Pra Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

a. Pra Siklus

Penelitian pra siklus ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu pada hari Sabtu 14 Mei 2011 selama 4 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada pra siklus adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan a Perencanaan dilakukan oleh guru tanpa berkolaborasi dengan peneliti. Dalam perencanaan ini, guru mengadakan kegiatan belajar dengan materi menggambar disain busana berupa penyelesaian gambar secara kering menggunakan metode yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah dengan contoh gambar yang sudah jadi prototype. b Peneliti dan observer menyiapkan lembar instrument sesuai dengan format dari peneliti yaitu instrumen penilaian hasil belajar menggambar siswa menggunakan instrumen lembar penilaian unjuk kerja,lembar observasi dan tes uraian dilengkapi dengan catatan lapangan untuk pengamatan terhadap proses belajar mengajar. 2. Tindakan Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap belajar, kemudian guru mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, duru memotivasi siswa agar serius selama pembelajaran berlangsung, selanjutnya guru melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode ceramah menggunakan media contoh gambar. Guru menjelaskan teori penyelesaian gambar secara kering dengan disertai contoh penyelesaian gambar secara kering yang sudah jadi, selama proses pembelajaran berlangsung siswa diminta untuk memperhatikan contoh gambar serta mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan kemudian menugaskan kepada siswa untuk praktik menggambar busana dengan tema busana pesta remaja hingga jam batas pengerjaan yang ditentukan. Setelah waktu yang ditentukan selesai, siswa mengumpulkan hasil gambar dan di akhir pembelajaran dilaksanakan tes uraian untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 3. Pengamatan Pada tahap ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar busana dengan metode yang dilakukan oleh guru. Pengamatan dilakukan bersama-sama peneliti dan teman sejawat untuk mempermudah dalam pengamatan agar pengamatan lebih terfokus. Dari hasil catatan lapangan pada proses pembelajaran pra siklus masih banyak siswa yang belum paham bagaimana langkah penyelesaian gambar yang benar, hal ini ditunjukkan pada saat proses penyelesaian gambar berlangsung masih banyak siswa yang bertanya pada teman yang lain sehingga membuat keadaan kelas kurang kondusif. Selain itu siswa hanya terpaku pada contoh gambar yang diberikan guru sehingga disain yang dibuat siswa belum variatif dan cenderung sama dengan contoh gambar. Hasil gambar yang dibuat siswa pada pra siklus setelah dievaluasi hanya beberapa siswa saja yang sudah memenuhi kriteria penyelesaian gambar yang benar. Hasil pengamatan melalui lembar observasi berdasarkan penilaian budaya dan karakter bangsa untuk mengetahui karakter atau sikap siswa selama pembelajaran berlangsung, lembar observasi ini juga berfungsi sebagai penilaian hasil belajar aspek afektif. Penilaian sikap terdiri dari mandiri,kreatif dan bertanggung jawab menggunakan. Adapun hasilnya adalah siswa yang menunjukkan sikap mandiri terdapat 15 siswa atau 60, siswa yang menunjukkan sikap cukup mandiri terdapat 4 siswa atau 16,dan siswa yang tidak menunjukkan sikap mandiri terdapat 6 siswa atau 24. Siswa yang menunjukkan sikap kreatif terdapat 6 siswa atau 24, siswa yang menunjukkan sikap cukup kreatif terdapat 7 siswa atau 28,dan siswa yang tidak menunjukkan sikap kreatif terdapat 12 siswa atau 47. Siswa yang menunjukkan sikap bertanggung jawab terdapat 6 siswa atau 24, siswa yang menunjukkan sikap cukup bertanggung jawab terdapat 3 siswa atau 12,dan siswa yang tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab terdapat 16 siswa atau 64. Penjelasan data diatas merupakan data deskriptif yang diperoleh melalui lembar observasi dan catatan lapangan. Data hasil belajar diperoleh berdasarkan ranah afektif yang dilihat dari perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan penilaian budaya dan karakter bangsa, ranah kognitif dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa melalui tes uraian, dan ranah psikomotor yang dilihat melalui penilaian unjuk kerja. Hasil penilaian pada masing- masing aspek dapat dilihat pada lampiran,nilai yang diperoleh melalui penilaian sikap, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah,hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas 54.4, perolehan nilai yang dicapai pada lembar unjuk kerja nilai rata-rata kelas memperoleh 73.36, hasil gambar siswa masih banyak yang belum sesuai dengan teknik penyelesaian gambar yang sesuai karena banyak siswa yang belum paham,sedangkan perolehan skor kognitif memperoleh nilai rata-rata kelas 73.28. Skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa diolah menjadi nilai akhir hasil belajar dengan bobot afektif sebesar 10,kognitif sebesar 30, dan psikomotor sebesar 60, penghitungan penilaian dapat dilihat pada lampiran. Rata-rata hasil belajar siswa pra siklus dalam menggambar busana yaitu dalam penyelesaian gambar secara kering adalah 72. Yang dapat dilihat dari daftar nilai berikut ini: Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Sumber: Penilaian yang dilakukan oleh guru dan peneliti Berdasarkan data hasil belajar pada pra siklus dari 25 siswa menunjukkan nilai rata-rata Mean yang dicapai adalah 72, dengan nilai tengah Median yaitu 73, dan nilai yang sering muncul Mode adalah 70 dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan nilai yang disajikan pada tabel 9, hasil belajar siswa pada pra siklus dari 25 siswa dapat dikategorikan pada No Nama Siswa Pra Siklus 1 Siswa 1 74 2 Siswa 2 75 3 Siswa 3 66 4 Siswa 4 68 5 Siswa 5 70 6 Siswa 6 79 7 Siswa 7 73 8 Siswa 8 60 9 Siswa 9 76 10 Siswa 10 73 11 Siswa 11 70 12 Siswa 12 63 13 Siswa 13 66 14 Siswa 14 71 15 Siswa 15 80 16 Siswa 16 67 17 Siswa 17 70 18 Siswa 18 73 19 Siswa 19 65 20 Siswa 20 76 21 Siswa 21 83 22 Siswa 22 75 23 Siswa 23 83 24 Siswa 24 70 25 Siswa 25 74 Jumlah 1800 Rata-rata 72 tabel hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal berikut ini: Tabel 12. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus Berdasarkan KKM Kategori Jumlah Siswa Persentase Tuntas 13 52 Belum Tuntas 12 48 Berdasarkan data tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada pra siklus, dari 25 siswa yang mengikuti pembelajaran menggambar busana menggunakan metode yang digunakan oleh guru menunjukkan bahwa siswa yang tuntas baru mencapai 52 atau 13 siswa dan siswa yang belum tuntas 48 atau 12 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah terlihat pada baru sebagian siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan jika dilihat dari nilai rata-rata kelas baru mencapai 72 dan masih di bawah standart KKM yaitu 73. 4. Refleksi Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, refleksi dilakukan dilakukan pada hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas masih di bawah standart minimal. Adapun refleksi dari pra siklus adalah: a Siswa kurang menguasai materi penyelesaian gambar secara kering, hal ini disebabkan pada saat guru menjelaskan siswa tidak memperhatikan guru. Karena hanya mendengar ceramah dari guru tanpa ada umpan balik dari guru berupa perhatian dan bimbingan secara langsung,maka kegiatan praktik menggambar dilakukan kurang maksimal. b Rendahnya ketrampilan siswa dalam menggores masih banyak yang kurang luwes pada pembuatan disain, hal ini dikarenakan siswa kurang mengetahui bagaimana teknik menggores yang benar. c Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran seperti penggunaan media pembelajaran,guna menimbulkan gairah belajar ,motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu penggunaan media dapat mempermudah pemahaman akan materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pembuatan disain busana. d Rendahnya hasil praktik menggambar busana siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang masih rendah. Dari permasalahan diatas peneliti berkolaborasi dengan guru sepakat untuk melakukan tindakan melalui penggunaan media digital pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar materi penyelesaian gambar secara kering.

