21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Rancangan penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau
observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian observasional, observasi yang dilakukan tanpa ada manipulasi maupun intervensi dari peneliti terhadap
subyek uji, subyek uji diobservasi menurut keadaan apa adanya in nature Pratiknya, 2001.
Penelitian non-eksperimental
deskriptif ditujukan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan di dalam masyarakat
ataupun komunitas. Oleh karena itu, penelitian deskriptif sering disebut sebagai penelitian penjelajahan exploratory study Notoatmodjo, 2005.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah informasi-informasi saat konseling yang disampaikan apoteker di instalasi farmasi rawat inap Rumah Sakit
Panembahan Senopati, Bantul.
C. Definisi Operasional
1. Informasi yang disampaikan Apoteker mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.58 Tahun 2014, yaitu berupa informasi
yang independen, akurat, tidak bias, terkini, dan komprehensif. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditunjukan dengan kemapuan Apoteker dalam menyusun informasi dari berbagai sumber dan menghasilkan kesimpulan yang jelas dan logis, mampu
menyeimbangkan antara evidence dengan kondisi lingkungan, serta mampu menjelaskan informasi medis dan farmakologis yang berkaitan dengan situasi
khusus, permintaan pasien atau informasi yang relevan. 2. Informasi yang independen adalah informasi yang disampaikan oleh apoteker
tidak dipengaruhi oleh pihak manapun. 3. Informasi yang akurat adalah informasi yang disampaikan oleh apoteker
sesuai dengan fakta yang ada. 4. Informasi yang tidak bias berarti tidak ada kesalahan informasi yang
disampaikan oleh apoteker. 5. Informasi yang komprehensif adalah informasi yang disampaikan apoteker
berisi informasi yang cukup luas terkait pengobatan. 6. Jenis informasi yang diberikan terkait pelayanan informasi obat yang
mengacu pada PERMENKES No. 58 tahun 2014, meliputi: No.
Jenis Informasi Dimensi yang digali
1 Kehamilan
dan menyusui
Nama dan lama penggunaan obat, dosis serta cara pemberian, usia janin, usia bayifrekuensi
menyusui perhari, riwayat pengobatan tekait, riwayat penyakit pasien.
2 Dosis
Diagnosa atau indikasi obat, usia, jenis kelamin, dan berat badan pasien, riwayat penyakit, fungsi
hati dan fungsi ginjal pasien, terapi yang diterima, riwayat alergi, ADR, bentuk sediaan
serta cara pemberian.
3 Interaksi obat
Nama obat yang diduga memiliki interaksi, dosis, lama terapi, lamanya pemberian secara
bersamaan, aturan
pakai, status
pasien, penanganan yang dilakukan, pengobatan terkait.
4 Obat
yang mengganggu
pemeriksaan laboratorium
Rincian gangguan, rincian riwayat pengobatan obat, dosis, lama pengobatan, aturan pakai,
rincian test
laboratorium, serta
waktu pemberian.
5 Ketercampuran
secara in vitro Spesifikasi obat nama obat, aturan pakai dan
lama pengobatan, cara pemberian kadar.
6 Stabilitas obat
Nama obat, nomor bacth tanggal kadaluarsa, serta kondisi penyimpanan.
7 Terapi obat
Cara pemberian dan efek samping obat. 8
Identifikasi obat Nama obat, indikasi dan bentuk sediaan.
9 Farmakokinetik
Nama obat, bentuk sediaan, cara pemberian, dan aturan pakai.
10 Pasien
anak paediatrics
Usia, jenis kelamin dan berat badan pasien, riwayat penyakit, riwayat pengobatan, riwayat
alergiADR, serta hasil laboratorium terkait.
11 Pasien
dengan gangguan
fungsi ginjal
Demografi pasien, indikasi, tipe dan penyebab gangguan fungsi ginjal, perkiraan fungsi ginjal,
penanganan termasuk tipe, frekuensi dan lama dialisa, riwayat penyakit.
12 Pasien
dengan gangguan
fungsi hati
Demografi pasien, tipe dan penyabab gangguan fungsi hati, hasil tes fungsi hati, riwayat
penyakit.
D. Bahan atau Materi Penelitian