14
e. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analistis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam yang terjadi. f. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari
keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. Memberikan apresiasi kita terhadap alam melalui
pemanfaatan teknologi Depdiknas dalam Trianto 2010 : 143. Tujuan pendidikan sains di SD berorientasi pada teori hasil
belajar pencapaian sains dari segi produk, proses dan sikap keilmuan. Dari segi produk, siswa diharapkan dapat memahami konsep sains dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, dari segi proses, siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan,
gagasan, dan menerapkan konsep yang diperoleh untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan dari segi sikap dan nilai
diharapkan siswa mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda di lingkungannya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri,
bertanggung jawab, mandiri dan dapat bekerja sama, serta mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Patta Bundu, 2006 : 18.
3. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan
materi kepada siswa, akan tetapi merupakan aktifitas profesional yang
15
menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara
terpadu, serta
menciptakan sistem
lingkungan yang
memungkinkan peserta didik agar dapat belajar secara efektif dan efisien Suharjo, 2006 : 85.
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa, dengan kreatifitas
berpikir, siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa itu sendiri, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran Syaiful Sagala, 2010: 62.
Pembelajaran tersebut dapat mengubah masukan siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum
memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan Aunurrahman, 2010: 34. Demikian pula siswa yang
memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif,
menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting, tetapi pengajaran IPA yang
bagaimanakah yang paling tepat untuk anak, karena struktur kognitif anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan,
padahal mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih
16
keterampilan proses IPA yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya Usman Samatowa, 2010 : 5.
Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata
pelajaran itu dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan menjadi empat golongan, yakni : a Bahwa IPA
berfaedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan materi suatu bangsa bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang IPA, sebab
IPA merupakan dasar teknologi, sebagai tulang punggung
pembangunan, b Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan
berpikir kritis dan objektif, c Bila IPA diajarkan melalui percobaan- percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah
merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka, d Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai
potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan Usman Samatowa 2010 : 4.
Dalam penelitian ini materi IPA yang digunakan yaitu tentang perubahan kenampakan bumi, bulan dan matahari serta perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Materi tersebut dipilih karena sesuai dengan media yang akan diguakan, yaitu media
video. Materi yang sulit untuk diamati secara langsung akan lebih
17
mudah dipahami oleh siswa jika menggunakan media video daripada guru menerangkan tanpa ada bantuan media.
B. Karakteristik Siswa SD