F. Keabsahan Data Penelitian
Sugiyono 2008: 164 menyatakan bahwa penelitian kualitatif dinyatakan absah,
apabila memiliki
derajat kepercayaan
credibility, keteralihan
transferability, kebertergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Menurut Sugiyono 2008: 368, cara untuk menguji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Nilai transfer ini berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat diterapkan dalam situasi lain.
Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer ini bergantung pada pemakai hingga manakala hasil penelitian dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Supaya orang
lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif dan ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya Sugiyono, 2008: 376. Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.
Bagaimana peneliti mulai menentukan masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono, 2008: 377. Uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
konfirmability Sugiyono, 2008: 377-378. Uji kredibilitas pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data,
dan triangulasi waktu Sugiyono, 2008: 372. Keabsahan data dilakukan agar dalam penelitian kualitatif tidak bias dan untuk menemukan kriteria keilmiahan. Beberapa
teknik uji keabsahan data yang dapat dilakukan dalam penelitian disesuaikan dengan kriteria dan teknik pemeriksaan. Salah satu teknik yang digunakan dalam penelitian
ini untuk menguji keabsahan data yang telah diperoleh melalui wawancara, pengamatan di lapangan, maupun hasil dokumentasi, adalah dengan metode
trianggulasi. Metode Trianggulasi digunakan untuk menguji dan mengecek derajad
kepercayaan data hasil wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Metode Trianggulasi adalah teknik pengecekan keabsahan data yang diperoleh dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu Sugiyono, 2008: 372. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber
dan trianggulasi teknik pengumpulan data. Trianggulasi dalam penelitian ini bertujuan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan tentang
Manajemen Penyelenggaraan Kelas Rintisan Bertaraf Internasional di SMP N 5 Yogyakarta melalui berbagai sumber dan teknik pengumpulan data.