Pembahasan Hasil Penelitian 1 Pengaruh

103 2 Sub Variabel Pendampingan Iman Anak dan Studi Dokumen Dari hasil sub variabel Pendampingan Iman Anak yakni mengenai pendamping PIA dengan hasil mean sebesar 28,15 yang berarti pendamping dalam mendampingi anak-anak masuk dalam kriteria anak-anak sangat setuju bahwa pendamping dapat dijadikan teladan bagi mereka, didapatkan dari 60 anak, 34 anak 56 menyatakan bahwa anak-anak setuju bahwa pendamping PIA dapat menjadi panutan bagi mereka untuk terlibat dan 24 orang 40 menyatakan bahwa Pendamping PIA sering bisa menjadi pedoman bagi anak-anak untuk terlibat hidup Menggereja sedang untuk pilihan kurang setuju 2 anak yang memilih 4 dan tidak setuju berjumlah 0 0 anak. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak sangat setuju bahwa pendamping dalam Pendampingan Iman Anak dapat berperan dalam pendampingan dan dapat dijadikan teladan bagi anak-anak. Dari hasil sub variabel Anak-anak Pendampingan Iman Anak diketahui mean sebesar 110,7833 dapat dikategorikan anak-anak selalu hadir dan rajin dalam mengikuti pendampingan, didapatkan dari 60 anak, 48 anak 80 anak menyatakan selalu mengikuti Pendampingan Iman Anak, 11 anak 18 menyatakan sering mengikuti Pendampingan Iman Anak dan 1 anak 2 menyatakan jarang mengikuti Pendampingan Iman Anak dan tidak ada yang menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai keinginan dan semangat dalam mengikuti kegiatan Pendampingan Iman Anak. 104 Dari sub variabel Program Pendampingan Iman Anak PIA menunjukkan mean sebesar 14,65 yang berarti bahwa program PIA yang ada selalu digunakan. Dari 60 anak, 22 anak 36 menyatakan dalam pendampingan selalu terdapat persiapan yang telah disiapkan oleh pendamping untuk memperlancar jalannya proses pendampingan, 36 anak 60 menyatakan bahwa persiapan sering digunakan dalam proses pendampingan yang disiapkan oleh pendamping untuk memperlancar jalannya proses pendampingan, sedangkan yang menyatakan jarang 2 anak 4 dan tidak pernah tidak ada. Dari data tersebut diketahui bahwa persiapan dalam Pendampingan Iman Anak sering digunakan dalam proses pendampingan dan di Paroki Marganingsih Kalasan dapat dikatakan sering persiapan pendampingan dipersiapkan terlebih dahulu. Dari hasil studi dokumen dapat dilihat bahwa kenyataannya pendampingan iman anak dibeberapa kegiatan Pendampingan Iman Anak di Paroki Marganingsih Kalasan kurang mendapat perhatian khusus, hal ini tampak dari belum adanya persiapan proses pendampingan dan kegiatan Pendampingan Iman Anak berjalan begitu saja tanpa terencana, tanpa adanya program pendampingan dan satuan pendampingan. Pendamping biasanya memberikan materi pendampingan sesuai dengan bacaan mingguan dan dipersiapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga dapat dikatakan bila pendamping yang mempersiapkan berhalangan hadir maka proses pendampingan berjalan apa adanya tanpa persiapan dari pendamping yang lain. 105 Anak-anak PIA merupakan generasi penerus Gereja sehingga perlu dipersiapkan dan didampingi untuk mengenal Gerejanya dan dalam hidup keagamaannya, maka diharapkan kegiatan pendampingan perlu dipersiapkan dan dibuatkan program berdasarkan karakteristik anak-anak di paroki tersebut sehingga tepat sasaran, jadwal juga mendapat peran penting untuk dipersiapkan guna mengetahui proses pendampingan dan apa saja materi yang dibahas sehingga tidak mengulang materi pendampingan. 3 Sub Variabel Keterlibatan Putra-putri Altar dan Observasi Dari hasil analisis deskriptif tentang variabel terikat yaitu keterlibatan Putra- putri Altar diketahui mean sebesar 56,7, median sebesar 58, mode sebesar 61 standar deviasi sebesar 5,14963, range sebesar 24, nilai minimum sebesar 40, nilai maksimum sebesar 64 dan sum sebesar 3402, diukur dengan 6 sub variabel yakni kehadiran secara sadar dalam bidang liturgi, kehadiran secara aktif dalam bidang liturgi dan kehadiran secara penuh dalam bidang liturgi serta kehadiran secara sadar dalam komunitas, kehadiran secara aktif dalam komunitas dan kehadiran secara penuh dalam komunitas. Dari hasil sub variabel kehadiran secara sadar di bidang liturgi diketahui mean sebesar 10,5833 yang berarti anak-anak selalu hadir secara sadar dalam tugasnya sebagai Putra-putri Altar secara litugis. Dari 60 anak, 47 anak 78 menyatakan selalu sadar akan tugas mereka sebagai putra-putri altar di bidang liturgi, 12 anak 106 20 menyatakan sering menyadari tugas mereka sebagai putra-putri altar di bidang liturgi dan 1 anak 2 menyatakan jarang menyadari tugas mereka sebagai putra- putri altar di bidang litugi, sedangkan tidak ada anak yang memilih opsi tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak PA selalu dapat menyadari tugasnya sebagai anggota Putra-putri Altar dalam bidang Liturgi. Dari hasil sub variabel kehadiran secara aktif di bidang liturgi diketahui mean sebesar 17,9883 yang berarti anak-anak PA selalu hadir secara aktif dalam bidang liturgi sebagai Putra-putri Altar. Dari 60 anak, 46 anak 75 menyatakan selalu hadir secara aktif saat bertugas sebagai Putra-putri Altar, 13 anak 23 menyatakan sering hadir secara aktif dalam bertugas sebagai Putra-putri Altar, 1 anak 2 menyatakan jarang hadir secara aktif dalam bertugas sebagai Putra-putri Altar. Tidak ada anak yang memilih untuk tidak pernah aktif secara sadar dalam bertugas. