Metode Saving Matrix TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Metode Saving Matrix

Savings Matrix merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menjadwalkan sejumlah terbatas kendaraan dari suatui fasilitas dan jumlah kendaraan dalam armada ini dibatasi dan mereka mempunyai kapasitas maksimum yang berlainan. Tujuan metode ini adalah untuk memilih penugasan kendaraan dan routing sebaik mungkin. Bowersox, 2002: 232. Metode Savings Matrix adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu atau ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Pujawan, 2005. Metode ini digunakan untuk menentukan rute distribusi produk ke outlet dengan cara menentukan urutan rute distribusi yang harus dilalui dan jumlah alat angkut berdasarkan kapasitas dari alat angkut tersebut agar diperoleh rute terpendek dan biaya transportasi yang optimum Chopra, Meindl, 2001 Adapun Langkah-Langkah yang di gunakan dalam menggunakan Metode Savings Matrix. Metode ini sederhana dilakukan dan dapat digunakan untuk memutuskan konsumen ke kendaraan yang mana, walaupun terdapat kendala waktu dan yang lainnya. Untuk menentukan konsumen yang harus dilayani oleh sebuah kendaraan serta rute pengiriman yang harus ditempuh masing-masing kendaraan. Sebelum melakukan perhitungan Savings Matrix, terlebih dahulu menentukan titik koordinat jarak dari pabrik atau gudang ke tiap - tiap customer Pujawan, 2005: 180 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 Lokasi Tujuan dan Ukuran Order Customer Tujuan Koordinat x Koordinat y Ukuran Order Customer 1 1 χ 1 y A Unit Customer 2 2 χ 2 y B Unit Customer 3 3 χ 3 y C Unit Customer 4 4 χ 4 y D Unit . . . Customer n . . . n χ . . . n y . . . N Unit Sumber : supply chain management, I Nyoman Pujawan.2005 Kemudian melakukan perhitungan dalam meminimumkan jarak yang ditempuh menggunakan Metode Savings Matrix, terdapat beberapa langkah- langkah dalam meminimumkan jarak yang ditempuh, yaitu : 1. Mengidentifikasi Matrix Jarak Pada langkah ini perlu jarak antara pabrik ke masing-masing konsumen. sehingga mengunakan lintasan terpendek sebagai jarak antar lokasi. Jadi dengan mengetahui koordinat masing-masing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar. Copra, Meindl, 2001 Tabel 2.2 Matrik Jarak dari Pabrik ke Customer dan antar Customer PabrikGudang Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 …Customer n Customer 1 Customer 2 Customer 3 . . Customer n Sumber : supply chain management, Chopra, Meindl, 2001 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Misalkan dua lokasi masing-masing dengan koordinat 1 1 , y χ dan 2 2 , y χ maka Perhitungan matrik jarak dua lokasi tersebut adalah Copra, Meindl, 2001 2 2 1 2 2 1 2 , 1 y y J − + − = χ χ Hasil perhitungan jarak ini digunakan untuk menentukan matrik penghematan Savings Matrix yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya. 2. Mengidentifikasi Matrik Penghematan Savings Matrix Savings matrix mempresentasikan penghematan yang dapat direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Misalkan menggabungkan Customer 1 dan Customer 2 ke dalam satu rute maka jarak yang akan dikunjungi adalah dari gudang ke Customer 1 kemudian ke Customer 2 dan dar Customer 2 balik ke gudang. Sumber : supply chain management, Pujawan., 2005 Gambar 2.1 Perubahan yang terjadi dengan menggabungkan Customer 1 dan Customer 2 ke dalam satu rute. Dari gambar diatas terjadi perubahan jarak adalah sebesar jarak kiri dikurangi total jarak kanan yang besarnya adalah Pujawan, 2005: 182: [ ] G J J G J G J G J , 2 2 , 1 1 , 2 , 2 1 , 2 + + − + 2 , 1 2 , 1 , J G J G J − + = Gudang Customer 1 Customer 2 Gudang Customer 2 Customer 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dengan jarak x y y x , , = y x J y G J x G J y x S , , , , − + = dimana : = y x S , Penghematan jarak Savings yang diperoleh dengan menggabungkan rute x dan y menjadi satu = x G J , Jarak dari gudang ke customer x = y G J , Jarak dari gudang ke customer y = y x J , Jarak dari customer x ke customer y kemudian dibuat tabel matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute yang berbeda. Tabel 2.3 matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute yang berbeda Sumber : supply chain management, I Nyoman Pujawan.2005 Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 ….Customer n Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 . . . Customer n Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.4 Langkah awal semua customer memiliki rute terpisah PabrikGudang Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 …Customer n Customer 1 Rute a Customer 2 Rute b Customer 3 Rute c Customer 4 Rute d . . . Customer n Rute z Order A B C D …N Unit Sumber : supply chain management, I Nyoman Pujawan.2005 3. Mengalokasikan customer ke kendaraan atau rute Pada langkah ini melakukan alokasi customer ke kendaraan atau rute. dalam penggabungan rute customer, digabungkan sampai pada batas kapasitas truk atau armada yang ada, dengan melihat nilai penghematan terbesar pada tabel matrix penghematan jarak. Misalkan didapat matrik penghematan jarak sebagai berikut : Tabel 2.5 semua customer memiliki rute terpisah PabrikGudang Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 Customer 1 Rute a 0.0 Customer 2 Rute b 14.8 0.0 Customer 3 Rute c 12.5 8.2 0.0 Customer 4 Rute d 24.9 12.9 12.6 0.0 Order 320 85 300 150 Sumber : supply chain management , I Nyoman Pujawan.2005 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari tabel diatas didapat penghematan terbesar pada customer 1 dan 4 sebesar 24.9, sehinga customer 4 bergabung ke rute a diasumsikan kapasitas truk memadai Tabel 2.6 Customer 4 masuk ke Rute a dan Customer 3 masuk ke Rute c PabrikGudang Customer 1 Customer 2 Customer 3 Customer 4 Customer 1 Rute a 0.0 Customer 2 Rute b 14.8 0.0 Customer 3 Rute c 12.5 12.92 0.0 Customer 4 Rute a 24.91 8.2 12.6 0.0 Order 320 85 300 150 Sumber : supply chain management, I Nyoman Pujawan.2005 selanjutnya dicari penghematan terbesar kedua didapatkan 12.9 Customer 2 dan 4 masuk ke rute b, dan begitu seterusnya hingga customer ke-n. Jika terdapat customer yang sudah teralokasikan , tidak terjadi penggabungan. kemudian didapatkan jumlah rute sesuai dengan kapasitas armada yang ada dan penghematan jarak alokasi dari pabrik ke customer. Pujawan, 2005: 183- 185. 4. Mengurutkan Customer Tujuan dalam rute yang sudah terdefinisi Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan urutan kunjungan, namun pada penelitian ini menggunakan metode Nearest Neighbor . Metode Nearest Neighbor merupakan metode pengurutan kunjungan yang menambahkan customer yang jaraknya paling dekat dengan customer yang akan dikunjungi terakhir. Misalnya diketahui 3 customer dalam rute a, customer 1 memiliki jarak terdekat dengan gudang pabrik dengan jarak 6.4, kemudian cari jarak customer terdekat dengan customer 1 didapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. customer 3 dengan jarak 6.7 dan terakhir yang dikunjungi adalah customer 2 kemudian kembali ke gudang.. Gudang-Customer1-Customer3-Customer2- Gudang. Jika kebetulan menghasilkan rute dengan jarak yang sama maka dipilih total jarak yang minimum. Pujawan, 2005: 185-186. Dengan dilakukan penyelesaian permasalahan tersebut menggunakan metode savings matrix, maka dapat dihasilkan jalur disribusi yang optimal dengan biaya transportasi yang lebih efisien. Untuk mengetahui kelayakan ,keunggulan dan kelemahan metode yang di gunakan dalam mengatasi permasalahan dalam pendistibusian produk diperlukan pengambilan keputusan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan pendistribusian. Sebagai pembanding Perbedaaan savings matrix dengan metode transportasi pada persoalan programa linier adalah sebagai berikut : 1. metode transportasi merupakan metode yang membahas masalah pendistribusian produk dari sejumlah sumber supply kepada sejumlah tujuan Demand dengan tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi. Ciri-ciri pada metode transportasi adalah: 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu. 2. komoditas yang dikirim atau di angkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber. 3. ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keunggulan dari metode transportasi : 1. mengetahui jumlah yang harus diproduksi untuk masing- masing area distribusi 2. mendapatkan penjadwalan yang baik dalam pengiriman produk dari sejumlah sumber kepada sejumlah tujuanarea pendistribusian produk. Kelemahan dari metode transportasi : 1. metode transportasi lebih tepat digunakan jika terdapat sejumlah sumber sama dengan sejumlah tujuan. 2. Suatu model transportasi dapat seimbang jika total supply sumber sama dengan total demandtujuan. 2. Savings matrix merupakan metode yang digunakan untuk menghadapi masalah pendistribusian produk agar di dapat suatu perencanaan penjadwalan pengiriman produk yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan jalur atau rute yang harus dilalui dengan berbagai kendalaPujawan, 2005: 180. Ciri-ciri pada metode Savings matrix adalah: 1. Terdapat gudang regional dan sejumlah tujuan tertentu. 2. menentukan kordinat lokasi pengiriman produk antara kota satu dengan kota yang lainnya dan berdasarkan semua kendala. 3. terdapat penggabungan dari setiap lokasi dalam satu rute. Keunggulan dari metode savings matrix : 1. Mendapatkan penghematan jarak tempuh dari masing-masing area distribusi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Dapat Mengetahui jalur atau rute tependek yang harus di lalui dan kapasitas dan jumlah armada yang dimiliki. Kelemahan dari metode savings matrix : 1. Kurang baik jika di gunakan untuk melakukan pengiriman berskala internasional. 2. kurang baik jika pengiriman produk antar pulau dengan permintaan volume besar.

2.7. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA.

5 13 139

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. ARIA DUTA PANEL SURABAYA.

1 10 120

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

3 2 117

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA.

2 5 119

Penentuan Rute Distribusi Sirup Untuk Meminimalkan Biaya Transportasi

1 1 6

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 18

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OLIE DRUM UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT KAMADJAJA LOGISTICS SURABAYA

0 0 20

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO

0 1 12