Komitmen relasional Kajian Teori 1. Efektivitas Komunikasi

2.1.4 Komitmen relasional

Mengutip penelitian Jasfar 2005 bahwa dalam pemasaran jasa, komitmen dirumuskan sebagai suatu bentuk perjanjian yang tersurat maupun tersirat untuk melanjutkan hubungan antar dua pihak. Komitmen dalam konsep long term relationship, memegang peranan yang sangat penting karena hubungan jangka panjang paling banyak didasarkan kepada komitmen kedua belah pihak. Moorman, et al 1992, mendifinisikan commitment as : “an enduring desire to maintain a valued relationship”. Definisi ini lebih menekankan pengertian komitmen dari unsur perilaku sebagai upaya untuk mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang antara kedua belah pihak agar hubungan ini lebih bernilai. Pengertian “value relationship” dikaitkan dengan suatu keyakinan bahwa tidak akan terjadi suatu komitmen, apabila salah satu pihak atau kedua duanya merasa bahwa hubungan itu tidak saling menguntungkan. Dengan perkataan lain komitmen berarti di dalamnya terdapat suatu hubungan yang berharga yang perlu dipertahankan terus, di mana masing-masing pihak bersedia bekerja sama untuk mempertahankan hubungan ini. Konsep ini dipertegas oleh oleh Morgan and Hunt 1994 yang menyatakan bahwa: “relationship commitment exist only when the relationship is considered important and a commited partner wants relationship to endure indefinitely and is willing to work at maintaining it”. Akhirnya Berry dan Parasuraman yang sangat banyak meneliti tentang kualitas jasa dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber hubungannya dengan komitmen menyatakan bahwa: “relationships are built on the foundation of mutual commitment ” 1991. Mereka menekankan pentingnya komitmen dalam membangun suatu hubungan antara perusahaan dengan para pengguna jasa. Menurut Indarjo 2002 dalam Arifianto:2005, komitmen didefinisikan sebagai sikap dan tingkah laku yang mencerminkan keeratan hubungan antara dua pihak yang semakin mendekatkan keduanya menjadi satu kesatuan bagian. Komitmen dapat diukur menggunakan 3 tiga skala pengukuran yaitu : 1. Affective Commitment Merupakan kehendak untuk melanjutkan hubungan karena adanya pengaruh positif terhadap partner. 2. Harapan akan kelanjutan hubungan Mencakup persepsi baik kehendak perusahaan yang bersangkutan maupun konsumen untuk tetap tinggal dalam hubungan tersebut. 3. Kemauan untuk berinvestasi Mencerminkan suatu kehendak untuk melakukan suatu hal yang lebih daripada sekedar bertahan dalam hubungan tersebut. Komitmen relasional dalam konteks hubungan kemitraan antara petani dan Pabrik Gula dimulai pada saat petani bersedia menerima menjadi mitra Pabrik Gula. Kesediaan petani diwujudkan dalam sebuah perjanjian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber diawali dari penyaluran kredit ketahanan pangan sesuai plafon dari pemerintah berupa : biaya beban hidup diberikan sebelum petani menanam tebu, bibit, pupuk , biaya garap.pemeliharaan tebu, dan tebang angkut. Sedangkan untuk penggilingan tebu komitmen kemitraan tentang penggilingan tebu berupa perjanjian penggilingan tebu yang berisi tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak sebagai berikut 1. Petani, mempunyai hak : menerima bagi hasil dengan ketentuan pemerintah gula sekitar 66 dan tetes 2,5 dari tebu dengan harga talangan gula sesuai ketentuan pemerintah, uang muka pembelian tetes sesuai kesepakatan dan menerima sharing gulatetes setelah atas penjualan gula yang dilaksanakan dengan sistem lelang dan mempunyai kewajiban : menyerahkan tebu miliknya dalam kondisi mutu tebu yang memenuhi persyaratan layak giling yaitu Manis, Bersih Dan Segar MBS , mengembalikan semua pinjaman beserta biaya-biaya lainnya yang akan dipotong dari pencairan Delivery Order DO bagi hasil. 2. Pabrik Gula mempunyi hak : menerima bagi hasil gula dan tetes sesuai ketentuan pemerintah gula sekitar 34 dan tetes 2 dan mempunyai kewajiban untuk menggiling tebu milik petani dan melaksanakan pelelangan hasil produksi gula dan tetes Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2. Hubungan Antar Variabel