35
Pada tahun 2003 Anastasia melakukan penelitian tentang Analisis Faktor Fundamental Keuangan dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham
Properti Yang Terdaftar di Bursa Efak Jakarta. Didalam penelitian tersebut salah satu variabel yang dipakai untuk menguji pengaruhnya terhadap harga
saham adalah Return On Assets ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Assets ROA mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadapharga saham perusahaan properti di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan uraian teori dan hasil riset terdahulu maka muncul
pemikiran bahwa Return On Assets ROA berpengaruh terhadap harga saham.
2.2.7. Debt To Equity Ratio DER
2.2.7.1.Pengertian Debt To Equity Ratio DER
Debt Eqity Ratio yaitu semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang maka semakin besar risiko yang
dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keungtungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang
rendah untuk membiayai aktiva. Dalam penelitian ini rumus yang dipergunakan adalah :
Debt to Equity Ratio =
100 Sendiri
Modal Total
Hutang Total
x
Kasmir, 2005:190
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
2.2.7.2.Pengaruh Debt ti Equity Ratio DER terhadap Harga Saham
Debt ti Equity Ratio DER menggambarkan mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak
tertagihnya suatu utang, semakin kecil rasio ini semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan, dan semakin besar penyangga risiko
kreditor. Prastowo, 2005 : 89 Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan
permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham
dalam bentuk dividen, hal ini menyebabkan berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena tingkat pengembaliannya semakin kecil.
Dengan kata lain, DER berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tentunya juga berpengaruh pada daya tarik saham
yang ditawarkan di Pasar Modal. Semakin baik kinerja perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi, karena saham tersebut
memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. Jika permintaan investor terhadap saham perusahaan cukup besar, maka dapat berpengaruh terhadap
peningkatan harga saham. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan.
2.2.8. Risiko Sistematik
Dalam setiap pengambilan keputusan penanaman modal, risiko merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan. Pertimbangan ini
didasarkan bahwa besar kecilnya risiko investasi yang dilakukan akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima oleh investor dimasa mendatang. Jika risiko atas investasi saham semakin tinggi, sedangkan
pendapatan saham tersebut tetap maka hal ini akan menimbulkan penurunan terhadap harga saham yang dimiliki investor.
Risiko sekuritas dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan menurut Hartono dalam Wengku Ragil Pambudi 2010, yaitu:
1. Risiko yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio atau
disebut risiko yang dapat didiversifikasi atau risiko perusahaan atau risiko tidak sistematis. Risiko yang sifatnya khusus yang hanya
mempengaruhi suatu perusahaan tertentu yang penyebabnya ada di dalam perusahaan. Misalnya pemogokan tenaga kerja. Kesalahan
manajemen risiko ini dapat dieliminasi pada nilai saham dengan usaha diversifikasi investasi saham.
2. Risiko yang tidak dapat didiversifikasi oleh portofolio atau disebut
risiko pasar atau risiko sistematik. Risiko ini bagian risiko total yang disebabkan oleh faktor yang secara serentak mempengaruhi semua
perusahaan yang beroperasi dan khususnya harga saham di pasar modal. Oleh karena dipengaruhi secara simultan pada semua saham
maka risiko ini tidak dapat dieliminasi dengan usaha diversifikasi. Karena ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan dengan diversifikasi
yaitu risiko tidak sistematis, maka dalam suatu portofolio ukuran risiko yang dipakai adalah bukan devisiasi standar risiko total, tapi tentulah hanya
risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi yang disebut risiko sistematik atau risiko pasar. Karena para investor umumnya tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
menginvestasikan semua dananya pada satu saham, mereka melakukan diversifikasi, mereka hanya akan berminat terhadap pengaruh masing-masing
saham pada risiko portofolio mereka. Keadaan ini berarti bahwa, risiko dari portofolio yang di diversifikasikan secara baik tergantung pada risiko pasar
dari masing-masing saham yang dimasukkan dalam portofolio tersebut.
2.2.9. Beta Sebagai Pengukur Risiko Saham