Teori Kebutuhan terhadap Media Pengertian Motif

1. Dampak Kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang akan ditayangkan televise yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. Contoh: acara kuis. 2. Dampak Peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada tragedy actual yang ditayangkan televise. Contoh: model pkaian, model rambut hingga istilah gaya bertutur kata sang bintang secara verbal. 3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai social budaya yang telah ditayangkan acara televise yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari. Contoh: sinetron, reality show dll. Namun pada kenyataannya apa yang telah diungkapkan diatas hanya bersifat teori. Sementara dalam prakteknya terjadi kesenjangan yang tajam. Banyak acara televisi yang dikonsumsikan bagi orang dewasa ternyata ditonton oleh anak-anak.

2.1.3 Teori Kebutuhan terhadap Media

Kebutuhan tehadap media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Baik isi maupun melalui daya terpaannya exposure seraca konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung. Menurut katz, Gurevitch dan Hass Effendy, 2002:193 mendefinisikan jenis kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Kebutuhan Kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. 2. Kebutuhan Afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media. 3. Kebutuhan Integratif Personal adalah kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan dan status pribadi. Keburuhan ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri. 4. Kebutuhan Integratif sosial adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha- usaha untuk memperkuat kotak dengan keluarga, teman dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi. 5. Untuk mengurangi ketegangan dan keinginan untuk mendapatkan hiburan.

2.1.4 Pengertian Motif

Untuk dapat mengamati seseorang dalam melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan perlu memperhatikan hal-hal yang melatarbelakangi, apa saja yang mendorong melakukan tindakan perbuatan tersebut apa motifnya. Untuk itu peneliti menjelaskan mengenai motif. Istilah motif berasal dari kata “motive” yang berarti dorongan dalam diri organism untuk menentukan pilihan-pilihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari berbagai hal, sehingga sesuai dengan tujuan. Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Jadi motif adalah hal yang berkaitan dengan dorongan, keinginan hasrat dari dalam diri untuk melaksanakan sesuatu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah seseorang. Dari definisi tentang motif, maka dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu berbuat sesuatu Ahmad 2001:192. Untuk memudahkan pengukuran tentang motif, maka didasarkan pada pendapat Mc Quail 2002 : 72 sebagai berikut: 1. Motif Kognitif Surveilance Motif ini berkenaan dengan individu untuk mencari berita atau informasi tentang peristiwa atau kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia, dorongan mencari konfirmasi untuk menentukan pendapat suatu pilihan, dorongan rasa ingin tahu, dorongan belajar serta dorongan memperoleh rasa aman melalui pengetahuan yang didapat. 2. Motif Identitas Personal Personal Identity Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, menemukan model perilaku, mengidentifikasi diri dengan nilai- nilai meningkatkan harga diri. 3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial personal Relationship Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk berhubungan dengan orang lain atau suatu nilai tertentu didalam mempertahankan norma-norma sosial untuk beralifiasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Motif Hiburan Diversi Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri dari ketegangan atau permasalahan, dorongan bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan penyaluran emosi. Kebutuhan need inilah yang menyebabkan timbulnya motif yang mendorong aktivitas individu menggunakan media tertentu, artinya individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya. Motif adalah pengertian yang melingkupi seluruh penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan individu berbuat sesuatu Gerungan, 2000:140. Purwanto menjelaskan bahwa fungsi dari motif adalah: 1. Motif sebagai pendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energy kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2. Motif menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. 3. Motif menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan kita mana yang harus dilakukan yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan demikian dari ketiga pengertian tersebut, maka pada dasarnya motif itu timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain motif merupakan ciri kebutuhan atau motif dapat diidentikkan dengan kebutuhan. Motif itu akan dapat mempengaruhi manusia dalam melakukan aktivitas tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepuasan pada diri individu dan motif seseorang dapat berbentuk melalui serangkaian pengalaman yang bersifat konstan meskipun ada kemungkinan berubah. Motif merupakan pencerminan motif dalam mengaktifkan perilaku. Pada umumnya peranan motif dalam segala tingkah laku manusia besar sekali. Dan tampak bahwa motif orang pada umumnya banyak rupanya dan pada mulanya berasal dari dalam dirinya dan ada yang berasal dari luar dirinya Gerungan, 2000:146. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar. Maslow mengungkapkan 5 kebutuhan basic need secara hirarki dan menempatkan kebutuhan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi individu berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar tersebut terdiri atas : 1. Physiological needs kebutuhan fisiologis 2. Safety needs kebutuhan keamanan 3. Love needs kebutuhan cinta 4. Esteem needs kebutuhan penghargaan 5. Self-actualization needs kebutuhan aktualisasi diri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.5 Anak sebagai Khalayak Media Televisi

Dokumen yang terkait

MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA ”JAM MALAM” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Program Acara ”Jam Malam” di Trans 7).

0 2 86

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

Motif Anak-Anak Menonton Acara "Cita-Cita Ku" di Trans 7" (Studi Deskriptif Motif' Anak-Anak Menonton Acara "Cita-Cita Ku" di Trans7).

1 1 89

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV).

0 0 87

MOTIF REMAJA SURABAYA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA SCARY JOB DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja di Surabaya Terhadap Tayangan Acara Scary Job di Trans7)

0 0 24

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV)

0 0 23

MOTIF ANAK DALAM MENONTON TAYANGAN PROGRAM ACARA OPERA ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara OPERA ANAK di Trans 7)

0 0 23

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “TAU GAK SIH?” DI TRANS 7 (Studi Deskritif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Acara “Tau Gak Sih ?” di Trans 7)

0 0 13

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “TAU GAK SIH?” DI TRANS 7 (Studi Deskritif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Acara “Tau Gak Sih ?” di Trans 7)

0 0 10