Jenis Sarana Pendidikan Sarana Pendidikan
34 a
Dengan pembelian atau pemesanan langsung, pengelola sarana pendidikan langsung datang ke toko atau pabrik untuk membeli atau
memesan sarana pendidikan yang dibutuhkannya. b
Pembelian atau pemesanan lewat pos, pengelola sarana pendidikan mengirimkan surat kepada toko atau pabrik untuk membeli atau
memesan sarana pendidikan. Pada umumnya, pembelian atau pemesanan lewat surat ini uangnya dibayar terlebih dahulu dengan
tambah ongkos pengirimannya. b.
Hadiah atau sumbangan Selain dengan cara membeli, sarana pendidikan juga bisa diperoleh dari
hadiah atau sumbangan dari perorangan maupun organisasi, badan- badan, atau lembaga-lembaga tertentu. Permintaan hadiah atau
sumbangan sarana pendidikan dijadikan tambahan sarana pendidikan disekolah, dapat dirinci sebagai berikut:
1. Hadiah atau sumbangan dari murid-murid yang akan masuk sekolah
atau yang akan lulus keluar dari sekolah. Mengenai jenis dan jumlahnya terserah kepada murid-murid, atau ditentukan
sebelumnya. 2.
Hadiah atau sumbangan dari guru atau staf lainnya. Hadiah atau sumbangan ini bisa berupa buku-buku baru, buku-buku yang sudah
dibaca, dan lain sebagainya.
35 3.
Hadiah atau sumbangan dari BP3. Permintaan hadiah atau sumbangan ini bisa diajukan pada waktu rapat anggota BP3, atau
langsung diajukan kepada ketua BP3. 4.
Hadiah atau sumbangan dari penerbit, terutama untuk memperoleh sarana pendidikan berupa buku. Untuk memperoleh sumbangan ini,
guru terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada penerbit yang bersangkutan.
5. Hadiah atau sumbangan dari lembaga-lembaga pemerintah atau
lembaga-lembaga swasta. Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan sarana pendidikan banyak
tergantung kepada hubungan antara sekolah dengan sumber-sumber yang dapat dijadikan tempat meminta hadiah atau sumbangan, dan juga tergantung
kemampuan pengelola sarana pendidikan di dalam berusaha memperoleh hadiah atau sumbangan.
c. Meminjam
Pengadaan sarana pendidikan sekolah bisa dilakukan dengan cara meminjam kepada pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang dapat dipinjam adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, taupun orang tua murid. Jangka waktu peminjaman jangan terlalu singkat, sebab akan merugikan pengelola sarana
pendidikan dalam segi pengelolaannya. Sarana pendidikan yang dipinjam tersebut diinventarisasikan di dalam buku inventaris sendiri.