ikut dalam kegiatan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, sehingga termasuk dalam observasi
nonpartisifatif.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Bentuk-bentuk dokumen yang digunakan peneliti berupa gambar, data rencana kegiatan atau program kerja, laporan kegiatan, dan hasil kegiatan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrumen pengumpul data yang paling utama adalah diri peneliti sendiri human instrument. Sebab tidak ada pilihan lain dari pada
menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian. Berkenaan dengan hal ini, Sugiyono 2008: 307 menyatakan bahwa:
„dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang ditemukan melalui
observasi dan wawancara’. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alat bantu dalam
pengumpulan data, agar diperoleh data yang valid. Alat bantu yang digunakan meliputi:
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan pada saat wawancara dilakukan, agar wawancara yang dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan yang
telah ditetapkan. Selain itu dalam wawancara peneliti menggunakan alat bantu tape recorder atau sejenisnya. Alat bantu ini diharapkan dapat membantu peneliti
mengingat kembali informasi yang lupa dicatat pada saat itu.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan sebagai acuan pada saat observasi dilakukan, agar observasi yang dilakukan dapat berjalan efektif. Selain itu, dalam observasi
peneliti menggunakan camera. Camera digunakan untuk mendokumentasikan foto- foto yang berhubungan dengan Manajemen Penyelenggaraan Kelas Bertaraf
Internasional yang dilaksanakan di SMP N 5 Yogyakarta.
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi digunakan sebagai acuan pencarian atau pengumpulan dokumen-dokumen tentang penyelengaraan manajemen Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional RSBI, baik dokumen yang bersifat administratif, seperti data-data petugas Unit Urusan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI, struktur dan job
description, program kerja, dan anggaran dana kegiatan. Oleh karena itu, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini cukup rumit.
Sebab, peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.
F. Keabsahan Data Penelitian
Sugiyono 2008: 164 menyatakan bahwa penelitian kualitatif dinyatakan absah,
apabila memiliki
derajat kepercayaan
credibility, keteralihan
transferability, kebertergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Menurut Sugiyono 2008: 368, cara untuk menguji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Nilai transfer ini berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat diterapkan dalam situasi lain.
Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer ini bergantung pada pemakai hingga manakala hasil penelitian dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Supaya orang
lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif dan ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya Sugiyono, 2008: 376. Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.
Bagaimana peneliti mulai menentukan masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono, 2008: 377. Uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,