaporasi mempengaruhi kecepatan penyebaran dari sediaan Garg
et al
., 2002. Pengujian daya sebar dilakukan dengan cara krim sebanyak 0,5 g
diletakkan di tengah-tengah kaca bulat ditutup dengan kaca lain, kemudian ditambahkan beban 50 g, biarkan selama 1 menit dan diukur diameter daya
sebarnya Michael and Ash, 1977.
2. Uji iritasi