Keterbatasan Penelitian: Pengaruh pendampingan iman anak terhadap keterlibatan putra-putri altar di Paroki Marganingsih Kalasan.
111
membutuhkan tempat katekese yang sesuai dengan taraf usia mereka, paguyuban Pendampingan Iman Anak PIA di Gereja merupakan salah satu cara yang tepat
untuk memupuk iman, sikap dan harapan mereka akan Yesus Kristus. Dalam paguyuban tersebut anak-anak mengalami perkembangan iman
bersama dengan teman-teman seusia mereka, sehingga menyengkan dan mudah bagi mereka untuk berkembang. Melalui paguyuban Pendampingan Iman Anak PIA
anak belajar untuk terlibat dalam hidup Gereja seperti berdoa bersama, memupuk sikap yang baik dalam hidup sehari-hari dan belajar untuk mengasihi sesama melalui
teman-teman mereka serta menerima sesama apa adanya termasuk kelemahan dan kelebihan mereka sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan, hal ini ditegaskan
pula dalam Catechesi Tradendae artikel 37 bahwa katekese pada masa anak-anak adalah katekese yang memberi kepada anak-anak kegembiraan menjadi saksi Kristus
dalam hidup sehari-hari. Anak-anak dapat menjadi saksi Kristus bagi teman-teman seusianya baik di rumah di sekolah dan dimana saja mereka berada.
Anak-anak dalam berkembang membutuhkan teladan dari orangtua daan pendamping yang mampu mendukung perkembangan iman mereka, karena tidak
jarang anak-anak malas diajak ke Gereja atau sembayangan lingkungan karena berat menonton acara televisi, dan bila mereka sekolah di sekolah yang bukan yayasan
Katolik, tidak jarang mereka malah lebih hapal dengan doa-doa di luar agama Katolik. Dari sini dapat dilihat bahwa anak belajar melalui pengalaman, teladan dan
dilakukan secara terus-menerus sehingga tidak berhenti hanya sampai pada pendampingan Iman anak, melainkan perlu diteruskan ke paguyuban selanjutnya
112
yang ada di Gereja misalnya menggikuti paguyuban Pendampingan Iman Remaja dan paguyuban Putra-putri Altar.
2. Katekese Bagi Komunitas Putra-Putri Altar
Komunitas putra-putri altar merupakan salah satu komunitas yang menghayati hidup sebagaimana yang telah dihayati oleh jemaat perdana mereka berkumpul,
sharing atau berbagi dan kesediaan mereka terlibat dalam kebutuhan umat menjadi simbol pelayanan mereka kepada Tuhan. Komunitas perlu dibina agar mengarahkan
mereka pada tujuan yang agung yakni Yesus sendiri. Katekese bagi komunitas putra- putri altar bermaksud juga untuk menghantar anggota putra-putri altar dalam
kehidupan umat serta perutusannya mereka perlu menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari umat, mereka bukan hanya obyek melainkan subyek dalam
kehidupan umat Dewan Karya Pastoral 2008: 30. Mengingat anggota putra-putri altar menginjak usia remaja dengan berbagai
pertanyaan dan tantangan zaman maka katekese diharapkan dapat menjadi pegangan hidup mereka dalam pergulatan hidup. Mengingat masa remaja anak lebih senang
bergaul, berkumpul dan berkelompok dengan teman-teman seusia mereka dengan bakat dan tujuan yang sama maka diharapkan komunitas putra-putri altar dapat
menyuguhkan pertemuan untuk para anggota sharing, ibadat dan berdoa bersama. Yesus pernah berkata
“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama- Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. Mat 18:20
diharapkan dengan