25
juga membantu memperjelas tekstur dan konsistensi mekanis suatu benda yang tidak jelas jika diamati secara visual. Dalam metode multisensori,
perabaan digunakan dalam mengenal bentuk-bentuk huruf yang dipelajari melalui huruf-huruf timbul bertekstur kasar. Kemampuan mengontrol dan
mengoordinasi gerakan kinestetik merupakan hal yang penting bagi siswa yang sedang belajar membaca dan menulis. Koordiansi visual-motorik
diperlukan oleh siswa saat menulis berurutan dari baris ke baris, pemusatan perhatian pada kata yang terdiri dari huruf-huruf dan
membentuk huruf yang tepat saat menulis dan membedakan arah saat
menulis. Metode multisensori melibatkan berbagai modalitas dalam belajar menulis, sehingga diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih
mudah serta optimal dalam memperoleh hasilnya. Berdasarkan pendapat diatas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran
menulis dengan
menggunakan metode
multisensoori merupakan
pembelajaran menulis dengan memaksimalkan semua modalitas indera. Modalitas indera yang digunakan berupa visual, auditori, kinestetik, dan
taktil secara bersama-sama yang terfokus pada persepsi bentuk kata, pengembangan citra visual yang berbeda dari kata, dan pembentukan
kebiasaan melalui pengulangan penulisan sampai menjadi tulisan yang otomatis.
2. Kelebihan Metode Multisensori
Menurut Lerner dan Kline 2006: 417 kegunaan metode multisensori yakni: a untuk menstimulasi seluruh akal pikir, b anak
26
mendengarkan guru mengucapkan kata, c anak mengucapkan kata untuk diri sendiri, d mendengarkan sendiri yang dikatakan, e anak merasakan
gerakan otot saat melacak kata, f anak merasakan permukaan taktil bawah ujung jari, g anak melihat tangan mereka bergerak karena melacak kata,
dan h anak melacak dan mendengar sendiri kata yang anak katakan. Stimulasi sensori atau sesuai dengan pendapat Suyono dan Hariyanto
2014: 149 sebagai modalitas belajar yang terbagi ke dalam tiga macam pokok yakni visual, audio, dan kinestetic. Modalitas belajar dinyatakan
sebagai gaya belajar oleh DePeter dan Hernacki 2004: 110 didefinisikan sebagai kombinasi dari cara menyerap informasi dan mengatur serta
mengolah informasi tersebut. Modalitas belajar tersebut secara umum digunakan oleh anak sesuai dengan gayanya masing-masing. Oleh
Westwood 1993:
104 yang
menyatakan metode
multisensori memperlihatkan pertolongan bagi anak berkesulitan belajar dalam
mengasimilasikan dan bagian ketercapaian seperti tulisan dan kata.
3. Tahapan Metode Multisensori
Menurut Wardani 2005: 33 terknik Fernald terdiri dari 4 tahapan berikut:
1 Tahapan satu Pada tahap ini siswa memilih kata-kata
yang dipelajari, tiap kata dituliskan dengan krayon pada kertas dengan tulisan miring. Siswa
menelusuri kata dengan jari dan membunyikan tiap bagian kata sesuai dengan perjalanan selusur. Penelusuran diulangi berkali-kali sampai