Pembuktian hipotesis pengaruh variabel bebas secara Partial Pembahasan

4.4.3. Pengujian Hipotesis a. Pembuktian hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Analisis Varian ANOVA Sumber Varian Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Tengah F hitung Sig Regresi 153,624 2 76,812 3,652 .039 Sisa 567,842 27 21,031 Total 721,467 29 Sumber: Lampiran 10 Model yang dihasilkan dari metode regresi linier berganda yang digunakan, perlu diuji signifikansi keseluruhan persamaan regresinya, yaitu melalui Uji F. Nilai F hitung yang diperoleh sebesar 3,652 dengan tingkat signifikan sebesar 0,039 kurang dari 5 sig 5 maka H ditolak dan H 1 diterima yang artinya model regresi linier berganda yang digunakan adalah signifikan atau cocok untuk mengetahui pengaruh Partisipasi Penganggaran X 1 , dan Sistem Penghargaan X 2 , terhadap Kinerja Manajerial.

b. Pembuktian hipotesis pengaruh variabel bebas secara Partial

Uji t dapat digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh secara parsial Partisipasi Penganggaran X 1 , dan Sistem Penghargaan X 2 , terhadap Kinerja Manajerial Berikut ini hasil dari uji t : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.14. Hasil Uji t Coefficients a 25.187 8.436 2.986 .006 .454 .216 2.100 .045 .378 .173 2.176 .038 Constant x1=partisipasi penganggaran x2=sistem penghargaan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: y=kinerja manajerial a. Sumber : Lampiran 11 Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa variabel Partisipasi Penganggaran X 1 , Sistem Penghargaan X 2 , secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial Y, hal ini ditunjukkan dari nilai t hitung pada variabel Partisipasi Penganggaran X 1 sebesar 2,100 dengan tingkat signifikan sebesar 0,045 yaitu dibawah 5, nilai t hitung pada variabel Sistem Penghargaan X 2 sebesar 2,176 dengan tingkat signifikan sebesar 0,038 yaitu dibawah 5. Berdasarkan hasil uji t tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menunjukkan bahwa ”Partisipasi Penganggaran, dan Sistem Penghargaan, berpengaruh terbukti terhadap Kinerja Manajerial”.

4.5. Pembahasan

a. Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial. Hal ini disebabkan karena partisipasi akan membuat orang- orang untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencapai tujuan karena merasa terikat dengan tujuan itu. Dengan penyusunan anggaran secara partisipasif diharapkan kinerja manajer akan meningkat . Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar partisipasi disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan atau standar yang ditetapkan, dan karyawan juga memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut terlibat dalam penyusunannya. Partisipasi penganggaran merupakan keikutsertaan manajer operasi dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan datang yang akan ditempuh oleh manajer operasi tersebut dalam pencapaian sasaran anggaran b. Pengaruh Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial. Hal ini disebabkan karena Sistem penghargaan merupakan pemberian kompensasi kepada para manajer yang terdiri atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajer Performance Contigent. Kompensasi dalam bentuk pembayaran tetap ditambah variabel yang jumlahnya ditentukan berdasar kinerja manajer merupakan konsekuensi-konsekuensi pemuasan, apabila kinerja manajer sesuai dengan harapan perusahaan maka konsekuensi-konsekuensi dalam bentuk pemuasan akan diterima dan hal ini akan memberikan kepuasan kerja bagi manajer, sehingga mereka akan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. cenderung berusaha untuk meningkatkan kinerjanya agar konsekuensi- konsekuensi pemuasan mereka dapatkan. Demikian sebaliknya, manajer akan cenderung menghindari konsekuensi-konsekuensi hukuman, sehingga mereka akan berusaha untuk bekerja secara maksimal.

4.6 Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Terdahulu