Ekstraksi Efek Kombinasi Ekstrak Aktif Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)dan Doxorubicin Terhadap Sel Kanker Payudara

2.1.5 Kandungan kimia

Buah andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC. mengandung senyawa alkaloida, fenol hidrokuinon, flavonoida, steroidatriterpenoida, tannin, glikosida dan minyak atsiri Parhusip, 2006. 2.1.6 Kegunaan Buah andaliman banyak digunakan sebagai bahan aromatik, tonik, perangsang nafsu makan dan obat sakit perut Sirait, 1991. Selain itu buah andaliman memiliki aktivitas fisiologi sebagai antioksidan dan antimikroba Wijaya, 1999.

2.2 Ekstraksi

Metode ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara: a. Maserasi Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia yang paling sederhana, dengan cara perendaman menggunakan pelarut yang cocok dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur ruangan atau kamar Depkes, 2000. Maserasi pada umumnya dilakukan dengan cara merendam 10 bagian serbuk simplisia dalam 75 bagian cairan penyari pelarut kemudian sampai 100 bagian penyari Depkes, 1986. b. Perkolasi Percolare berasal dari kata “colare”, artinya menyerkai dan “per” sama dengan through, artinya menembus Syamsuni, 2006. Dengan demikian, perkolasi adalah suatu cara penarikan memakai alat yang disebut perkolator di mana simplisia terendam dalam cairan penyari, zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan Syamsuni, 2006. Prosesnya terdiri Universitas Sumatera Utara dari tahapan pengembangan bahan, tahap perendaman antara,tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan perkolat sampaidiperoleh ekstrak Depkes, 2000. Keuntungan dari metode perkolasi ini adalah proses penarikan zat berkhasiat dari tumbuhan lebih sempurna Agoes, 2007. c. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes, 2000. d. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan secara terus-menerus pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50°C Depkes, 2000. e. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan pelarut yang selalu baru, yang umumnya dilakukan dengan alat khusus menggunakan alat Sokhlet sehingga terjadi ekstraksi berkesinambungan dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes, 2000. f. Infundasi Infundasi adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur pemanasan air bejana infus diatas penangas air mendidih, temperatur terukur 90-98°C selama waktu tertentu 15-20 menit Depkes, 2000. g. Dekoktasi Dekoktasi adalah ekstraksi dengan metode infus yang dilakukan selama 30 menit dengan temperatur titik didih air Depkes, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.3 Kanker