Orang tua Remaja Responden atau Informan

orang – orang yang diteliti sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan pada peristiwa dalam kehidupan sehari – harinya. Pendekatan ini bukan berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang – orang yang diteliti Moleong, 2002 : 4 – 13 .

3.3. Responden atau Informan

Informan adalah seseorang yang benar – benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan atau data – data yang dapat membantu dalam memenuhi persoalan permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan informan biasa. Informan biasa adalah informasi yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan saja. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan dasar bahwa penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan pendekatan purposif Poerwandi, 2005 . Menurut Strauss dan Corbin 1997: 11 – 13 , yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan yang tidak dapat dicapai diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi pengukuran

3.3.1. Orang tua

Pada penelitian ini, informan kunci yang digunakan adalah keluarga yaitu orang tua ayah dan ibu memiliki hubungan darah secara langsung dengan anak, baik dari orang tua single parent atau orang tua yang tidak ada hubungan darah secara langsung orang tua angkat . Berasal dari keluarga yang aktif sebagai pekerja maupun keluarga yang bukan pekerja. Jumlah informan yang peneliti ambil berjumlah lima orang tua yang dapat diwakilkan oleh salah satu orang tua ibu atau ayah yang mengetahui atau paham tentang internet.

3.3.2. Remaja

Yang dimaksud remaja dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki ciri – ciri sebagi berikut : 1. Remaja berusia 12 – 15 tahun dengan alasan pertimbangan bahwa pada usia tersebut dimana label anak kecil masih disandang dan telah dijelaskan pada bab 2 sebelumnya bahwa pada fase pertumbuhan remaja terdapat banyak masalah terutama masalah psikologis yang berpengaruh terhadap hubungan komunikasi interpersonal antara orang tua dengan anak. 2. Remaja yang dimaksud adalah anak remaja kandung dari sebuah keluarga dan masih tinggal dengan orang tua kandung setiap hari. 3. Keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang bisa menggunakan mengakses internet dari pihak orang tua dan anak remajanya 4. Berada di wilayah Surabaya. 5. Berjenis kelamin perempuan dan laki – laki dengan alasan bahwa kini dalam penyalahgunaan pengunaan internet tidak memandang jenis kelamin karena dapat di akses oleh siapa saja media internet tersebut. 6. Belum menikah dengan alasan untuk mengetahui pengaruh orang tua pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga sehari – hari. 7. Jumlah informan yang peneliti ambil berjumlah lima anak remaja yang menggunakan mengakses internet. Informan penelitian ini ditentukan jumlahnya, dan dipilih beberapa informan yang dianggap mengetahui, memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi penelitian ini. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian kualitatif tidak mempersoalkan berapa besar jumlah responden atau informan, melainkan dalam menjawab permasalahan. Peneliti berusaha akan menjaring sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian dari berbagai sumber. Peneliti akan mencari variasi dengan menggunakan teknik “ in – dept interview ”.

3.3.3. In – Depth Interview

Dokumen yang terkait

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya).

0 0 95

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEMAIN GAME ONLINE DotA DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Pemain Game Online DotA di Surabaya ).

0 1 122

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TUNGGAL DAN ANAK REMAJA DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG HARMONIS (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dan Anak Remaja dalam Menciptakan Hubungan yang Harmonis di Surabaya).

4 9 112

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak yang Pengemis).

0 1 99

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya ).

0 1 76

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya).

13 35 84

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK (STUDY DESKRIPTIF KUALITATIF POLA KOMUNIKASI ORANG TUA YANG BERPROFESI SEBAGAI POLITISI DENGAN ANAK USIA REMAJA).

0 1 84

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK PEROKOK AKTIF DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pola Komunikasi Orang Tua dengan Anak Perokok Aktif di Surabaya)

0 0 21

POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK AUTIS KOTA SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak Autis di Surabaya )

0 0 15

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK HIPERAKTIF (Studi DeskriptifKualitatif Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Hiperaktif di Surabaya)

0 0 14