Rumuasan Masalah Tujuan Penelitian
12 sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian
pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang bertanggungjawab atas dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Tujuan pendidikan yang digariskan merupakan suatu tugas pendidikan
yang cukup berat tetapi mulia. Tujuan pendidikan nasional ini menciptakan manusia yang berkualitas. Tujuan tersebut harus dijabarkan ke dalam jenjang dan
jenis pendidikan yang lebih terperinci, ke dalam kurikulum yang menjadi landasan kerjanya atau kepada bidang-bidang studi yang dapat dilaksanakan untuk mengisi
tujuan tersebut serta kedalam latihan-latihan yang secara praktis dapat dilaksanakan.
Menurut Daryanto 2003:2 sesuai dengan tingkatnya, jenis sekolah dan program pendidikan yang diberikan dikenal 4 tingkatan tujuan pendidikan yaitu :
a. Tujuan umum pendidikan, yakni pembentukan manusia Indonesia yang berpancasila.
b. Tujuan institusional, yakni tujuan lembaga pendidikan tersebut. c. Tujuan kurikuler, yakni tujuan bidang studi atau pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yakni tujuan proses belajar mengajar.
13 Selanjutnya dikemukakan bahwa kegiatan pendidikan yang dilaksanakan
selalu diarahkan pada 3 bidang yaitu : a.
Bidang Kognitif Pengetahuan b.
Bidang afektif Perasaan dan sikap c.
Bidang psikomotoris Keterampilan dan perbuatan. Pada setiap kesempatan pada pengajaran harus digunakan untuk membina
afeksi, kognisi, dan psikomotoris para anak didik agar menjadi manusia pembangunan. Pendidikan dalam artian aplikasi empiris, di satu pihak akan
mengarah kepembentukan pribadi, dan di pihak lain ialah dalam konteks sosial sekaligus memandangnya sebagai “subjek pembangunan”. Jadi tujuan pendidikan
di Indonesia bagaimanapun keadaanya dan kesempatannya harus menciptakan subjek pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya. Penciptaan manusia pembangunan melalui pendidikan berarti menciptakan
manusia yang tidak hanya sadar akan kepentingan hidup masyarakat pada masa sekarang saja, melainkan harus pula memiliki kesadaran dan perspektif kehidupan
untuk hari-hari mendatang. Manusia pembangunan yang memiliki wawasan hidup dengan segala permasalahannya pada masa-masa yang akan datang merupakan
salah satu syarat lancar dan langgengnya pembangunan tersebut.