Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

pihak yang berkepentingan yang secara langsung berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti Nazir, 1999: 246. 2. Observasi Langsung Meliputi penelitian dan pengumpulan data yang berhubungan langsung dengan masalah yang dibahan untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang dikemukakan agar dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran Nazir, 1999: 212. 3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Analisis validitas item bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pernyataan benar-benar telah sahih, paling tidak kita dapat menetapkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuran. Sebagai acuan yaitu melihat r hasil untuk tiap item variabel pada kolom Corrected Item- Total Correlation. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika r hasil positif, serta r hasil r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. b. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jadi jika r hasil r tabel tapi bertanda negatif variabel tersebut tidak valid. Santoso, 2001: 277.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir-butir pernyataan dalam mengungkap indikator. Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini dengan melihat r hasil yaitu nilai ALPHA terletak di akhir output. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika r ALPHA positif dan r ALPHA r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel b. Jika r ALPHA positif dan r ALPHA r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel Jadi jika r ALPHA r tabel tapi bertanda negatif variabel tersebut tidak Reliabel. Santoso, 2001, 280.

3.4.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya metode Kolmogorov Smirnov dan Shapiro-Wilk Sumarsono, 2004 : 40. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka data tidak berdistribusi normal b. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka data berdistribusi normal

3.4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut di atas harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui Uji F dan Uji t tidak boleh bias. Untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asmsi klasik berikut ini : 1. Tidak boleh terjadi Multikolinearitas 2. Tidak boleh terjadi Heteroskedastisitas 3. Tidak boleh terjadi Autokorelasi Berikut ini uraian singkat mengenai ketiga asumsi tersebut dan bagaimana cara mendeteksinya :

1. Multikolinieritas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti, diantaranya beberapa atau semua variabel bebas yang ada Gujarati,1988 : 157. Identifikasi secara statististik ada atau tidaknya gejala multikolinear dapat dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena – 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Ghozali, 2006: 92.

2. Heteroskedastisitas

Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah jika nilai residual tidak konstan atau berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel bebas. Dalam regresi linear, nilai residual harus konstan untuk setiap nilai variabel bebas, jika ketentuan ini dilanggar maka akan terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001 : 69. Dengan kata lain dalam suatu model regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Pendeteksian heteroskedastisitas yaiu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman,dimana : a. Nilai probabilitas 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas

3. Autokorelasi

Tujuan autokorelasi untuk menguji apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya time series atau berdasarkan waktu, berkala, seperti bulanan, tahunan, dan . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pendektesian autokorelasi dalam penelitian ini tidak dilakukan karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang tidak berdasarkan waktu urut time series. Santoso, 2000: 216. 3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis