Model Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data

4.6.3. Model Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen dan 2 variabel independen maka untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan alat analisis regresi berganda multiple regression analysis. Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain. Budgetary Goal Characteristic terdiri dari 5 karakteristik, pengujian dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama dilakukan analisis faktor untuk seluruh karakteristik dari BGC. Hasil pengujian akan diperoleh satu nilai yang mewakili BGC yang akan digunakan sebagai nilai yang mewakili variabel BGC dan nilai ini akan diuji secara bersama-sama variabel Keadilan Prosedural untuk melihat pengaruhnya terhadap Kinerja Manajerial. Persamaan regresi yang digunakan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ε Di mana: Y = kinerja manajerial a = konstanta X 1 = budgetary goal characteristics X 2 = keadilan prosedural b 1 , b 2 = koefisien regresi ε = error Cara kedua yaitu karakteristik dari BGC akan diuji secara bersama-sama dengan variabel Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial sehingga persamaan regresinya adalah Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + ε Di mana: Y = kinerja manajerial a = konstanta Universitas Sumatera Utara X 1 = partisipasi penyusunan anggaran X 2 = kejelasan sasaran anggaran X 3 = kesulitan sasaran anggaran X 4 = evaluasi anggaran X 5 = umpan balik anggaran X 6 = keadilan prosedural b 1 ,.. b 6 = koefisien regresi ε = error Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi α 0,05 atau 5. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian dengan cara menguji secara simultan melalui uji signifikansi simultan uji statistik F yang bermaksud untuk dapat menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F tabel berarti hipotesis diterima, jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel berarti hipotesis ditolak. Sedangkan untuk menguji masing-masing variabel secara parsial dilakukan dengan uji signifikansi parameter individual uji t statistik yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen serta variabel mana yang dominan mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai t hitung adalah positif atau lebih besar dari t tabel berarti hipotesis diterima. Sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak. Selanjutnya dilakukan pengujian Koefisien Determinasi R 2 yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Kuncoro, 2003: 220. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol Universitas Sumatera Utara dan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen, dan apabila nilai R 2 semakin kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Menurut Ghozali 2009: 87, kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskriptif Sampel Penelitian

Hasil survei dari 90 kuesioner yang dikirim kepada Pejabat eselon III dan IV pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Tebing Tinggi 77 kuesioner yang kembali dan diolah dalam penelitian ini sehingga dalam penelitian ini memperoleh respon rate sebesar 85,6, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Data Hasil Kuesioner Keterangan Jumlah Kuesioner yang dikirim 90 Kuesioner yang kembali 77 Kuesioner yang tidak kembali 13 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian 77 Tingkat pengembalian respon rate 85,6

5.1.2. Deskriptif Statistik Data Penelitian

Dari hasil kuesioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.2. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI LAMPUNG

0 11 64

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH DI PROVINSI LAMPUNG

2 35 62

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DALAM HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA

0 4 72

KEADILAN PROSEDURAL DALAM HUBUNGAN ANTARA BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DAN KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH

0 3 11

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 4 9

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 2 26

PENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo).

0 2 9

PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Pejabat Eselon III dan IV pada Pemerintah Daerah se-Eks Karesidenan Surakarta ).

0 0 10

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ( Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Surakarta).

0 1 12

PENDAHULUAN PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ( Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Surakarta).

0 0 5