30 Menurut Widoyoko 2012: 240-241 :
Sikap adalah tendensi mental yang diujudkan dalam bentuk pengetahuan atau pemahaman perasaan dan tindakan atau tingkah laku ke arah positif
maupun negatif terhadap suatu objek. Definisi tersebut memuat tiga komponen sikap, yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan,
pemahaman maupun keyakinan tentang objek, afeksi, berkenaan dengan perasaan
dalam menanggapi objek dan konasi berkenaan dengan
kecenderungan berbuat atau bertingkah laku sehubungan dengan objek. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan
kecenderungan seseorang untuk mereaksi atau merespon yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan pemahaman, perasaan dan tindakantingkah laku ke
arah positif maupun negatif terhadap suatu objek.
b. Komponen-komponen sikap
Berikut ini merupakan komponen-komponen sikap : 1. Komponen kognitif
Menurut Widoyoko 2012:239 “komponen kognisi merupakan bagian sikap siswa yang timbul berdasarkan pemahaman maupun keyakinannya...”.
Menurut Sarwono 2012:201 “Cognition adalah penilaian terhadap objek
sikap bagus, tidak bagus” Menurut Sobur 2003: 360 “komponen kognitif merupakan representasi
apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap...”. Sobur juga menambahkan bahwa beliefs yang sangat penting bergantung pada sistem sikap, yang
merupakan evaluative beliefs; mencakup ciri-ciri menyenangkan atau tidak menyenangkan, menguntungkan atau tidak menguntungkan, berkualitas baik
atau buruk, dan beliefs tentang cara merespon yang sesuai dan tidak sesuai terhadap objek.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen kognitif dalam sikap merupakan penilaian terhadap objek sikap berdasarkan pemahaman maupun keyakinannya.
31 Terdapat beberapa subkomponen dalam komponen kognitif seperti yang
diungkapkan oleh Ahmadi 2003 dalam bukunya Psikologi Umum, beberapa bagian komponen pengenalankognitif meliputi:
a Pengindraan dan
pengamatan,merupakan penyaksian
indera atas
rangsangan yang kemudian menghasilkan sebuah perhatian untuk menyadari adanya perangsangan.
b Tanggapan, merupakan respon dari suatu stimulus yang dapat memberikan pengaruh kepada kejiwaan seseorang.
c Reproduksi dan
assosiasi, merupakan
tanggapan-tanggapan yang
mempunyai kaitan logis satu sama lain, timbul bersama-sama, sehingga membentuk suatu hubungan sebab akibat.
d Ingatan, merupakan kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan memproduksikan kesan-kesan.
e Fantasi, merupakan kemampuan jiwa untuk membentuk bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan
yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang akan mendatang.
f Berpikir,merupakan kemapuan seseorang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan
yang dihadapi. g Kecerdasan, merupakan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri
dengan keadaan baru. h Intuisi, merupakan bentuk perkiraan yang samar-samar, tidak disadari, tanpa
diiringi proses berpikir yang cermat sebelumnya, namun kemudian dapat
32 menuntun pada satu keyakinan, yaitu secara tiba-tiba dan pasti memunculkan
satu keyakinan yang tepat. 2. Komponen afektif
Menurut Widoyoko 2012:240 ”Komponen afeksi merupakan bagian sikap siswa yang timbul berdasarkan apa yang dirasakan siswa...”.
Menurut Koentjaraningrat 1980 dalam Sobur, 2003:426 “Perasaan
adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif”.
Menurut Sobur 2003: 360 “komponen perasaan menunjuk pada emosionalitas terhadap objek”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen afektif dalam sikap merupakan perasaan yang timbul, seperti: keinginan, rasa benci, kekaguman, kesedihan,
rasa cinta, kegembiraan akibat dari pengetahuannya terhadap objek sikap. Terdapat beberapa sub komponen dalam komponen afektif seperti yang
diungkapkan oleh Max Scheler dalam Ahmadi, 2003: 106. Ia mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam perasaan, yaitu:
a perasaan tingkat sensoris, perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada
kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dingin; b perasaan jasmani, perasaan ini bergantung kepada keadaan jasmani
seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah dan sebagainya; c perasaan kejiwaan, perasaan ini merupakan perasaan seperti rasa gembira,
susah, takut, serta yang terakhir adalah;
33 d perasaan kepribadaian, perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan
dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, dan perasaan puas.
3. Komponen konasi Menurut Widoyoko 2012
:240 “Dalam komponen konasi tampak adanya kecenderungan untuk tertindak maupun bertingkah laku sebagai reaksi terhadap
kegiatan pembelajaran...”. Menurut Sobur 2003: 360 “...komponen perilaku atau konatif merupakan
aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen konasi dalam sikap merupakan kehendak yang mengikuti perasaan sebagai reaksi terhadap objek sikap.
Terdapat beberapa sub komponendalam komponen konasi seperti yang diungkapkan oleh Ahmadi 2003 dalam bukunya Psikologi Umum, beberapa
bagian komponen kehendakkonasi meliputi: a Dorongan, merupakan suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai alasan
tertentu dalam hati sehingga seseorang akan melakukan sesuatu. b Keinginan, merupakan dorongan yang tertuju kepada sesuatu yang nyata dan
apabila dilakukan bisa menjadi kebiasaan. c Hasrat,merupakan penggerak perbuatan dan kelakuan seseorang.
d Kecenderungan, merupakan hasrat yang aktif yang membuat seseorang segera bertindak untuk memenuhinya.
e Hawa nafsu, merupakan hasrat yang kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa.
34 f Kemauan, kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatau
yang berdasarkan perasaan dan pikiran.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap