BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan di Mc Donald’S Surabaya, dan dimulai pada bulan Januari 2009 sampai data yang dibutuhkan
sudah memenuhi.
3.2 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
Dalam penyelesaian permasalahan pengukuran tingkat efisiensi dari Decision Making Unit
DMU yang diambil yakni cabang Mc Donald’S Surabaya meliputi :
a Mc Donald’S Mulyosari b Mc Donald’S Basuki Rahmat
c Mc Donald’S Darmo d Mc Donald’S Mejen Sungkono
e Mc Donald’S Fontana
Dalam pengukuran tersebut penulis menggunakan pemecahan masalah dengan model Data Envelopment Analysis DEA. Diharapkan dengan
perhitungan menggunakan model matematik Data Envelopment Analysis DEA
ini dapat diketahui tingkat efisiensi dari tiap – tiap DMU tersebut. Adapun variabel–variabel yang digunakan:
1. Variabel Terikat Yaitu variabel yang di pengaruhi variabel bebas,dalam hal ini adalah efisiansi
cabang-cabang Mc donald’S 2. Variabel Bebas
Yaitu variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat. Dimana variabel dari masing-masing DMU yang nantinya diambil datanya
yaitu sebagai berikut : a. Variabel Input :
• Jumlah pesanan bahan baku • Jumlah pegawai
• Waktu pelayanan • Biaya oprasional
b. Variabel Output : • Jumlah pelanggan
• Total pesanan • Jumlah produk terjual
• Total keuntungan • Jumlah produk rusak
3.3. Flow Chart Pemecahan Masalah
Mulai
Tinjauan Pustaka Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel
Pengumpulan Data :
o
Pemilihan DMU
o
Pengelompokan data input dan output
o
Pengumpulan data input dan output
Analisa Faktor Uji Korelasi Faktor
Correlate Bivariate-Person Correlation
Orientasi Perusahaan
A
Pengembangan Model Matematis DEA
Gambar 3.1 Flowchart
Pemecahan Masalah
3.4. Penjelasan
Flow Chart Pemecahan Masalah
1. Mulai
Perhitungan Efisiensi Relatif Tiap DMU
Penentuan DMU yang Efisien dan
Inefisien Analisa Faktor
DEA
Penentuan Peer Group
Perhitungan Target
A
Analisa dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Strategi Perbaikan DMU dan Analisa Sensitivitas
Perangkingan Tiap DMU
Ya
Tidak Efisien ?
2. Langkah I : Orientasi Perusahaan Langkah ini merupakan studi dari perusahaan yang menjadi tempat penelitian.
Dengan Survei perusahaan, diharapkan dapat diketahui permasalahan yang ada pada perusahaan.
3. Langkah II: Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman landasan teori
dari permasalahan yang akan diteliti, serta menunjang dan mempermudah bagi penelitian untuk merumuskan masalah penilitian tersebut.
4. Langkah III : Perumusan Masalah Perumusan masalah disusun berdasarkan latar belakang masalah yang ada dan
hasil dari orientasi perusahaan dan studi pustaka. Kemudian ditentukan metode yang tepat dalam penyelesaian permasalahan tersebut.
5. Langkah IV : Penentuan Tujuan Penelitian Menentukan tujuan penelitian, dalam hal ini mengidentifikasi faktor-faktor
input dan output yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi di cabang Mc
Donald’S surabaya 6. Langkah V : Identifikasi Variabel
Mengidentifikasi variabel-variabel yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
7. Langkah VI : Pengumpulan Data Mengumpulkan dan mencatat data–data yang diperlukan dalam proses
pengukuran efisiensi, yaitu data input maupun data output dari masing–masing cabang Mc Donald’S. Adapun data-data yang diambil :
a. Data Primer Yaitu melakukan studi lapangan untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu data input dan output dari masing- masing cabang.
1 Mencatat data yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada. 2 Mencatat input-Output yang ada meliputi :
a Input • Jumlah pesanan bahan baku
• Jumlah pegawai • Waktu pelayanan
• Biaya operasional b Output
• Jumlah pelanggan • Total pesanan
• Jumlah produk terjual • Total keuntungan
• Jumlah Produk Rusak 3 Mencatat arsip lain yang dibutuhkan
Metode pengambilan data yang dilakukan atau digunakan yaitu: - Observasi langsung
Pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan langsung dilapangan
- Interview Dengan melakukan tanya jawab langsung pada pihak yang
memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti. b. Data sekunder
Yaitu dengan studi kepustakaan guna mempelajari buku-buku atau literatur-literatur yang menyangkut tentang teori yang dapat membantu
dalam menyelesaikan masalah yag dihadapi. 8. Langkah VII : Analisa Faktor
Dalam analisa faktor, uji yang digunakan adalah uji korelasi faktor. Uji korelasianalisa korelasi juga berguna untuk mengetahui hubungan antara
input-output, dimana peningkatan dalam input seharusnya juga akan
meningkatkan output. Analisa korelasi faktor dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 11.00,
yaitu Correlate Bivariate dimana parameter yang digunakan adalah nilai dari Pearson Correlation.
9. Langkah VIII : Penggunaan Model DEA Berdasarkan literatur dan observasi langsung terhadap obyek, maka dapat
ditentukan metode mana yang cocok untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Dalam identifikasi model dilakukan spesifikasi dan
menentukan model DEA yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. 10. Langkah IX : Perhitungan efisiensi relatif tiap DMU
Untuk menentukan efisiensi relatif, maka digunakan model DEA dual CRS dan VRS. Perhitungan dilakukan dengan bantuan software LINDO. Dari
proses ini nantinya akan diketahui DMU-DMU mana yang dianggap efisien
maupun kurang efisien dengan mengacu pada perhitungan DEA CRS. Akan tetapi hasil tersebut nantinya akan dibandingkan dengan skala efisiensi yang
diperoleh dengan membuat rasio perbandingan antara hasil DEA CRS dengan DEA VRS.
11. Langkah X : Penentuan DMU yang Efisien dan Inefisien Setelah dilakukan perhitungan efisiensi relatif yang menggunakan Model
DEA CCR CRS primal dengan perhitungan dilakukan dengan bantuan Software LINDO 6.1
. Akan diketahui DMU-DMU mana yang dianggap efisien maupun kurang efisien dengan mengacu pada hasil perhitungan nilai
efisiensi relatif model matematis DEA CCR CRS. dimana penentuannya berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
- Jika efisiensi DMU = 1 maka DMU tersebut dinyatakan efisien - Jika efisiensi DMU 1 maka DMU tersebut dinyatakan tidak efisien
12. Langkah XI : Analisa Faktor DEA Analisa faktor DEA diperlukan untuk mengetahui nilai bobot yang diberikan
model terhadap tiap faktor. Model yang dimaksud adalah Model DEA CCR CRS primal yaitu model DEA yang memiliki performansi secara tepat
critical dari cabang terbaik. Faktor yang mendapat nilai bobot yang kecil berarti memiliki pengaruh yang kecil pula terhadap produktivitas.
13. Langkah XII : Penentuan Peer Group Peer Group
merupakan pengelompokan unit yang efisien dan unit yang tidak efisien, sehingga dapat memberikan arahan perbaikan bagi unit yang tidak
efisien. Sebuah Peer Group memiliki kombinasi yang sama dengan unti yang
tidak efisien, sehingga bermanfaat dalam mengidentifikasi faktor yang menyebabkan ketidakefisienan. Penentuan Peer Group ini dilakukan dengan
menggunakan metode HCA Hierarchycal Cluster Analysis menggunakan software
SPSS 11.00. 14. Langkah XIII : Perhitungan Target
Perhitungan target adalah untuk menghitung dari DMU yang kurang efisien berapa jumlah input yang harus dikurangi atau output yang harus ditambah
untuk memperbaiki atau meningkatkan performansinya. Sedangkan bagi DMU yang sudah efisien, usaha ini dilakukan untuk mempertahankan
tingkatnya. 15. Langkah XIV : Startegi Perbaikan DMU
Strategi perbaikan DMU didasarkan dari hasil yang diperoleh pada langkah sebelumnya, yakni menampilkan hasil perhitungan efisiensi DMU–DMU
secara keseluruhan dan bagi DMU yang tidak efisien disertakan pula jumlah pengurangan atau penambahan input atau output sebagai upaya strategi
perbaikan untuk mencapai tingkat efisiensi yang diharapkan 16. Langkah XV : Perangkingan DMU yang efisien
Perangkingan DMU-DMU yang efisien dilakukan untuk mengetahui DMU mana yang paling efisien. Hal ini dilakukan bila hasil perhitungan efisiensi
menyatakan efisien. 17. Langkah XVI : Analisa dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan pembahasan mengenai hasil pengolahan data yang telah dilakukan beserta pengembangan analisa berdasarkan informasi yang
diperoleh. Hasil yang diperoleh kemudian divalidasi dan dianalisa. Validasi hasil menggunakan perbedaan absolut antara nilai target dan nilai aktual.
Sedangkan analisa hasil merupakan analisa dari model yang digunakan dalam pemecahan masalah.
18. Langkah XVII : Kesimpulan dan Saran Memberikan ringkasan ulang atau kesimpulan terutama mengenai hal-hal
penting yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga memberikan saran-saran demi penyempurnaannya.
19. Selesai.
3.5 Metode Pengumpulan Data