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak PA memiliki kesadaran untuk hadir secara aktif dalam tugasnya sebagai putra-putri altar. Dari hasil sub variabel kehadiran secara penuh dalam bidang liturgi diketahui mean sebesar 7,2833 yang berarti anak-anak PA selalu hadir secara penuh dalam bidang liturgi, dengan 60 anak PA diantaranya 46 anak 77 selalu menghadiri kegiatan liturgi secara penuh, 11 anak 18 menyatakan sering hadir dalam kegiatan liturgi sebaga PA secara penuh dan 3 anak 5 menyatakan jarang hadir dalam kegiatan liturgi sebagai PA secara penuh. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak PA 107 memiliki komitmen untuk hadir dalam kegiatan liturgi secara penuh dari awal hingga akhir. Dari hasil sub variabel kehadiran secara sadar dalam komunitas diketahui bahwa mean sebesar 5,8667 yang berarti anak-anak PA sering hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas. Dengan 60 anak diantaranya 24 anak 48 menyatakan selalu hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas, 29 anak 49 menyatakan sering hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas, 6 anak 10 menyatakan jarang hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas dan 1 anak 3 menyatakan tidak pernah hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata anak hadir secara sadar dalam kegiatan komunitas dan tahu peran mereka. Dari hasil sub variabel kehadiran secara aktif dalam komunitas diketahui mean sebesar 6,75 yang berarti anak-anak selalu hadir secara aktif dalam kegiatan komunitas, dengan 60 anak diantaranya 49 anak 95 menyatakan selalu hadir secara aktif dalam komunitas, 11 anak 3 menyatakan sering hadir secara aktif dalam komunitas dan 10 anak 2 menyatakan jarang hadir secara aktif dalam komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak putra-putri altar memiliki kesadaran aktif dalam kegiatan komunitas berarti berani mengeluarkan pendapat dan mengikuti kegiatan dengan tidak hanya hadir secara fisik saja tetapi ikut terlibat di dalamnya. 108 Dari hasil sub variabel kehadiran secara penuh dalam komunitas diketahui mean sebesar 10,85 yang berarti anak-anak dalam komunitas PA sering mengikuti acara komunitas secara penuh, dengan 60 anak diantaranya tidak ada yang memilih selalu hadir secara penuh dari awal hingga selesainya kegiatan komunitas, 47 anak 78 memilih untuk sering hadir secara penuh dalam kegiatan komunitas dan 13 anak 22 menyatakan jarang hadir secara penuh dalam kegiatan komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak PA untuk hadir secara setia dari awal hingga dalam acara komunitas rupanya masih butuh peningkatan. Dari hasil observasi penulis, memang anak-anak Putra-putri Altar mengalami keterlibatan yang sadar, aktif dan penuh dalam kegiatan liturgi, karena mereka selalu sadar akan tugasnya dan untuk itu mereka hadir lebih awal guna mempersiapkan hati dan diri untuk melayani Tuhan di altar. Mereka aktif dan saling mengingatkan bila temannya lupa untuk mengambil persembahan atau ampul, biasanya mereka menggunakan kode-kode tertentu untuk mengingatkan agar tidak menggangu konsentrasi umat, kalau kehadiran secara penuh dalam hal liturgi memang mereka dapat menahan diri untuk tetap berada di Gereja untuk tetap menjadi pelayan saat perayaan Ekaristi dari awal hingga akhir. Keterlibatan anak-anak Putra-putri altar dalam kegiatan komunitas terkadang harus dikembalikan kepada anak-anaknya sendiri, bagaimana menyikapi kegiatan komunitas itu sendiri karena ada beberapa anak yang memprioritaskan tugas sekolah dari pada kegiatan komunitas, namun ada juga yang dapat menyelesaikan keduanya 109 dengan baik. Dalam kegiatan komunitas biasanya anak-anak PA sadar, aktif dan penuh hadir itu tergantung dari dalam diri anak sendiri karena ada beberapa anak yang sadar, aktif dan penuh dalam kegiatan komunitas dan menggunakan alat komunikasi dengan seperlunya namun ada juga yang datang terlambat, bahkan pulang mendahului maka hal ini tergantung dari cara pandang anak-anak tentang pentingnya kegiatan komunitas.

