Permasalahan Ekonomi Keluarga Tenaga Pendidik PAUD Kurang Profesional

67 “Saya tidak tahu e mbak program PAUD dan kegiatan- kegiatannya, soalnya disini nggak pernah ada sosialisasi- sosialisasi tentang PAUD itu mbak. Kalaupun ada, sosialisasi iu nggak disampein ke semua warga desa sini, mungkin disosialisasiannya sama orang-orang penting di kampung sini aja”. Hal yang hampir serupa juga dikemukaka oleh PC, selaku pengelola PAUD Mekar, “PC” menjelaskan kurang berminatnya masyarakat terhadap program PAUD bagi anak usia dini, ia menyatakan bahwa : “Di PAUD sini peserta didiknya sedikit mbak, soalnya sosialisasi dari PAUD sendiri kurang, selain itu dari PKBM juga hanya melakukan sosialisasi di posyandu. Kebanyakan orangtua didesa ini lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya langsung ke TK tanpa melaui PAUD terlebih dahulu. Selain itu walaupun orangtua mengikutsertakan ana di PAUD mungkin mereka lebih memilih PAUD lain di kota yang fasilitas dan sarana prasarananya lebih lenkgap”. Ketidakmaksimalan pemerintah setempat dalam mensosialisaikan lembaga PAUD dan peran penting PAUD pada masyarakat, menjadikan masyarakat khususnya orang tua yang mempunyai anak usia dini tidak paham bahwa PAUD itu mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan anak usia dini. Dengan demikian, maka masyarakat tidak berminat untuk mengikutsertakan anak dalam PAUD.

b. Permasalahan Ekonomi Keluarga

Sebagian besar lembaga PAUD, baik formal maupun nonformal, yang ada di Indonesia diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk sebuah yayasan. Oleh karena itu biaya 68 pendidikannya tentu saja dibebankan kepada orang tua, dan karena kebutuhan biaya yang besar itulah maka banyak orang tua memutuskan untuk tidak mengikutsertakan anaknya kedalam lembaga PAUD tersebut. Kebanyakan orang tua dengan kondisi perekonomian keluarga yang menengah ke bawah, mereka berfikir bahwa uang yang digunakan untuk biaya anak dalam program PAUD akan lebih bermanfaat jika dialokasikan pada kebutuhan lainnya. Sedangkan kebutuhan untuk sekolah untuk anak masih dikesampingkan, karena mereka mempunyai anggapan bahwa program PAUD itu tidak memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan anak usia dini. Berikut adalah hasil wawancara dengan HN, orang tua yang tidak mengikutsertakan anak di PAUD, ia mengatakan bahwa : “Anak saya tida saya masukkan di PAUD soalnya pembelajaran yang ada di PAUD itu menurut saya kurang menarik, kelihatannya di PAUD itu anak cuma diajak bernyanyi-nyanyi aja. Selain itu juga karena ekonomi, keadaan ekonomi keluarga saya kurang baik, ya walaupun biaya di PAUD itu tidak bagitu mahal, tapi lebih baik uangnya saya gunakan untuk kepentingan yang lain dulu, toh besok juga anak saya mau saya sekolahkan di TK , kan sama aja TK sama PAUD”. Hal ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia agar dapat memastikan pemerataan dan perluasan pendidikan, khususnya PAUD, sehingga semua anak Indonesia dapat menikmati pendidikan sejak usia dini. 69

c. Tenaga Pendidik PAUD Kurang Profesional

Faktor yang ketiga yaitu tenaga pendidik PAUD. Tenaga pendidik PAUD yang berada di PAUD Mekar bukan pendidik yang memiliki latar belakang pendidikan yang kompeten di bidang PAUD. Masih banyak lembaga PAUD yang tenaga pendidiknya masih kurang berkualitas, belum kreatif dan inovatif. Berikut adalah hasil wawancara dengan AW, ia mengataan bahwa : “Saya tidak memasukkan anak saya di PAUD karena saya lihat guru-guru yang ada di PAUD sepertinya kualitasnya kurang baik, latar belakang pendidikan para gurunya tidak di bidang PAUD, tapi mereka ada yang tadinya hanya ibu rumah tangga, jadi saya pikir sama saja dengan tak ajari sendiri di rumah”. Lembaga PAUD yang masih baru, pelaksanaan program masih bersifat asal jalan, asal dapat peserta didik tanpa memerhatikan kualitas pelayanan pendidikan, baik dari segi sarana-prasarana, tenaga pendidik pengasuh, maupun metode pembelajarannya. Tantangan lain, tenaga pendidik yang berkualifikasi dan berkompentensi yang ada sangat terbatas, serta yang berlatar belakang pendidik PAUD, masih heterogen bahkan tak sedikit yang berdasar pengalaman semata. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan masyarakat bahwa pendidik yang tidak professional tidak akan membawa pengaruh yang besar tehadap perkembangan anak usia dini apabila anak diikutsertakan dalam PAUD Mekar. 70

d. Minimnya Pemahaman Orang Tua Terhadap Pendidikan