Manfaat Hasil Penelitian PENDAHULUAN

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TENTANG ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK 1. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar Spesifik Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris “ learning disability”. Umumnya sebutan ini biasa dikenakan pada anak- anak yang mengalami kesulitan atau hambatan belajar, sehingga prestasi belajarnya rendah. Anak bekesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam perseptual, konseptual, memori dan ekspresi sehingga mengganggu dalam belajar Purwandari, 2001: 4-5. Menurut The National Joint Committee for Learning Disability NJCLD dalam Mulyono Abdurrahman, 2010: 7 menjelaskan bahwa: “Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimenifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap- cakap, membaca, menulis, bernalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematik. Gangguan tersebut instrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sitem syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungk in terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu seperti; gangguan sensoris, tunagrahita, hambatan sosial dan ekonomi atau berbagai pengaruh lingkungan misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, factor-faktor psikogenik berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung”. Menurut DSM V American Psychiatric Association, 2013: 33 menyatakan bahwa: “intellectual disability intellectual development disorder is a disorder with onset during the development period that includes both intellectual and adaptive functioning deficits in conceptual, sosial, and practical domains” 12 Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa intellectual disability gangguan perkembangan intelektual adalah gangguan dengan bermula selama masa perkembangan yang meliputi defisit fungsi intelektual dan adaptif dalam konseptual, sosial, dan bidang praktis Kesulitan belajar lebih didefinisikan sebagai gangguan perseptual, konseptual, memori, maupun ekspresi di dalam proses belajar. Kendati gangguan ini bisa terjadi di dalam berbagai tingkat kecerdasan, namun kesulitan belajar ini lebih dikaitkan dengan tingkat kecerdasan normal atau bahkan diatas normal. Anak-anak yang berkesulitan belajar memiliki ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik yang bisa menghambat alur belajar yang normal, menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan perseptual-motorik tertentu atau kemampuan berbahasa. Umumnya masalah ini tampak ketika anak mulai mempelajari mata pelajaran dasar seperti menulis, membaca, berhitung, dan mengeja. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar atau learning disabilities LD merajuk pada keragaman kelompok yang mengalami kesulitan atau hambatan perseptual, konseptual, memori, dan ekspresi dimana gangguan tersebut diwujudkan dalam kesulitan- kesulitan yang signifikan yang dapat menimbulkan gangguan dalam proses belajar. Gangguan tersebut menyebabkan hasil prestasi belajar anak menjadi rendah.