BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Permintaan Gula Dan Biaya transportasi
Permintaan Gula tiap Distributor diambil pada bulan Oktober 2010 sampai Desember 2010 seperti pada tabel 4.1
Dari data di atas menunjukkan bahwa permintaaan gula selama 3 bulan dalam 12 minggu pengiriman. Dari setiap distributor terdapat perbedaan jumlah permintaan setiap
minggunya antara distributor satu dengan distributor yang lainnya, distributor Bojonegoro, Surabaya, Lamongan, dan Pasuruan memiliki permintaaan yang lebih
banyak dikarenakan jarak tempuh distributor ke pabrik yang cukup jauh dan gula merupakan kebutuhan pokok sehari – hari, sedangkan distributor Tuban, Gresik, dan
Pandaaan merupakan distributor yang memiliki permintaan lebih rendah. Rute awal pengiriman Gula ke distributor berdasarkan koordinat pabrik 0,0 kota
Sidoarjo. Dapat dilihat pada table berikut
Nama Kota Permintaan per periode Kuintal minggu
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
rata
2
Surabaya 470
450 480
440 450
470 490
440 430
460 450
470 459
Gresik 260
270 240
250 210
210 210
250 270
260 270
240 245
Lamongan 360
350 340
320 370
380 350
340 330
330 340
350 347
Bojonegoro 670
650 670
690 670
640 660
600 630
640 650
670 654
Tuban 310
310 280
290 240
250 290
280 300
310 330
320 293
Pasuruan 350
320 300
310 310
310 350
350 340
355 315
340 330
Pandaan 280
270 270
260 290
275 275
265 260
290 285
290 276
4.1. Permintaan Gula Perminggu
PG Gula Candi baru Sidoarjo
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari tabel diatas dapat diketahui rute awal perusahaan sesuai dengan permintaan gula dan kapasitas armada yang dimiliki untuk masing – masing distributor.
Koordinat lokasi Perusahaan PT Gula Candi Baru Sidoarjo ke Distributor diperoleh dengan cara mengukur skala pada peta Propinsi Jawa Timur dengan satuan
centimeter kemudian diubah ke satuan kilometer dengan perbandingan skala pada peta 1 : 1.650.000, Dengan pengertian setiap jarak 1 cm mewakili 16.5 km. Perhitungan
matrix jarak koordinat pabrik – distributor dan dari satu Distributor ke Distributor lain untuk selanjutnya dapat dilihat pada lampiran E
Armada yang dimiliki perusahaan untuk mendistribusikan gula adalah 2 truk gandeng dan 2 dump truk. Untuk Truk gandeng kapasitasnya 700 karungKuintal
sedangkan Dump truk 350 karungKuintal. Jumlah bahan bakar untuk Truk gandeng dan Dump truk jarak tempuhnya sama
yaitu setiap 1 liter dapat menempuh jarak 4 kilometer.
Rute Kode
Nama Kota Distributor Jenis alat angkut
Koordinat lokasi Dalam cm
x.y jarak
tempuh Km
A P -D1 - P Pabrik – Gresik – Pabrik
Dum Truck -0,5 ; 2,3
77.88 B
P – D2 - P Pabrik – Surabaya – Pabrik Truck Gandeng
0,4; 1,8 60.72
C P - D3 - P Pabrik – Lamongan – Pabrik
Dum Truck -2 ; 2,7
110.88 D
P - D 4 - P Pabrik – Bojonegoro – Pabrik
Truck Gandeng -6 ; 2,4
213.08 E
P - D 5 - P Pabrik – Tuban – Pabrik
Dum Truck -4,6 ; 4,3
207.58 F
P - D 6 - P Pabrik – Pasuruan – Pabrik
Dum Truck 1,4 ; -1,1
58.74 G
P - D7 - P Pabrik – Pandaan – Pabrik Dum Truck
-0,2 ; -0,9 30.36
Tabel 4.2 Rute Awal Pengiriman Gula ke Distributor
PG Candi Baru Sidoarjo
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Biaya yang berkaitan dengan pendistribusian produk sampai ke Distributor dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut :
Tabel 4.3 Biaya Transportasi
No Jenis biaya
Jumlah Rp 1 Tenaga kerja :
Sopir Kernet
Rp. 200.000 pengiriman orang Rp. 100.000 pengiriman orang
2 Bahan bakar Solar Rp 4.500 liter
3 Biaya retribusi : 1. Jika kendaraan Tanpa Melewati Tol
2. Jika kendaraan melewati tol Rp. 20.000
Rp. 40.000 4 Biaya Konsumsi
15.000 perjalanan orang
Dari tabel diatas dapat diketahui untuk biaya retribusi jika kendaraan tidak melewati tol biaya retribusi yang diberikan adalah Rp. 20.000,- digunakan untuk
melewati pos timbangan sedangkan kendaraan yang melewati tol biaya retribusi yang diberikan adalah Rp. 40.000,- termasuk memasuki pos timbangan.
Setelah itu menghitung koordinat titik lokasi masing – masing distributor berdasarkan peta jawa timur untuk menentukan jarak antara lokasi A yang terletak pada
koordinat Xa , Ya dan lokasi B yang terletak pada koordinat Xb , Yb dicari dengan
menggunakan rumus jarak :
Dist A,B =
2 2
B a
b a
Y Y
X X
− +
−
Panjang =
2 B
a 2
b a
Y Y
X X
− +
− untuk mencari jarak Distributor Kota Gresik D1 terhadap Produsen :
Koordinat masing-masing Distributor berasal dari tabel 4.2, sehingga didapat: Dist P,D1 = artinya jarak Pabrik ke Distributor 1 kota Gresik.D1
-
PG Candi Baru Sidoarjo
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dist
D P
1 .
=
2 1
2 1
D P
D P
Y Y
X X
− +
− =
2 2
3 ,
2 5
, −
+ −
− =
54 .
5 = 2.36 Cm
Merubah dari jarak pada peta ke satuan kilometer dengan rumus yang digunakan yaitu :
Jarak = Jarak pada Peta x Skala Peta cm 100.000 km Jarak = 2.36 x 1. 650.000 100.000 Km = 38.94 km Skala peta yang digunakan
adalah 1 : 1 : 1. 650.000 Cm Perhitungan jarak dari satu Distributor ke Distributor untuk selanjutnya dapat dilihat
pada lampiran E. Dari hasil perhitungan matrix jarak berdasarkan koordinat pada peta dapat
diketahui jarak lokasi pabrik ke distributor dan distributor satu ke distributor yang lain. seperti terlihat di Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Matriks Jarak Dalam Satuan Km
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
P D 1
D 2 D 3
D 4 D 5
D 6 D 7
D1
38.94
D 2
30.36 16.83
D 3
55.44 25.74
42.24
D 4
106.54 90.75
106.10 66.17
D 5
103.79 128.21
92.24 50.33
38.94
D 6
29.37 64.18
32.51 83.94
134.97 103.46
D 7
15.18 52.96
45.54 66.33
118.86 112.37
26.57
Dari tabel di atas dapat diketahui matrik jarak Pabrik ke distributor berdasarkan jarak koordinat lokasi pada peta, untuk menghitung biaya transportasi rute
awal perusahaan. Menghitung total jarak tempuh pendistribusian gula biaya bahan bakar, biaya
tenaga kerja, biaya retribusi, biaya konsumsi adalah sebagai berikut :
Perhitungan jarak pada rute awal Dist P,D1 = artinya jarak Pabrik ke Distributor 1 kota Gresik.D1.
- Rute 1 : P - D
1
- P Panjang perjalanan = 38.94 + 38.94 = 77.88 Km
Total biaya bahan bakar Berdasarkan Permintaan Bulan Oktober 2010 sampai
Desember 2010 adalah sebagai berikut :
- Total biaya bahan bakar :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Biaya bahan bakar : jarak x kapasitas bahan bakar x biaya bahan bakar Liter
- Biaya bahan bakar rute 1 = 77.88 Km x 1 liter 4km x Rp 4.500,- = Rp 87.615,- Setiap kali pengiriman
Untuk biaya bahan bakar 1 periode = biaya bahan bakar Setiap kali pengiriman x 12 minggu
= Rp. 87.615,- x 12 minggu = Rp. 1.051.380,- per periode
- biaya Tenaga kerja :
alat angkut = TRUCK GANDENG Upah Supir untuk satu rute
= jumlah supir x upah supir = 1 orang x Rp 200.000,- = Rp 200.000,- setiap kali pengiriman
Untuk upah supir satu periode = Upah per minggu x 12 minggu = Rp 200.000,- x 12 minggu
= Rp 2.400.000,- per periode Upah kernet untuk satu rute = jumlah kernet x upah kernet
1 orang x Rp 100.000,- = Rp 100.000,- per minggu Untuk upah kernet satu tahun = Upah kernet per minggu x 12 minggu
= Rp .100.000,- x 12 minggu = Rp. 1.200.000,- per periode
Jadi total biaya tenaga kerja selama satu periode
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
= Upah supir per periode + Upah kernet per periode = Rp 2.400.000,- + Rp 1.400.000,-
= Rp 3.600.000,- per periode -
Total biaya konsumsi : Dimana : tiap rute = 2 tenaga kerja
Sehingga biaya konsumsi per minggu = banyaknya tenaga kerja x biaya konsumsi
=2 tenaga kerja x Rp 15.000,- = Rp 30.000,- per minggu
Jadi total biaya konsumsi selama satu periode = biaya konsumsi setiap kali pengiriman x 12 kali pengiriman
= Rp. 30.000 x 12 = Rp. 360.000,- per periode
- Total biaya retribusi :
Biaya retribusi = Rp 40.000,- per rute Jadi biaya total retribusi selama 1 periode
= Biaya retribusi per minggu x 12 minggu = Rp 40.000,- x 12 minggu = Rp 480.000,- per periode
v Total biaya transportasi pada periode awal perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
= Total biaya bahan bakar + Total biaya Tenaga kerja + Total Biaya konsumsi + Total biaya retribusi
= Rp 1.051.380,- per periode + Rp 3.600.000,- per periode + Rp 360.000,- per periode + Rp 480.000,- per periode
= Rp 5.491.380,- per periode.
Tabel 4.5. Biaya transportasi untuk masing – masing distributor selama satu periode
Dari Tabel di atas dapat diketahui total biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya retribusi dan biaya konsumsi dari masing – masing distributor sehingga diperoleh biaya
transportasi rute awal dari perusahaan selama 1 Periode setiap minggunya dengan 12 kali pengiriman dari
perhitungan biaya masing-masing rute dari biaya retribusi, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran G
Ru te
Distributor
Kode Distribu
to
r Biaya bahan
bakar Rp
Biaya tenaga kerja setiap kali
pengiriman Rp
Biaya retribusi
Rp Biaya
Konsumsi Rp
Total Biaya Transportasi
Masing – masing Distributor
A Gresik
D
1
1.051.380 3.600.000
480.000 360.000
5.491.380 B
Surabaya D
2
819.720 3.600.000
480.000 360.000
5.259.720 C
Lamongan D
3
1.496.880 3.600.000
480.000 360.000
5.936.880 D
Bojonegoro
D
4
2.876.580 3.600.000
480.000 360.000
7.316.580 E
Tuban D
5
2.802.330 3.600.000
480.000 360.000
7.244.330 F
Pasuruan D
6
792.990 3.600.000
240.000 360.000
4.992.990 G
Pandaan D
7
409.860 3.600.000
240.000 360.000
4.609.860 Total Biaya Transportasi Rute Awal Perusahaan
40.851.740
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Rute Distribusi Gula Berdasarkan Permintaan Dan Kapasitas Armada yang Dimiliki