Hakikat Penggunaan Media Pembelajaran
16
proyektor ataupun juga gambar. 3 Gerak yang terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse
atau
highspeed photography
. 4 Kejadian atau peristiwa masa lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film, video,
maupun foto. 5 Objek yang terlalu kompleks, misalnya mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain. 6 Konsep yang
terlalu luas, misalnya gunung, laut, iklim, dan lain-lain dapat divisualisasikan dalam bentuk film atau gambar.
Daryanto 2010: 5-6 menambahkan bahwa secara umum media mempunyai kegunaan seperti berikut:
1 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. 3 Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4 Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5 Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi
yang sama.
Dari beberapa pendapat tersebut, secara umum media pembelajaran bermanfaat untuk membantu proses belajar mengajar antara guru dan peserta
didik, lebih rincinya adalah sebagai berikut: 1 Media pembelajaran dapat membantu guru memperjelas materi yang akan disampaikan. 2 Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. 3 Media pembelajaran dapat menarik dan meningkatkan minat belajar peserta
didik. 4 Media pembelajaran dapat membantu peserta didik mengembangkan pola pikir. 5 Media pembelajaran membantu peserta didik menumbuhkan
kemampuan berusaha mempelajari materi pembelajaran berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Media pembelajaran sangatlah penting untuk menarik minat peserta didik dalam proses belajar. Selain itu, penggunaan media dalam proses pembelajaran
merupakan suatu variasi yang biasa dilakukan guru agar peserta didik termotivasi
17
untuk mempelajari suatu mata pelajaran. Ada berbagai macam media pembelajaran yang bisa digunakan untuk pembelajaran.
Bretz dalam Sadiman, dkk 2010: 20 mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu unsur : suara, visual, dan gerak. Media
visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di
samping ciri
tersebut, Bretz
juga membedakan
antara media
siar
telecomunication
dan media rekam
recording
, sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu: 1 media audio visual gerak, 2 media audio visual
diam, 3 media visual gerak, 4 media visual diam, 5 media semi gerak, 6 media audio, dan 7 media cetak.
Sementara Briggs via Sadiman, dkk 2010: 23 mengidentifikasikan tiga macam media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain:
objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai, film gerak, televisi dan
gambar. Adapun menurut Kemp Dayton via Arsyad 2013: 37
mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu 1 media cetakan, 2 media pajang, 3
overhead transparacies
, 4 rekaman audiotape, 5 seri slide dan filmstrips, 6 penyajian multi-image, 7 rekaman video dan film hidup, dan
8 komputer. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
berbagai macam video yang dapat digunakan untuk pembelajaran yang terdiri dari
18
media grafis, media audio dan visual, dan media proyeksi. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana 2002: 4 bahwa penggunaan media tidak dilihat atau
dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu mempertinggi proses pengajaran. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan dalam proses pembelajaran guru dapat memilih dan memanfaatkan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, selain
itu media juga berfungsi untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan meningkatkan kualitas belajar mengajar.