2. Tahap pengumpulan data
Metode yang dilakukan untuk pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara
mendalam in-depth interview dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun, serta melakukan pengamatan langsung dalam bentuk rekaman
suara dan mencatat pada saat apoteker memberikan pelayanan informasi obat pada pasien. Hal-hal penting yang didapat saat wawancara dilakukan
dokumentasi oleh peneliti. Untuk menjamin kebenaran mengenai hasil wawancara, peneliti membuat surat pernyataan kebenaran hasil wawancara yang
ditandatangani oleh responden. Pada saat peneliti meminta izin untuk melakukan wawancara dengan apoteker, 1dari 7 apoteker menolak untuk melakukan
wawancara.
3. Tahap pengolahan data
Pengolahan data meliputi: editing, coding, dan tabulating. Editing yang dilakukan meliputi pengeditan cuplikan wawancara menyesuaikan dengan ejaan
yang disempurnakan. Coding merupakan pemberian kode penamaan dari responden untuk memudahkan pembahasan. Sedangkan tabulating yang
dilakukan meliputi pembuatan tabel dari hasil pengamatan untuk memudahkan pembahasan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara tematik dengan
membaca tabel-tabel, grafik atau angka yang tersedia lalu dilakukan penguraian. Gambar dan grafik menggambarkan tingkat kehadiran responden, ketersediaan,
dan kelengkapan pelayanan informasi obat berdasarkan Permenkes No. 58 tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Alur jalan penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Alur Jalan Penelitian 4.
Keterbatasan penelitian
Keterbatasan yang dialami peneliti adalah keterbatasan waktu dalam wawancara dengan responden. Hal ini dikarenakan responden memiliki pekerjaan
yang harus segera dikerjakan. Studi Literatur
Merumuskan Masalah
Menentukan Lokasi Penelitian
Alat Ukur Mendesain Penelitian
Kesimpulan dan Saran
Mengolah Data Mengajukan Perijinan
Mengumpulkan Data
Merumuskan Keterangan Empiris
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan teknik analisis tematik yang digunakan untuk menganalisis, maka hasil penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: sumber daya manusia,
teknis pelayanan informasi obat dan hasil evaluasi informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
A. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam pembahasan ini untuk menggambarkan secara deskriptif Apoteker di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati
Bantul Yogyakarta dari karakteristik demografi responden dan kehadiran responden di instalasi farmasi rumah sakit.
1. Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik yang diamati pada penelitian ini, yaitu: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama masa kerja. Berikut adalah tabel yang berisi
karakteristik demografi responden.
Tabel I. Karakteristik Demografi Responden
No. Nama
Apoteker Usia
Tahun Jenis
Kelamin Pendidikan
Terakhir Lama Masa
kerja
1 A
24 P
Profesi Apoteker 1,2 tahun
2 B
26 P
Profesi Apoteker 1 tahun
3 C
30 P
Strata-2 6 tahun
4 D
33 P
Profesi Apoteker 7 tahun
5 E
52 P
Strata-2 27 tahun
6 F
30 P
Profesi Apoteker 6 tahun
Penjelasan mengenai karakteristik demografi responden secara lengkap akan diuraikan sebagai berikut:
a. Karakteristik berdasarkan usia Berdasarkan tabel I. diketahui jika usia responden berkisar antara 24-52