Pengembangan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

unsur hara. Orang luar cenderung mengukur produktivitas usaha tani menurut total biomassa, hasil komponen-komponen tertentu misalnya gabah, jerami, kandungan protein, hasil ekonomis atau keuntungan, seringkali memandang perlu untuk memaksimalkan hasil per satuan luas lahan Kanisius, 1999.

2.6. Pengembangan Wilayah

Wilayah adalah unit tata ruang yang terdiri dari unsur-unsur tata ruang yaitu: jarak, lokasi, bentuk, ukuran dan skala. Sebagai inti tata ruang yang dimanfaatkan manusia penataan dan penggunaan wilayah dapat terpelihara Hanafiah, 1982. Pengembangan wilayah adalah suatu usaha untuk mengelola segala potensi yang ada pada suatu daerah dengan melaksanakan pembangunan di berbagai sektor melalui beberapa program kegiatan dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Jayadinata 1977 menyatakan bahwa pengembangan ialah usaha memajukan atau memperbaiki sesuatu yang ada, sedangkan pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Sedangkan menurut Soekartawi 1994 pembangunan wilayah adalah sebagai suatu pelaksanaan pembangunan nasional di suatu wilayah yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan sosial serta menghormati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian pengembangan wilayah harus selalu diupayakan pada usaha untuk pembangunan nasional. Universitas Sumatera Utara Beberapa pengertian tentang pengembangan wilayah adalah 1 bahwa pembangunan adalah suatu proses artinya dilakukan secara terus-menerus di mana proses itu dapat dibagi menjadi tahap-tahap tertentu, 2 pembangunan merupakan suatu usaha, 3 pembangunan dilakukan secara berencana dan berorientasi kepada pertumbuhan dan perubahan, 4 pembangunan mengarah kepada modernitas, 5 modernitas dicapai melalui pengembangan yang mencakup seluruh aspek kehidupan terutama aspek politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan serta administrasi, 6 seluruh pembangunan ditujukan kepada usaha membina bangsa secara berkelanjutan. Saragih 2001 mengatakan pengembangan wilayah yang strategis untuk dikembangkan adalah dengan mengintegrasikan antar wilayah dengan pengembangan agribisnis yang merupakan paradigma baru pembangunan ekonomi yang berbasis pertanian as a new way to seeing agriculture. Paradigma ini membangun keempat subsistem agribisnis yaitu: subsistem agribisnis hulu downstream, subsistem agribisnis usaha tani on-farm, subsistem agribisnis hilir up-stream dan subsistem jasa layanan pendukung supporting institution. Dalam hubungan dengan pembangunan wilayah akan tercipta keunggulan komparatif dari setiap wilayah melalui pengembangan subsistem agribisnis. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan tersebut Gunawan 2004 menyatakan bahwa pemerintah harus membuat kebijakan yang dapat meningkatkan kemampuan wilayah region dan daerah localities dengan melaksanakan strategi pembangunan yang akan memperkuat keunggulan kompetitif wilayah region Universitas Sumatera Utara competityve advantage. Dalam kerangka inilah maka pembangunan nasional di suatu wilayah disesuaikan dengan kemampuan fisik dan sosial ekonomi dari wilayah tersebut dengan tetap berpedoman pada tujuan nasional. Untuk wilayah pedesaan yang umumnya identik dengan petani dan kemiskinan, maka dibutuhkan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan pertanian yang berhasil, jika terjadi pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani yang kurang baik menjadi lebih baik Soekartawi, 1994. Suatu pembangunan pertanian berhasil jika didukung dengan penyediaan sarana-sarana produksi yang memadai, adanya sistem transportasi yang baik dan organisasi pemasaran yang baik. Dengan tersedianya sarana produksi pertanian dan dialokasikan dengan baik maka produktivitas pertanian akan tinggi sehingga pendapatan petani juga meningkat yang mana jika dalam proses jangka panjang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan ekonomi memerlukan pengaturan dan pengarahan dari pimpinan masyarakat kepala daerah, oleh sebab itu pengembangan suatu wilayah juga tidak terlepas dari peran kepala daerah. Kepala daerah harus dapat menciptakan pemikiran yang inovatif yang bisa menciptakan perubahan atas kesejahteraan masyarakat, harus mampu menarik kaum entrepreneur untuk menanamkan modalnya, harus mampu menggerakkan masyarakat ke suatu sikap yang produktif, harus mampu memanfaatkan sumber daya ekonomi yang ada dan mampu mengurangi jumlah penganggur. Peran seperti inilah yang harus dimiliki Universitas Sumatera Utara oleh seorang kepala daerah guna mendorong terjadinya pengembangan wilayah Miraza, 2006. Tarigan 1998 menyebutkan bahwa pengembangan wilayah ruang memegang peranan sangat penting, khususnya dipandang dari sudut peningkatan pendapatan dan pelayanan sosial, di mana ruang memiliki 4 pilar utama yang meliputi: 1. Ruang sebagai Lokasi Tingkat efisiensi kegiatan sangat tergantung dan dipengaruhi oleh lokasi sangat berpengaruh terhadap pasar, sistem transportasi, sarana pendidikan, komunikasi, pemerintahan dan utilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai faktor produksi dan mendukung aktivitas kehidupan sosial dan ekonomi dalam memaksimalkan kepentingan dan partisipasi masyarakat di bidang ekonomi guna pengembangan wilayah dan pembangunan pada umumnya. 2. Ruang sebagai Geografi Wilayah sangat dipengaruhi berbagai faktor fisik yaitu alam, iklim, vegetasi, ekonomi dan budaya sehingga wilayah merupakan sesuatu yang homogen compage. Perwujudannya dapat dilakukan berdasarkan keterkaitan antara pusat inti kutub dengan daerah belakangnya hinterland sehingga wilayah dapat dikatakan merupakan kombinasi dari lahan tanah, air, udara, tanaman, binatang dan manusia yang terletak dan terdapat dalam suatu sistem tata ruang. Universitas Sumatera Utara 3. Ruang sebagai Pusat Pemukiman dan Pusat Pertumbuhan Walaupun wilayah mengutamakan perencanaan, fisik, jalan, bangunan, pemukiman, sarana-sarana fasilitas umum, keindahan kota dan lain-lain, namun sering timbul masalah dari daerah lainnya. Dengan demikian wilayah perlu direncanakan dengan rencana pengembangan daerah sekitarnya sehingga terdapat berbagai hirarki daerahkota yang dapat mendukung pengembangan peningkatan perekonomian masyarakat sehingga mendukung peningkatan pendapatan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut. 4. Ruang sebagai unit ekonomi wilayah sangat tergantung pada berbagai faktor yang timbul seperti ongkos transportasi, sumber bahan baku, biaya bahan baku, perbedaan produktivitas, tenaga kerja, perbedaan permintaan dan kondisi terhadap pasar. Wilayah harus berspesialisasi terhadap kegiatan produksi yang mempunyai keunggulan komparatif sehingga perekonomiannya dapat berkembang dan sangat bergantung kepada pasar. Keempat pilar tersebut di atas merupakan tolok ukur dari konsep pengembangan wilayah yang menekankan perlunya pengelolaan secara simultan beberapa aspek yang berkaitan dengan Sumber Daya Alam SDA, Sumber Daya Fisik SDF, Sumber Daya Manusia SDM dan Sumber Daya KeuanganEkonomi SDK, yang pengelolaannya perlu disatukan dan saling mendukung untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan wilayah. Universitas Sumatera Utara

2.7. Produk Domestik Regional Bruto PDRB