Pada aspek diksi, kriteria penggunaan diksi mendapat skor 3 karena diksi yang digunakan cukup menarik dan sesuai tema. Kriteria penggunaan bahasa
kias mendapat skor 1 karena dalam pekerjaan siswa tidak terdapat penggunaan bahasa kias. Pada aspek penulisan, kriteria penulisan huruf, kata dan tanda baca
mendapat skor 4. Struktur kalimat yang digunakan sudah cukup baik dan tepat, antara kalimat satu dengan yang lain menjalin hubungan yang kompleks.
5. Tingkat Keefektifan Penggunaan Media Berita Kemanusiaan dalam
Pembelajaran Menulis Teks Drama Satu Babak
Media berita kemanusiaan merupakan salah satu media yang efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks drama satu babak. Media h berita
kemanusiaan merupakan media pembelajaran yang berbentuk berita atau karangan khas bertemakan peristiwa-peristiwa kemanusiaan, yang dapat menyebabkan
pembaca dengan penuh perhatian menanggapi berita atau karangan tersebut. Media berita kemanusiaan ini digunakan untuk memancing siswa untuk dapat
menemukan atau mengembangkan ide cerita yang akan diangkat menjadi sebuah teks, sehingga dalam praktik menulis siswa tidak kesulitan untuk mencari ide
cerita yang akan ditulis menjadi sebuah teks dari awal. Keefektifan media berita kemanusiaan dapat dilihat pada saat penerapan
penggunaannya dalam pembelajaran. Pada pembahasan sebelumnya dapat dilihat bahwa skor akhir posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang
lebih signifikan dibandingkan dengan skor akhir posttest kelompok kontrol.
Selama proses pembelajaran, siswa kelompok eksperimen menunjukkan ketertarikan dan semangat yang tinggi. Hal demikian tentunya dapat
mempengaruhi minat siswa untuk menulis, sehingga hasil yang didapatkan juga maksimal.
Berbeda halnya dengan kelompok kontrol, pada saat pembelajaran siswa tidak menunjukkan ketertarikan yang tinggi. Siswa tampak mengalami
kebosanan dan mengeluh kesulitan mendapatkan ide cerita. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran di kelas yang cenderung monoton sehingga siswa merasa bosan
dan tidak bersemangat. Hasil peningkatan keterampilan menulis teks drama satu babak dapat
dilihat dari keterampilan siswa dalam mengembangkan tema menjadi teks drama yang menarik. Peningkatan keterampilan menulis teks drama satu babak siswa
kelompok eksperimen yang menggunakan media berita kemanusiaan dapat dilihat dari skor yang diperoleh. Pada tes awal pretest siswa kelompok eksperimen
memperoleh skor rata-rata 27,26 dengan nilai terendah 22 dan skor tertinggi 35. ada tes akhir posttest siswa memperoleh skor rata-rata 35,73 dengan skor
terendah 28 dan skor tertinggi 44. Siswa
kelompok eksperimen
rata-rata lebih
mampu dalam
mengembangkan cerita lebih menarik dibanding dengan kelompok kontrol. Peningkatan pada skor siswa kelompok eksperimen ini menunjukkan bahwa
media berita kemanusiaan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks drama satu babak siswa kelas VIII MTs Miftahussalam 1 Demak.
Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan menggunakan beberapa uji, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini relevan dengan beberapa
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu: 1 Penelitian karya Rysa Endah Prasetyaningrum pada tahun 2015 dengan judul “Keefektifan Feature
Human Interest Media Massa Kedaulatan Rakyat sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi p
ada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Kota Magelang,” 2 Penelitian karya Iwan Supendi p
ada tahun 2012 dengan judul “Keefefktifan Penggunaan Feature
‘Kemanusiaan’ pada Koran Tempo sebagai Media Pembelajaran Menulis Narasi Sugestif Kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak
Yogyakarta”. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa media berita
kemanusiaan dapat digunakan dalam pembelajaran menulis. Begitu juga dengan pembelajaran menulis sastra, salah satunya menulis teks drama satu babak.
Dengan adanya penelitian-penelitian tersebut, maka dapat diketahui bahwa penggunaan media berita kemanusiaan mampu meningkatkan keefektifan belajar
siswa. Termasuk dalam pembelajaran menulis teks drama satu babak.
B. Keterbatasan Penelitian