E. Keterbatasan Penelitian:

Dalam melaksanakan persiapan hingga proses penelitian, penulis mengalami hambatan dan keterbatasan sebagai berikut: 1. Keterbatasan waktu : Peneliti memiliki keterbatasan waktu dalam meneliti sehingga data yang diperoleh diharapkan bahwa responden menjawab sesuai dengan pengalaman dan keadaan yang sebenarnya dialami oleh responden. 2. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan membuat kuisioner : Peneliti mengalami keterbatasan pengetahuan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam kuisioner, sehingga maksud yang diharapkan oleh penulis tidak sesuai dengan bahasa kuisioner, sehingga kurang dapat dimengerti oleh responden. 3. Keterbatasan pengambilan sampel : 110 Peneliti terbatas mengambil sampel hanya pada 60 anak dan anak-anak yang pernah mengikuti Pendampingan Iman Anak, sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat dibandingkan dengan anak-anak yang tidak pernah mengikuti pendampingan iman anak. 4. Keterbatasan buku dan dokumen yang digunakan: Peneliti menyadari keterbatasan dalam mencari dan menemukan sumber-sumber yang berguna bagi penelitian. 5. Penyebaran Kuisioner : Kuisioner disebarkan kepada anak-anak Putra-putri altar pada saat sebelum latihan untuk pekan suci dan sebagian ada yang dibawa pulang sehingga peneliti tidak mengawasi, sehingga kurang dapat dimengerti oleh responden.

