Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP HAM Medan

Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase peran perawat pelaksana pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa n=32 di RSUP HAM Medan pada bulan Februari-Maret 2011 Peran Perawat Frekuensi Persentase Pengkajian Baik 29 90,6 Kurang baik 3 9,4 Perencanaan Baik 26 81,3 Kurang baik 6 18,8 Implementasi Baik 32 100,0 Evaluasi Baik 25 78,9 Kurang baik 7 21,9 Total Peran Perawat Baik 29 90,6 Kurang baik 3 9,4

1.3 Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP HAM Medan

Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa dibagi menjadi tiga komponen yaitu kesehatan kesehatan fisik, psikologis, dan spiritual, kepemilikan dan harapan. Hasil analisa data untuk mengukur kualitas hidup, maka dapat diidentifikasi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUP HAM Medan dengan jumlah responden 32 orang mayoritas dalam kategori tinggi sebesar 62,5 20 orang dan kategori sedang sebesar 37,5 12 orang. Dari 32 pasien yang menjadi responden, mayoritas pasien mengatakan kesehatan fisik kategori sedang sebesar 50,0 16 orang, kategori tinggi ada sebesar 28,1 9 orang, dan kategori rendah sebesar 21,9 7 orang. Kualitas Universitas Sumatera Utara hidup pasien dari kesehatan psikologis pasien mayoritas pada kategori tinggi sebesar 75,0 24 orang dan kategori sedang ada 8 orang 25,0, dan kualitas hidup pada kesehatan spiritual pasien mayoritas kategori tinggi sebesar 90,6 29 orang dan kategori sedang ada 9,4 3 orang. Berdasarkan kualitas hidup dari komponen kepemilikan mayoritas pasien menyatakan dalam kategori tinggi sebesar 78,1 25 orang dan kategori sedang ada 21,9 7 orang. Kualitas hidup dari komponen harapan pasien mayoritas dalam kategori tinggi ada 65,6 21 orang dan kategori sedang sebesar 34,4 11 orang. Berdasarkan hasil analisa data sebanyak 32 responden terhadap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP HAM Medan maka distribusi frekuensi dan persentase kualitas hidup dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa n=32 di RSUP HAM Medan pada bulan Februari-Maret 2011 Kualitas Hidup Frekuensi Persentase Kesehatan Kesehatan Fisik Tinggi 9 28,1 Sedang 16 50,0 Rendah 7 21,9 Kesehatan Psikologis Tinggi 24 75,0 Sedang 8 25,0 Kesehatan Spiritual Tinggi 29 90,6 Sedang 3 9,4 Kepemilikan Tinggi 25 78,1 Sedang 7 21,9 Harapan Tinggi 21 65,6 Sedang 11 34,4 Total Kualitas Hidup Tinggi 20 62,5 Sedang 12 37,5 Universitas Sumatera Utara 1.4 Hubungan Peran Perawat Pelaksana dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP HAM Medan Analisa hubungan peran perawat pelaksana dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa diukur dengan menggunakan uji korelasi spearman rho. Analisa data dilakukan dengan uji korelasi spearman rho didapat koefisien korelasi r antara peran perawat pelaksana dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yaitu r 0,520 dengan tingkat signifikan p 0,02 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara peran perawat pelaksana dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa dengan kekuatan hubungannya sedang dan positif, dalam arti semakin tinggi peran perawat pelaksana maka semakin tinggi pula kualiatas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP HAM Medan. Tabel 5. Hasil analisa hubungan peran perawat pelaksana dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa n=32 di RSUP HAM Medan pada bulan Februari-Maret 2011 Variabel r p Peran perawat pelaksana 0,520 0,002 Kualitas hidup α = 0,01 2-tailed Universitas Sumatera Utara 2. Pembahasan 2.1 Peran perawat pelaksana pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani