Kerangka Berfikir Jenis dan Pendekatan Penelitian

masa dewasanya nanti. Sisi lain karena kelompok remaja tersebut memiliki aturan – aturan yang tidak jarang bertentangan dengan aturan yang berlaku di masyarakat, maka disinilah pengaruh negatif teman sebaya terhadap anak. Tidak sedikit remaja yang berperilaku menyimpang karena pengaruh teman sebayanya.

2.5. Kerangka Berfikir

Peran keluarga penting terhadap upaya mengembangkan pribadi anak. Anak yang membutuhkan pengetahuan seputar bagaimana pengunaan media internet secara sehat. Keluarga khususnya orangtua berkewajiban memberikan pendidikan atau pengetahuan berinternet sehat secara tepat sejak dini sesuai dengan norma – norma agama dan norma – norma yang berlaku di msyarakat agar tidak menyimpang dari norma – norma tersebut. Melalui pendekatan yang baik dan berkomunikasi yang efektif antara orangtua dan anak, diharapkan pengetahuan tentang internet secara sehat dapat diberikan secara fleksibel artinya orangtua mau memahami psikologis anak, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan penjelasan seputar internet dan bagaimana menggunakan berinternet secara sehat serta membuka tanya jawab dan diskusi antar orangtua dan anak agar terjalin hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang diantara kedua belah pihak. Dalam penelitian ini peneliti berusaha melihat bagaimana pola komunikasi yang diberikan oleh orangtua dalam memberikan pengetahuan tentang cara berinternet sehat pada anak remajanya di Surabaya, sehingga dapat mengakibatkan permasalahan dalam keluarga dan akhirnya banyak anak yang menyalahgunakan penggunaan media internet. Dalam memberikan pengetahuan berinternet sehat ini, pendekatan yang diharapkan adalah melalui komunikasi yang efektif juga akan menimbulkan hubungan yang makin baik diantara kedua belah pihak. Dan hubungan harmonis dan penuh kasih sayang akan mempengaruhi perkembangan prilaku anak yang baik pula Rakhmat, 2002 : 13 . Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi interpersonal yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, dan pengaruh pada sikap, hubungan dan tindakan yang makin baik Effendy, 2002 : 8 . 46 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Konsep

Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara kualitatif pola komunikasi orang tua terhadap anak remajanya tentang berinternet sehat di Surabaya. Untuk dapat mempermudah pemahamannya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut :

3.1.1. Pola Komunikasi Dalam Keluarga

Pola diartikan sebagai bentuk atau struktur yang tetap. Sedangkan komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih dengan cara tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dengan demikian yang dimaksud pola komunikasi adalah hubungan antara dua orang atau lebih dalam penerimaan dan pengiriman pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan dapat dipahami Bahri, 2004 : 1 . Dalam hal pola komunikasi dalam keluarga dapat dioperasionalkan dengan bentuk atau pola hubungan antara orang tua dan anak dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan baik secara verbal maupun nonverbal. Keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang khusus mempunyai anak remaja yang tergolong dalam kategori nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak yang belum kawin Yusuf, 2001 : 36 . Pola komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk hubungan dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan antara orang tua dan anak remajanya tanpa komunikasi kehidupan keluarga akan sepi dari kegiatan berbicara, berdialog, bertukar pikiran. Akibatnya kerawanan hubungan antara anggota keluarga pun sukar dihindari, oleh karena itu komunikasi antara suami dan istri, komunikasi antara ayah, ibu dan anak, komunikasi antara ayah dan anak, komunikasi ibu dan anak, perlu dibangun secara harmonis dalam rangka membangun pendidikan yang baik dalam keluarga. Komunikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah komunikasi dalam memberikan pengetahuan penggunaan internet secara sehat terhadap anak remaja.

