Pengetahuan Orang Tua Tentang Kegiatan-Kegiatan Dalam

77 kewajibannya dalam mendidik anak, ketika anak tersebut sudah dimasukkan di lembaga pendidikan. Hal ini amat disayangkan, mengingat anak sebagian waktunya justru berada di rumah, keluarga utamanya orang tua tetap mengambil tanggung jawab terbesar dalam mendidik anak, namun sebaliknya peran ini justru dilupakan.

2. Pengetahuan Orang Tua Tentang Kegiatan-Kegiatan Dalam

Program PAUD Kagiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di PAUD berperan sebagai stimulus untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi diri. Potensi diri anak yang perlu dikembangkan meliputi beberapa aspek, antara lain aspek fisik, aspek intelektual, aspek moral spiritual, aspek sosial emosional, serta aspek seni bahasa dan kreativitas. Berbagai aspek tersebut dapat berkembang secara maksimal apabila dikembangkan sedini mungkin, karena masa usia dini merupakan masa usia emas, dimana anak dapat menangkap segala sesuatu yang diterimanya dengan sempurna. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di PAUD Mekar diterapkan berdasarkan pada prinsip belajar melalui bermain. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD Mekar bermacam-macam, meliputi kegiatan didalam kelas dan kegiatan diluar kelas. Kegiatan didalam kelas antara lain meliputi kegiatan bernyanyi, mewarnai, mendengarkan cerita, bercerita, bermain peran, dan semua kegiatan tersebut dilaksanakan 78 sambil bermain. Sedangkan kegiatan diluar kelas meliputi mengenal alam sekitar dengan berjalan-jalan keluar lingkungan PAUD, misalnya anak diajak ke lapangan. Masyarakat khususnya orangtua yang mempunyai anak berusia dini pada umumnya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran di PAUD. Sebagian besar orangtua mengetahui bahwa kegiatan dalam pemelajaran di PAUD hanya sekedar bernyanyi dan bermain. Masih sangat banyak orangtua yang masih belum terbuka fikirannya, mereka menganggap bahwa kegiatan bermain dan bernyanyi di PAUD akan diulang di Taman Kanak-Kanak TK. Jadi mereka beranggapan bahwa PAUD itu belum menjadi kebutuhan pokok bidang pendidikan bagi anaknya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya orang tua yang memlilih untuk memulai menyekolahkan anak pada tahapan TK tanpa melalui tingkat PAUD terlebih dahulu. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di PAUD Mekar diterapkan berdasarkan pada prinsip belajar melalui bermain, hal tersebut sesuai dengan Kemendiknas 2011: 5-12 yang menyatakan bahwa, salah satu sarana belajar bagi anak usia dini adalah bermain. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Suhendi 2008: 1 yang menjelaskan bahwa: Setiap diri manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat hasrat untuk bermain. Seperti halnya kebutuhan bersosialisasi dan berkelompok, bermain merupakan hasrat yang mendasar pada diri manusia. Anak-anak ingin bermain karena saat 79 itulah mereka mendapatkan berbagai pengalaman lewat bermain melalui eksplorasi alam disekitarnya. Dari kegiatan tersebut, mereka dapat mengenal alam dan teman sepermainan dalam suasana yang menyenangkan. Sementara orang dewasa membutuhkan permainan sebagai sarana relaksasi dan menghibur diri. Dari pernyataan di atas, kita mengakui bahwa melalui kegiatan bermain, berbagai kompetensi bidang pengembangan dapat diperoleh khususnya untuk anak usia dini. Kompetensi tersebut merupakan dasar pengembangan potensi anak kelak di kemudian hari.pemilihan permainan yang berupa game-game menarik dan kreatif sangat menentukan pencapaian kompetensi-kompetensi diatas. Guru sebagai kreator, pemimpin dan pembimbing permainan dilembaga PAUDRATK harus jeli dan kreatif mengoptimalkan permainan di sekolah agar bidang pengembangan dan kecerdasan anak dapat dioptimalkan. Menurut Yayah Kusbudiah 2014: 1 diperlukan wawasan yang luas bagi guru untuk terus menggalikemampuannya dalam memilih permaian yang kreatif, inovatif, tepat sasaran, sarat makna dan harus tetap menyenangkan. Inilah yang menjadi masalah besar bagi guru, kurangnya informasi tambahan pengetahuan baik secara teori maupun praktek, terbatasnya kompetensi yang dimiliki guru sebagai akibat dari latar belakang pendidikan yang dimiliki guru merupakan penyebab 80 kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar dengan menggunakan metode permainan.

3. Pengetahuan Orangtua Tentang Manfaat PAUD Untuk