Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 menjelaskan sebuah materi, sehingga peserta didik belum aktif dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan aktivitas yang dilakukan peserta didik hanya mendengar dan mencatat. Diskusi antara peserta didik dengan peserta didik
dan guru dengan peserta didik masih jarang dilakukan. Menurut keterangan dari guru bahasa Jerman SMA N 1 Prambanan
Klaten sebagian besar motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Jerman masih cukup rendah. Sikap dan interaksi belajarnya dalam pembelajaran berbicara
bahasa Jerman juga masih rendah. Mereka cenderung pasif dan merasa bahasa Jerman terutama keterampilan berbicara adalah keterampilan yang sulit untuk
dikuasai. Bahan ajar menggunakan buku
Kontakte Deutsch I
dan peserta didik hanya diminta untuk menggandakan. Hal ini juga menjadi kendala bagi guru
untuk proses pembelajaran. Tidak semua peserta didik mengopi buku tersebut. Meskipun guru bahasa Jerman di SMA N 1 Prambanan Klaten cukup dekat
dengan peserta didik dan terbuka dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik, cara penyampaian atau proses pembelajaran bahasa Jerman di Kelas
X-C kurang interaktif dan menarik. Berdasarkan wawancara dengan peserta didik secara acak, peneliti
mendapatkan data bahwa pelajaran bahasa Jerman adalah pelajaran yang susah bagi peserta didik dan mereka cepat bosan ketika berada di kelas. Merekapun
menyadari pentingnya belajar bahasa asing selain bahasa Inggris untuk menambah wawasannya tetapi banyak kosa-kata yang sulit diucapkan membuat mereka
kurang bersemangat ketika proses pembelajaran. Keterampilan berbicara bagi mereka sangatlah sulit. Peserta didik masih malu ketika ingin bertanya mengenai
4 materi yang sulit atau yang belum dimengerti, mereka cenderung mendengarkan
dan mencatat apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti berpendapat perlu adanya
perbaikan proses pembelajaran dengan media yang menarik, salah satunya yaitu dengan media permainan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik bisa
ikut berperan aktif, lebih tertarik dan merasa senang belajar bahasa Jerman. Maka diperlukan media pembelajaran yang menarik yaitu
Schlangen und Leitern.
Media
Schlangen und Leitern
merupakan salah satu media permainan yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu permainan ular tangga. Media ini
berfungsi sebagai alat bantu untuk medorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah dalam belajar bahasa Jerman terutama pada keterampilan
berbicara. Di samping media ini efektif untuk mengulang review pelajaran yang telah diberikan, keunggulan dari media ini lainnya yaitu peserta didik akan
terdorong semangatnya pada saat proses belajar bahasa Jerman di kelas karena dapat belajar sambil bermain, sehingga penyampaian materi bahasa Jerman
khususnya keterampilan berbicara akan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Kemudian peserta didik akan merasa senang hatinya dan lebih antusias
karena dapat memainkan media ini dengan temannya di kelas pada saat pelajaran bahasa Jerman. Media ini dapat menambah variasi media bagi Guru dalam
kegiatan mengajar bahasa Jerman. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas PTK dan hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada peserta didik kelas X-C SMA N 1 Prambanan Klaten
5 dengan judul “Upaya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta
didik kelas X-C SMAN 1 Prambanan Klaten dengan menggunakan media
Schlangen und Leitern
”.