9
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Pembelajaran merupakan proses secara bertahap untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi baru yang belum didapatkan. Brown 2008: 8
menyatakan pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan tentang suatu subjek atau keterampilan dengan belajar, pengalaman dan intruksi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya kegiatan yang dilakukan melalui belajar, pengalaman dan instruksi.
Stern 1987: 21 mendefinisikan pembelajaran bahasa sebagai berikut “Language teaching is a defind as activities intended to bring about language
learning, a theory of language, teaching always implies concept of language
learning”, berarti yakni pembelajaran bahasa mengikutsertakan konsep pengajaran bahasa dan teori kebahasaan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
bertujuan untuk mempelajari bahasa tersebut. Dari teori tersebut dapat disimpulkan yakni mempelajari bahasa harus dengan mengikutsertakan konsep
pengajaran bahasa baik itu teori maupun aktivitas lainnya. Menurut Siahaan 2008: 7 bahasa adalah salah satu warisan manusia
yang memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia itu sendiri, seperti berfikir, menyampaikan gagasan dan berkomunikasi dengan lainnya. “
Language is a uniq
ue human inheritance that plays the very important role in human’s life , such as in thinking, communicating ideas and negotiating with the others”. Secara
10
umum bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Proses komunikasi akan berjalan dengan baik ketika kedua pihak yang berkomunikasi dibekali
dengan pengetahuan tentang bahasa dan keterampilan telah berbahasa. Penguasaan kosakata dan tatabahasa merupakan dua aspek yang harus dikuasai
seseorang yang mempelajari suatu bahasa, terutama bahasa asing. Bahasa merupakan ciri khas tertentu kepada manusia.
Die fundamentale Leistung der Sprache: Es macht diese satirische Skizze econtrario deutlich, indem sie
durchspielt, wie die Interaktion innerhalb der menschlichen Gesellschaft vor sich ginge, wenn es die Sprache nicht gäbe
Pelz, 2002: 17. Garis besar dari teori tersebut adalah begitu besar peran bahasa dalam kehidupan masyarakat, tidak
dapat dibayangkan bagaimana masyarakat dapat berinteraksi satu sama lain jika tidak ada bahasa.
Richard dan Schmidt 2002: 206 menyatakan bahasa asing
foreign language
adalah
A language which is not the native language of large number of people in a particular country or region, is not used as a medium of instruction in
school, and is not widely used as a medium of communication in government, media, etc. Foreign language are typically taught as school
subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in the language.
Berdasarkan kutipan tersebut, bahasa asing diartikan sebagai satu bahasa yang bukan bahasa asli dari sebagian besar orang pada satu negara atau daerah
tertentu, yang bukan dipergunakan sebagai satu bahasa pengantar di sekolah, dan secara luas bukan dipakai sebagai satu sarana komunikasi dalam pemerintahan,
media, dsb. Bahasa asing diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing atau untuk
11
membaca bacaan dalam bahasa asing tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa asing diajarkan di sekolah bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan
orang asing karena bukan merupakan bahasa asli pada satu Negara tertentu. Bahasa asing merupakan mata pelajaran yang mengembangkan
keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, pearasaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 1. Hal ini berarti bahwa bahasa Jerman sebagai salah satu pelajaran bahasa asing di
sekolah, turut serta menumbuhkan dan mengembangkan peserta didik agar menjadi cerdas, terampil dan berwawasan luas. Jadi dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa bahasa Jerman sebagai salah satu pelajaran bahasa asing yang turut mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan di sekolah
agar menjadikan peserta didik cerdas, terampil dan berwawasan luas. Sementara menurut Parera 1993: 16 bahasa asing dalam pembelajaran
bahasa adalah bahasa yang sedang dipelajari oleh seorang peserta didik selain bahasa ibu, di mana bahasa asing tersebut belum dikenal oleh peserta didik. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing sebelumnya tidak dikenal peserta didik dan merupakan bahasa selain bahasa ibu.
Menurut Nunan 1989: 113 pembelajaran bahasa asing dikhususkan pada beberapa aktivitas.
1 Menyatakan nama diri dan keluarga, 2 menyatakan perihal
tentang seseorang seperti nama, umur dan alamat, 3 berpartisipasi dalam dialog pendek yang memfokuskan tentang pertukarang informasi
antar personal, 4 memberi keterangan tentang seseorang, 5 menyebutkan nama-nama hari, 6 memahami permintaan informasi dari
seseorang, dan 7 menanyakan dan mengucapkan percakapan.