3.1.2. Pola komunikasi keluarga dalam memberikan pengetahuan atau

pendidikan dalam berinternet sehat pada anak remaja Pola komunikasi keluarga dalam memberikan pengetahuan berinternet secara sehat yang dimaksud disini adalah suatu bentuk penyampaian dan penerimaan pesan dari keluarga khususnya orang tua terhadap anak dalam hal proses pengetahuan internet sehat yang benar tehadap anak remajanya. Pengetahuan tentang internet sehat yang disampaikan tidak membicarakan hal – hal negatif yang terdapat di dalam media internet tetapi membicarakan hal – hal positif yang terdapat di dalam media internet, bagaimana kita bereaksi terhadap penggunaan internet, dan bagaimana kita membawa diri kita dalam menggunakan internet secara sehat. Pengetahuan berinternet sehat bagi remaja akan menjadikannya mengerti benar hal – hal yang berkenaan dengan dirinya dan kebutuhan dirinya. Seorang anak khususnya yang menginjak remaja, akan lebih mudah membentengi diri dari pengaruh pengaruh lingkungan yang tidak baik ketimbang di antara teman – temannya yang sibuk membicarakan sesuatu yang tidak jelas, karena remaja tersebut sudah mengetahuai hal yang benar tenntang bagaimana cara berinternet secara sehat dari orang tuanya yang membicarakan dan memberikan pengetahuan tetntang berinternet sehat sejak dini.

3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variable sehingga tidak ada pengukuran variable x dan y. penelitian ini difokuskan pada pola komunikasi orang tua terhadap remaja tentang berinternet sehat di Surabaya, sehingga tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Tipe penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti Kountur, 2003 : 53 . Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang fenomena yang sedang diteliti. Deskriptif dapat juaga diartikan sebagai metode yang melukiskan variable, satu demi satu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang tidak menggunakan statistik atau angka – angka tertentu. Hasil dari penelitian kualitatif ini tidak dapat digeneralisasikan membuat kesimpulan yang berlaku umum atau bersifat universa, jadi hanya dapat berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuai dengan situasi dan keadaan dimana penelitian yang serupa dilakukan Kountur, 2003 : 29 . Penelitian kualitatif mempunyai karakteristik pokok yaitu mementingkan makna dan konteks, dimana proses penelitiannya lebih bersifat siklus daripada linier. Dengan demikian pengumpulan data dan analisa data berlangsung secara stimulant, lebih mementingkan ke dalam di banding keluasan penelitian, sementara peneliti sendiri merupakan instrument kunci. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pengamatan berperan serta participant observation yang didefinisikan mengadakan pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada yang sekecil – kecilnya sekalipun dengan wawancara mendalam in depth interviev Bondan dalam Moleong 2002 : 117 . Untuk meneliti pola komunikasi dan perubahan gejala sosial yang ada peneliti mengungkapkan pendekatan fenomenologis, dimana peneliti berusaha “ mengungkap ” proses interpretasi dan melihat segala aspek “ subyek ” dari perilaku manusia dengan cara masuk ke dunia konseptual orang – orang yang diteliti sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan pada peristiwa dalam kehidupan sehari – harinya. Pendekatan ini bukan berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang – orang yang diteliti Moleong, 2002 : 4 – 13 .

3.3. Responden atau Informan

Dokumen yang terkait

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya).

0 0 95

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEMAIN GAME ONLINE DotA DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Pemain Game Online DotA di Surabaya ).

0 1 122

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TUNGGAL DAN ANAK REMAJA DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dan Anak Remaja dalam Menciptakan Hubungan yang Harmonis di Surabaya).

4 9 112

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 1 99

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya ).

0 1 76

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya).

13 35 84

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (STUDY DESKRIPTIF KUALITATIF POLA KOMUNIKASI ORANG TUA YANG BERPROFESI SEBAGAI POLITISI DENGAN ANAK USIA REMAJA).

0 1 84

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya)

0 0 21

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya )

0 0 15

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya)

0 0 14