b. Siklus Pertama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM MATERI MEMBACA PENGUMUMAN MELALUI MEDIA GAMBAR Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dalam Materi Membaca Pengumuman Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Semirejo 01.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PETA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGPAKEL MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA Peningkatan Hasil Belajar Ips Pada Materi Peta Kelas IV SD Negeri 2 Karangpakel Melalui Penggunaan Alat Peraga Gambar Peta Tahun Ajaran 2012/20

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PETA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGPAKEL MELALUI PENGGUNAAN ALAT Peningkatan Hasil Belajar Ips Pada Materi Peta Kelas IV SD Negeri 2 Karangpakel Melalui Penggunaan Alat Peraga Gambar Peta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 22

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD.

0 0 5

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PENGASIH.

0 0 209

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN RITATOON TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN GAMBAR SECARA MIX MEDIA DI SMK NEGERI 3 PURWOREJO.

4 13 271

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 2 200

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BULLETIN BOARD TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MATERI PENYELESAIAN GAMBAR SECARA KERING DI SMK NEGERI 1 JAMBU.

1 13 230

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MATERI PENYELESAIAN GAMBAR SECARA KERING MENGGUNAKAN MEDIA ALG (ALAT LEBAR GANTUNG) SISWA KELAS XI DI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

5 97 153

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 0 1