Pengertian Sarana Pendidikan Sarana Pendidikan

32

4. Pengadaan Sarana Pendidikan

Hartati Sukirman 2002: 29, menyebutkan bahwa di dalam langkah pengadaan ini mencakup pula langkah perencanaan sarana prasarana. Proses perencanaan pengadaan perlengkapan tidak mudah, karena harus dilakukan secara sistematis, rinci dan teliti berdasarkan informasi yang realistis tentang kondisi sekolah tersebut. Perencanaan yang baik tentunya berdasarkan analisis kebutuhan dan skala prioritas yang disesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingannya. Pengadaan sarana pendidikan sebaiknya sesuai kriteria pemilihan. Suharsimi Arikunto 1979: 44 memberikan empat kriteria dalam pemilihan sarana, yaitu: 1 alat itu harus berguna atau akan digunakan dalam waktu dekat mendesak, 2 mudah digunakan, 3 bentuknya bagus atau menarik dan 4 aman atau tidak menimbulkan bahaya jika digunakan. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengadaan sarana terdapat perancanaan didalamnya dan terkait satu sama lain. Dalam melakukan perencanaan dan pengadaan harus sesuai dengan prosedur dengan melihat kekayaan yang telah ada, sehingga sekolah dapat menentukan sarana apa saja yang dibutuhkan sekolah saat itu. Pengadaan sarana pendidikan pada dasarnya merupakan upaya merealisasikan rencana pengadaan sarana pendidikan yang telah disusun sebelumnya. Sering kali sekolah mendapat bantuan sarana dan prasarana pendidikan dari pemerintah. Namun bantuan tersebut dalam jumlah terbatas dan tidak selalu ada, sehingga sekolah dituntut untuk selalu berusaha juga melakukan pengadaan sarana pendidikan dengan cara lain. 33 Dalam kaitan itu, dengan pengadaan sarana pendidikan, ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pengelola sarana pendidikan untuk mendapatkan sarana pendidikan yang dibutuhkan sekolah, antara lain dengan cara sebagai berikut: a. Pembelian Untuk membeli sarana pendidikan di laboratorium dapat ditempuh dengan beberapa cara, yaitu: 1. Membeli di pabrik Yang dimaksud di sini adalah memperoleh sarana pendidikan dengan cara membeli langsung di pabrik yang memproduksi sarana pendidikan. Pembelian secara langsung sarana pendidikan di pabrik biasanya relatif lebih murah apabila dibandingkan pembelian sarana pendidikan di toko. 2. Membeli di toko Tidak semua sekolah dekat dengan pabrik atau penerbit, sehingga apabila membeli langsung ke pabrik atau penerbit memerlukan biaya tambahan yang tidak sedikit untuk ongkos perjalanannya.Apabila hal yang demikian itu terjadi, sebaiknya pengelola sarana pendidikan atau panitia pengadaan dapat membeli di toko yang dekat dengan sekolahnya dan telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 3. Memesan Pengadaan sarana pendidikan, baik membeli langsung ke toko, penyalur dan pabrik, atau penerbit, maupun memesan terlebih dahulu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 34 a Dengan pembelian atau pemesanan langsung, pengelola sarana pendidikan langsung datang ke toko atau pabrik untuk membeli atau memesan sarana pendidikan yang dibutuhkannya. b Pembelian atau pemesanan lewat pos, pengelola sarana pendidikan mengirimkan surat kepada toko atau pabrik untuk membeli atau memesan sarana pendidikan. Pada umumnya, pembelian atau pemesanan lewat surat ini uangnya dibayar terlebih dahulu dengan tambah ongkos pengirimannya. b. Hadiah atau sumbangan Selain dengan cara membeli, sarana pendidikan juga bisa diperoleh dari hadiah atau sumbangan dari perorangan maupun organisasi, badan- badan, atau lembaga-lembaga tertentu. Permintaan hadiah atau sumbangan sarana pendidikan dijadikan tambahan sarana pendidikan disekolah, dapat dirinci sebagai berikut: 1. Hadiah atau sumbangan dari murid-murid yang akan masuk sekolah atau yang akan lulus keluar dari sekolah. Mengenai jenis dan jumlahnya terserah kepada murid-murid, atau ditentukan sebelumnya. 2. Hadiah atau sumbangan dari guru atau staf lainnya. Hadiah atau sumbangan ini bisa berupa buku-buku baru, buku-buku yang sudah dibaca, dan lain sebagainya.