Dalam kegiatan wawancara, peneliti menggunakan alat bantu tape recorder atau sejenisnya, untuk membantu merekam dan mempermudah mengingat setiap hasil
wawancara yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya peneliti membawa daftar pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya, meskipun demikian peneliti bisa mengembangkan daftar pertanyaan tersebut, dengan catatan masih berkaitan dengan konteks penelitian. hal ini bertujuan
agar wawancara berlangsung santai dan bermakna, sehingga informan penelitian dapat mengemukakan pendapat atau tanggapan dengan bebas dan tanpa beban.
Agar hasil wawancara efektif, maka disusun kerangka dan garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan, urutan, penggunaan kata-kata dan petunjuk
wawancara.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan lembaga atau bukti fisik yang berkaitan dengan program kelas Rintisan Bertaraf Internasional di lembaga. Teknik
ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan ini berkenaan dengan kegiatan
yang dilakukan Unit Urusan RSBI dalam melaksanakan perannya di lembaga. Obsevasi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: pertama, observasi
partisipatif participatory observation pengamat ikut serta dalam pengamatan yang berlangsung, kedua observasi nonpartisipatif nonparticipatory observation
pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, tidak
ikut dalam kegiatan. Dalam penelitian ini, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, sehingga termasuk dalam observasi
nonpartisifatif.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Bentuk-bentuk dokumen yang digunakan peneliti berupa gambar, data rencana kegiatan atau program kerja, laporan kegiatan, dan hasil kegiatan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrumen pengumpul data yang paling utama adalah diri peneliti sendiri human instrument. Sebab tidak ada pilihan lain dari pada
menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian. Berkenaan dengan hal ini, Sugiyono 2008: 307 menyatakan bahwa:
„dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang ditemukan melalui
observasi dan wawancara’. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alat bantu dalam
pengumpulan data, agar diperoleh data yang valid. Alat bantu yang digunakan meliputi: