mempengaruhi fungsi sel kekebalan dan inflamasi seperti sel T, sel B, makrofag, neutrofil, sel mast, atau basofil Lafuente, et al., 2009.
H. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan bahan yang terkandung dengan pelarut cair yang sesuai. Pada umumnya ekstraksi dapat dilakukan secara infudasi,
maserasi, perkolasi dan destilasi uap. Maserasi merupakan salah satu cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk
simplisia dalam cairan penyari dengan bantuan penggojogan. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat
aktif, zat aktif akan terlarut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat
didesak ke luar Depkes RI, 1986. Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari
nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari. Umumnya digunakan air, eter, atau campuran etanol-air sebagai penyari Ditjen
POM, 1979.
I. Viskositas
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas berarti semakin tinggi juga tahanannya
Martin, Swarbrick, Cammarata, 1983. Viskositas, elastisitas, dan rheologi adalah karakteristik yang penting dalam produk sediaan semisolid. Peningkatan
viskositas akan menurunkan daya sebar Garg, et al.,2002. Faktor yang mempengaruhi pergeseran viskositas adalah perubahan agen pembentuk
viskositas atau interaksi dengan sistem pada kondisi istirahat. Pergeseran viskositas yang kecil terjadi pada temperatur penyimpanan normal Zats dan
Kushla, 1996.
J. Daya Sebar
Daya sebar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik formula, kekuatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan, dan temperatur
tempat aksi. Kecepatan penyebaran suatu sediaan bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi, dan kecepatan peningkatan viskositas karena
evaporasi. Efikasi sediaan topikal bergantung pada daya sebar formulasi untuk menghantarkan dosis. Penghantaran dosis obat bergantung pada daya sebar suatu
formula Garg, et al., 2002.
K. Metode Desain Faktorial