BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan tanaman golongan palmae
yang dapat menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang disebut Crude Palm Oil CPO
diperoreh dengan cara pengolahan Tandan Buah Segar sawit TBS yang dimulai dari perebusan, pengepresan dan pemurnian. Kemudian CPO dikirim ke pabrik
pengolahahan berikutnya untuk diproses selanjutnya menjadi Refined Bleached and Deodorized Palm Oil RBDPO. Namun jika kwantitas CPO belum
mencukupi untuk dikirim biasanya CPO disimpan terlebih dahulu ditangki penyimpanan menunggu CPO berikutnya hingga jumlah jumlah CPO sesuai
dengan yang ditentukan. Minyak sawit merupakan suatu trigliserida yang disusun oleh berbagai
asam-asam lemak jenuh dana asan lemak tidak jenuh yakni asam palmitat 40-46 , asam oleat 39-45, asam miristat 1,1-2,5, asam stearat 3,6-4,7, asam
linoleat 7-11. Trigliserida tersebut dapat mengalami reaksi hidrolisis oleh karena adanya air didalam CPO. Kadar air yang terkandung dalam CPO
tergantung pada efektifitas pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan juga tergantung pada kematangan buah.
Hidrolisis CPO oleh air ini dipicu oleh panas selama pemerosesan minyak sawit yang menyebabkan naiknya kadar asam lemak bebas. Semakin lama
penimbunan,maka kadar ALB akan semakin besar, oleh karena itu perlu analisis
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
terhadar kadar asam lemak bebas pada CPO selama penyimpanan sebelum dikirim untuk proses selanjutnya.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin menganalisa pengaruh waktu penyimpanan CPO terhadap kadar asam lemak bebas pada minyak sawit di PTPN
IV Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun. Kadar ALB tersebut di analisa pada penyimpanan CPO selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengaruh waktu penyimpanan CPO terhadap kadar ALB pada minyak sawit.
2. Apakah kadar ALB yang dihasilkan masih memenuhi standard mutu Internasional
1.3 Tujuan Penelitian