F. Refleksi Kateketis

1. Katekese Bagi Pendampingan Iman Anak Anak-anak merupakan masa depan Gereja, Gereja sangat membutuhkan anak- anak untuk regenerasi. Anak-anak membutuhkan katekese dalam usianya yang masih muda, dengan segala daya ingatan dan kepolosan mereka untuk mengenal Yesus sebagai anggotta Gereja. Gereja bertugas untuk mendampingi anak dan remaja agar langkah mereka makin mendalami misteri keselamatan, merayakannya dan menghayati dalam hidup sehari-hari Dewan Karya Pastoral 2008: 27. Anak-anak 111 membutuhkan tempat katekese yang sesuai dengan taraf usia mereka, paguyuban Pendampingan Iman Anak PIA di Gereja merupakan salah satu cara yang tepat untuk memupuk iman, sikap dan harapan mereka akan Yesus Kristus. Dalam paguyuban tersebut anak-anak mengalami perkembangan iman bersama dengan teman-teman seusia mereka, sehingga menyengkan dan mudah bagi mereka untuk berkembang. Melalui paguyuban Pendampingan Iman Anak PIA anak belajar untuk terlibat dalam hidup Gereja seperti berdoa bersama, memupuk sikap yang baik dalam hidup sehari-hari dan belajar untuk mengasihi sesama melalui teman-teman mereka serta menerima sesama apa adanya termasuk kelemahan dan kelebihan mereka sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan, hal ini ditegaskan pula dalam Catechesi Tradendae artikel 37 bahwa katekese pada masa anak-anak adalah katekese yang memberi kepada anak-anak kegembiraan menjadi saksi Kristus dalam hidup sehari-hari. Anak-anak dapat menjadi saksi Kristus bagi teman-teman seusianya baik di rumah di sekolah dan dimana saja mereka berada. Anak-anak dalam berkembang membutuhkan teladan dari orangtua daan pendamping yang mampu mendukung perkembangan iman mereka, karena tidak jarang anak-anak malas diajak ke Gereja atau sembayangan lingkungan karena berat menonton acara televisi, dan bila mereka sekolah di sekolah yang bukan yayasan Katolik, tidak jarang mereka malah lebih hapal dengan doa-doa di luar agama Katolik. Dari sini dapat dilihat bahwa anak belajar melalui pengalaman, teladan dan dilakukan secara terus-menerus sehingga tidak berhenti hanya sampai pada pendampingan Iman anak, melainkan perlu diteruskan ke paguyuban selanjutnya

Dokumen yang terkait

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur.

1 16 113

Kreativitas pendamping dalam pendampingan iman anak di paroki St. Maria Tak Bercela Nanggulan Yogyakarta.

0 3 139

Deskripsi pendidikan iman anak dalam keluarga bagi perkembangan iman anak di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana, Paroki Kristus Raja Cigugur, Keuskupan Bandung.

1 20 153

Upaya meningkatkan pelayanan putra-putri altar dalam liturgi, melalui pendampingan rohani di Stasi Ignasius Loyola Samigaluh, Paroki Santa Lisieux, Boro, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

11 27 198

Sumbangan gagasan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese persiapan calon perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

0 12 280

Peranan sanggar anak sebagai alternatif pendampingan iman anak di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono Kabupaten Semarang.

0 6 225

Manfaat metode bercerita dalam pendampingan iman anak di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

0 9 175

Sumbangan gagasan kasih dan kesetiaan Allah menurut Hosea untuk bahan katekese persiapan calon perkawinan di Paroki Marganingsih Kalasan.

1 8 280

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

Peran pendampingan orang tua dalam sekolah minggu terhadap perilaku iman anak di Paroki St Fransiskus Assisi Berastagi - USD Repository

0 6 182