viskositas akan menurunkan daya sebar Garg, et al.,2002. Faktor yang mempengaruhi pergeseran viskositas adalah perubahan agen pembentuk
viskositas atau interaksi dengan sistem pada kondisi istirahat. Pergeseran viskositas yang kecil terjadi pada temperatur penyimpanan normal Zats dan
Kushla, 1996.
J. Daya Sebar
Daya sebar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik formula, kekuatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan, dan temperatur
tempat aksi. Kecepatan penyebaran suatu sediaan bergantung pada viskositas formula, kecepatan evaporasi, dan kecepatan peningkatan viskositas karena
evaporasi. Efikasi sediaan topikal bergantung pada daya sebar formulasi untuk menghantarkan dosis. Penghantaran dosis obat bergantung pada daya sebar suatu
formula Garg, et al., 2002.
K. Metode Desain Faktorial
Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk memberikan model hubungan antara variabel respon dengan lebih dari satu
variabel bebas.Desain faktorial merupakan desain yang dipilih untuk mendeterminasi efek-efek secara simultan dan interaksi dari efek-efek tersebut
Bolton, 1997. Dalam desain faktorial terdapat beberapa istilah seperti faktor, level,
efek, dan interaksi. Faktor adalah suatu variabel yang menentukan variabel lain
atau suatu besaran yang memberi pengaruh terhadap respon. Level adalah tetapan atau nilai dari suatu faktor yang dinyatakan secara numerik. Efek adalah
perubahan respon yang disebabkan oleh variasi dari level faktor Bolton, 1997.
L. Landasan Teori
Daun petai cina dapat digunakan sebagai antiinflamasi Thomas, 2007. Kandungan dalam daun petai cina yang berfungsi untuk mengobati inflamasi
adalah flavonoid. Flavonioid memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dengan menghambat asam arakidonat dari membran, yang merupakan mediator penting
dalam proses inflamasi. Pelepasan asam arakidonat merupakan titik awal untuk respon inflamasi secara umum, dengan terhambatnya pelepasan asam arakidonat
maka proses inflamasi juga terhambat Lafuente, et al., 2009. Untuk menyari zat aktif dalam daun petai cina dapat digunakan metode ekstraksi dengan pelarut yang
sesuai yaitu air dan etanol. Flavonoid dapat terlarut dalam pelarut etanol 30, etanol 70, dan etanol 96 Winata, 2011. Ekstrak daun petai cina memerlukan
suatu bentuk sediaan farmasi yang memenuhi standar mutu agar dapat digunakan dengan mudah dan acceptable. Bentuk sediaan farmasis yang cocok digunakan
sebagai obat inflamasi adalah gel yang bersifat hidrofilik, karena zat aktif yaitu flavonoid dapat terlarut dalam air. Sediaan gel hidrofilik juga menimbulkan efek
dingin ketika digunakan sehingga dapat memberikan kenyamanan pada daerah yang mengalami inflamasi. Kelebihan gel hidrofilik yang lain adalah sifat daya
sebar yang baik pada kulit, pelepasan obat yang baik, tidak menghambat fungsi fisiologis kulit, dan mudah dicuci dengan air Voigt, 1995.
Pada formula sediaan gel terdapat gelling agent. Komposisi gelling agent dapat berpengaruh terhadap sifat fisik sediaan gel, karena gelling agent akan
membentuk sistem jaringan tiga dimensi yang menjebak zat aktif. Sifat fisik gelling agent yang meliputi daya sebar dan viskositas berpengaruh pada
acceptabilitasdan penghantaran zat aktif, oleh karena itu diperlukan konsistensi formula yang optimum agar formula dapat menghantarkan zat aktif dengan baik.
Garg, et al., 2002. Gelling agent yang digunakan adalah natrium alginat dan Na- CMC. Natrium alginat biasa digunakan dalam kosmetik, produk makanan,
maupun sediaan farmasetis, seperti tablet dan sediaan topikal, termasuk penutup luka. Natrium alginat dapat larut didalam air, membentuk solusi koloidal yang
kental. Na-CMC biasa digunakan dalam sediaan oral dan topikal, terutama untuk meningkatkan viskositas dari sediaan. Na-CMC juga mudah terdispersi didalam
air dalam berbagai temperature Rowe, et al., 2009 Penentuan komposisi antara gelling agent dan humektan agar didapat
sediaan gel yang optimum dilakukan dengan metode desain faktorial. Desain faktorial digunakan untuk melihat respon dari tiap faktor secara simultan dan
interaksi antar faktor-faktor tersebut.
M. Hipotesis