Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
11
membaca bacaan dalam bahasa asing tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa asing diajarkan di sekolah bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan
orang asing karena bukan merupakan bahasa asli pada satu Negara tertentu. Bahasa asing merupakan mata pelajaran yang mengembangkan
keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, pearasaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 1. Hal ini berarti bahwa bahasa Jerman sebagai salah satu pelajaran bahasa asing di
sekolah, turut serta menumbuhkan dan mengembangkan peserta didik agar menjadi cerdas, terampil dan berwawasan luas. Jadi dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa bahasa Jerman sebagai salah satu pelajaran bahasa asing yang turut mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan di sekolah
agar menjadikan peserta didik cerdas, terampil dan berwawasan luas. Sementara menurut Parera 1993: 16 bahasa asing dalam pembelajaran
bahasa adalah bahasa yang sedang dipelajari oleh seorang peserta didik selain bahasa ibu, di mana bahasa asing tersebut belum dikenal oleh peserta didik. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing sebelumnya tidak dikenal peserta didik dan merupakan bahasa selain bahasa ibu.
Menurut Nunan 1989: 113 pembelajaran bahasa asing dikhususkan pada beberapa aktivitas.
1 Menyatakan nama diri dan keluarga, 2 menyatakan perihal
tentang seseorang seperti nama, umur dan alamat, 3 berpartisipasi dalam dialog pendek yang memfokuskan tentang pertukarang informasi
antar personal, 4 memberi keterangan tentang seseorang, 5 menyebutkan nama-nama hari, 6 memahami permintaan informasi dari
seseorang, dan 7 menanyakan dan mengucapkan percakapan.
12
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing melalui berbagai aktivitas di antanya dengan menyatakan identitas diri kemudian
berpartisipasi dalam dialog, memberikan keterangan tentang seseorang, menyebutkan nama-nama hari, memahami permintaan informasi dari seseorang
dan juga menanyakan dan mengucapkan percakapan. Neuer 2006
: 2 mengatakan bahwa “
Die Hauptwirkung des Fremdspracheunterrichts besteht darin, dass die Schüler eine Fremdsprache in
dem Lehrplan geforderten Niveau tatsächlich in Wort und Schrift beherrschen lernen
” berarti dalam pengajaran bahasa asing, peserta didik harus mencapai taraf kemampuan dalam mengungkapkan diri secara lisan dan tertulis sesuai apa yang
diterapkan dalam kurikulum. Dari uraian di atas dapat disimpulkan yakni kurikulum sebagai acuan peserta didik untuk mencapai taraf kemampuan dalam
mengungkapkan diri secara lisan dan tertulis. Götze dan Pommerrin via Bausch dkk, 1989: 296 menyatakan bahwa
“
Etwa 110 Millionen Menschen sprechen Deutsch als ihre Muttersprache. 90 Millionen davon leben in Europa, 15 Millionen Sekundarschüler lernen derzeit
Deutsch als Fremdsprache”. Berdasarkan data tersebut maka diketahuai bahwa sebanyak 110 juta orang berbicara bahasa Jerman sebagai bahasa ibu. 90 juta
orang tinggal di Eropa, 15 juta pelajar mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Oleh karena itu, dapat di simpulkan bahwa bahasa Jerman sudah digunakan
sebagai bahasa ibu di beberapa negara di dunia, bahasa Jerman sudah di pelajari sebagai bahasa asing, salah satunya di Indonesia.
13
Pembelajaran bahasa asing menurut Ghazali 2000: 11 adalah proses mempelajari suatu bahasa yang tidak dipergunakan dilingkungan seseorang yang
mempelajari bahasa tersebut. Dalam hal ini bahasa asing seperti bahasa Inggris , Jerman, Jepang, dan bahasa asing lainnya hanya dipelajari di sekolah terutama
SMA. Pembelajaran bahasa asing menurut Lado 1997: 9 mengacu pada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Keempat keterampilan di atas sangat penting untuk menunjang kemampuan berbahasa asing Depdiknas, 2003: 4.
Hardjono 1988: 78 menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa asing dewasa ini diarahkan ke pengembangan keterampilan menggunakan bahasa asing
yang dipelajari sesuai dengan tingkat dan taraf yang ditentukan oleh kurikulum yang berlaku. Jadi bahasa asing yang dipelajari di sekolah bisa dipakai peserta
didik sebagai alat untuk tukar menukar pegalaman dan pikiran sebagai dasar untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya sendiri.
Berdasarkan beberapa paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran bahasa seseorang dituntut tidak hanya menguasai satu bahasa
asing saja demi meraih keberhasilan di berbagai bidang. Bahkan sekarang di Sekolah Menengah Atas SMA pembelajaran bahasa asing tidak cukup hanya
diajarkan satu bahasa asing saja yaitu bahasa inggris, namun ada tambahan mata pelajaran bahasa asing lain. Tentu saja dengan adanya tambahan pelajaran bahasa
asing itu sangat bermanfaat, karena dengan mempelajari bahasa asing peserta didik dapat bekomunikasi dan mempelajari kebudayaan dari pemilik bahasa asing
tersebut. Selain itu juga agar masyarakat Indonesia tidak tertinggal dengan
14
informasi yang berasal dari luar negeri terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Memperoleh pencapaian pembelajaran bahasa asing yang
maksimal maka diperlukan media, metode, teknik, dan pendekatan tertentu yang sesuai dengan pembelajaran bahasa tersebut. Proses pembelajaran dengan media,
metode, teknik, dan pendekatan yang sesuai akan memudahkan materi yang disampaikan terserap dengan baik oleh peserta didik.