90
relatifnya, sehingga analisa ini berlaku bagi DMU yang tidak efisien yaitu DMU
1. Tabel 4.15 menampilkan nilai dual price untuk DMU 1 dengan
menggunakan model DEA CRS Dual:
Tabel 4.15 Nilai Dual Price DEA CCR CRS Dual DMU 1
VARIABEL NILAI
DUAL PRICE DEA CCR CRS
DUAL
Jumlah pesanan bahan baku
0,098869 Jumlah pegawai
0,011245 Waktu pelayanan
0,000001 Jumlah produk rusak
0,000001 Jumlah pelanggan
0,001551 Total pesanan
0,000001 Jumlah produk terjual
0,062907 Total keuntungan
0,047724
Sumber : Perhitungan software LINDO 6.1 pada lampiran E
1. Jumlah Pesanan Bahan Baku
Nilai dual price jumlah pesanan bahan baku sebesar 0,098869; berarti peningkatan atau penurunan satu satuan jumlah pesanan bahan baku akan
meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai dual price.
91
Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka penurunan jumlah pesanan bahan bakun sebesar 0,1999 Milyar rupiah perbaikan x nilai aktual = 4,76
x 4,2 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0197639 nilai perubahan x nilai dual price = 0,1999 x 0,098869 sehingga
efisiensinya akan meningkat sebesar 0,9522646 efisiensi awal + kontribusi terhadap efisiensi relatif = 0,9325007+ 0,0197639.
2. Jumlah Pegawai
Nilai dual price jumlah pegawai sebesar 0,011245 berarti peningkatan atau penurunan satu satuan jumlah pegawai akan meningkatkan atau menurunkan
efisiensi relatifnya sebesar nilai dual price. Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka penurunan waktu pelayanan
sebesar 3,9988 orang perbaikan x nilai aktual = 7,69 x 52 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0449665 nilai
perubahan x nilai dual price = 3,9988 x 0,011245 sehingga efisiensinya akan meningkat sebesar 0,9774672 efisiensi awal + kontribusi terhadap efisiensi
relatif = 0,9325007+ 0,0449665.
3. Waktu Pelayanan
Nilai dual price waktu pelayanan sebesar 0,000001 berarti peningkatan atau penurunan satu satuan waktu pelayanan akan meningkatkan atau menurunkan
efisiensi relatifnya sebesar nilai dual price. Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka penurunan waktu pelayanan
sebesar 2,9988 menit perbaikan x nilai aktual = 14,28 x 21 akan
92
memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0000029 nilai perubahan x nilai dual price = 2,9988 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan
meningkat sebesar 0,9325036 efisiensi awal + kontribusi terhadap efisiensi relatif = 0,9325007+ 0,0000029.
4. Jumlah Produk Rusak
Nilai dual price Jumlah produk rusak sebesar 0,000001 berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Jumlah produk rusak akan meningkatkan atau
menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai dual price. Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka kenaikan Jumlah produk rusak
sebanyak 43,9992 milyar rupiah perbaikan x nilai aktual = 43,65 x 1,008 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar
0,0000439 nilai perubahan x nilai dual price = 43,9992 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan meningkat sebesar 0,9325446 efisiensi awal + kontribusi
terhadap efisiensi relatif = 0,9325007 + 0,0000429. 5.
Jumlah Pelanggan
Nilai dual price jumlah pelanggan sebesar 0,001551 berarti peningkatan atau penurunan satu satuan jumlah pelanggan akan meningkatkan atau menurunkan
efisiensi relatifnya sebesar nilai dual price. Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka jumlah pelanggan pada DMU 1
tidak dilakukan perubahan.
6. Total Pesanan