Adapun indikator terhadap harga menurut Aldaan Faikar Annafik dan Mudji Rahardjo 2012 sebagai berikut:
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat
Sedangkan Nuruni Ika 2012 menjelaskan atribut-atribut pembentuk harga sebagai berikut:
1. Perkiraan harga, yaitu gambaran besaran harga yang ditawarkan.
2. Kesesuaian pengorbanan, yaitu kesesuaian harga yang ditawarkan untuk
manfaat yang didapat. 3.
Kewajaran harga, yaitu pemberian harga yang wajar pada frutang sehingga diterima masyarakat.
2.2.6 Minat Beli
2.2.6.1 Pengertian Minat Beli
Minat beli adalah selera masing-masing orang yang menjadi dasar pemilihan sesuatu, minat membeli menunjukkan pada kecenderungan seseorang
untuk lebih menyukai produk dengan merek tertentu. Menurut Sukardi 1994 minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari kombinasi perpaduan dan campuran perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Minat beli willingness to buy merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi
.
Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan Sukmawati dan Suyono dalam Annafik dan Raharjo, 2012.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Assael, 2001. Mehta 1994:66 mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian
sejumlah roduk dengan merek tertentu. Hal ini angat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk., baik para
pemasar maupun ahli ekonomi yang menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen di masa yang akan datang.
Schiffman dan Kanuk 1994 menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan
tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk
kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasar atau tidak.
Adapun indikator dari minat beli menurut Gunarsih dan Fauzan 2005 adalah sebagai berikut:
1. Ketertarikan pada suatu produk
2. Keinginan segera membeli
3. Pengaruh lingkungan pelanggan
Sedangkan Aldaan Faikar Annafik dan Mudji Rahardjo 2012 menyebutkan indikator-indikator minat beli sebagai berikut:
1. Frekuensi mencari informasi.
2. Keinginan segera membeli.
3. Minat preferensial
2.2.7 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli