Asesmen Informal Kesulitan Menulis
21
seorang anak memiliki gangguan belajar. Namun, ketika kesulitan mengeja muncul bersamaan dengan kesulitan membaca atau kesulitan
matematika, maka
perlu dikhawatirkan.
Ini menunjukan
bahwa keterampilan belajar yang diperlukan untuk membentuk ketepatan
mengeja itu sama halnya dengan memungkinkan siswa untuk memiliki kemampuan membaca yang baik.
Mengeja adalah suatu bidang yang tidak memungkinkan adanya kreativitas atau berfikir devergen. Hanya ada satu pola susunan huruf-
huruf untuk suatu kata yang dianggap benar, tidak ada kompromi. Sekelompok huruf yang sama akan memiliki makna yang berbeda jika
disusun secara berbeda. Oleh karena itu, mengeja adalah memproduksi urutan huruf yang benar baik dalam bentuk tulisan atau ucapan dari suatu
kata. Perbedaan urutan huruf akan menghasilkan kata yang berbeda makna atau mungkin tidak bermakna dalam Mulyono Abdurrahman,2010: 230.
Menurut Nini
Subini 2011:61 “mengeja
adalah aktivitas
memproduksi urutan huruf yang tepat dalam ucapan atau tulisan dari kata atau suku kata”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa menulis adalah melukiskan lambang-lambang grafis. Menulis memiliki tiga aspek,
dalam penelitian ini difokuskan tentang mengeja dalam bentuk tulisan. Mengeja adalah kemampuan dalam menggunakan huruf untuk membentuk
kata-kata sesuai dengan penggunaan yang diterima atau sesuai urutan huruf yang benar baik dalam bentuk tulisan atau ucapan dari suatu kata.
22