Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa secara rutin dua kali seminggu minimal menjalani
terapi satu tahun, dewasa, dapat berbahasa Indonesia, toleransi aktivitas secara mandiri, dan bersedia menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusi pada
penelitian ini yaitu pasien yang tidak sadarkan diri, mengalami gangguan jiwa dan tidak bersedia menjadi resonden.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di unit hemodialisa RSUP Haji Adam Malik Medan yang berada di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan. Lokasi ini dipilih peneliti
sebagai lokasi penelitian karena rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit pendidikan di kota Medan, rumah sakit tipe A, dan mempunyai unit hemodialisa.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai Maret 2011.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan Sumatera Utara dan izin dari RSUP Haji Adam Malik Medan.
Responden terlebih dahulu diberi informasi tentang sifat, manfaat, tujuan, dan proses penelitian ini. Responden yang bersedia diteliti terlebih dahulu
menandatangani lembar persetujuan informed consent. Ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan yaitu hak
kebebasan menjadi responden baik dari tekanan fisik maupun tekanan sosial. Peneliti tetap menghormati hak responden yang tidak mau jadi responden.
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dengan memakai inisial
Universitas Sumatera Utara
nama serta tidak mencampuri hal-hal yang bersifat pribadi dari responden, dan hanya digunakan untuk kepentingan peneliti Nursalam, 2003.
5. Instrument Penelitian
5.1 Instrumen Penelitian Instrumen digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama kuesioner data demografi, kuesioner kedua yaitu kuesioner peran perawat pelaksana dan
kuesioner ketiga adalah kuesioner kualitas hidup. Kuesioner ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka.
a. Kuesioner Data Demografi Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yang meliputi nama inisial, umur, jenis kelamin, status, suku, agama, pendidikan, pekerjaan
sebelumnya, penghasilan perbulan, dan penyakit penyebab gagal ginjal kronik. b. Kuesioner Peran Perawat pelaksana
Kuesioner peran perawat pelaksana bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Kuesioner ini disusun oleh peneliti sesuai dengan tinjauan pustaka yaitu berisi tentang
standar asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Kuesioner peran perawat pelaksana terdiri dari 25 pernyataan
dimana masing-masing komponen dari standar peran perawat pelaksana pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yaitu pengkajian ada 5
Universitas Sumatera Utara
pernyataan no 1-5, perencanaan ada 2 pernyataan no 6-7, implementasi ada 13 pernyataan no 8-20, dan evaluasi ada 5 pernyataan no 21-25. Pengukuran
kuesioner ini menggunakan skala Likert dan semua pernyataan adalah pernyataan positif. Jawaban terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu selalu perawat lakukan SL
bernilai 4, sering perawat lakukan SR bernilai 3, kadang-kadang perawat lakukan KD bernilai 2, dan tidak pernah perawat lakukan TP bernilai 1. Nilai
terendah yang mungkin dicapai adalah 25 dan nilai tertinggi adalah 100. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 1992, p = rentang banyak
kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 75 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori
kelas untuk peran perawat pelaksana, maka akan diperoleh panjang kelas p sebesar 37. Nilai p = 37 dan nilai terendah 25 sebagai batas bawah kelas pertama,
maka peran perawat pelaksana pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP HAM Medan dikategorikan atas dua kelas sebagai
berikut : 25-62 = peran perawat pelaksana kurang baik
63-100 = peran perawat pelaksana baik c. Kuesioner Kualitas Hidup
Kuesioner kualitas hidup bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa. Kuesioner ini
diambil dari penelitian sebelumnya yaitu “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di
RSUP HAM Medan” Desita, 2009. Kuesioner kualitas hidup ini terdiri dari 25 pernyataan yang akan mewakili setiap komponen kualitas hidup kesehatan,
Universitas Sumatera Utara
kepemilikan, dan harapan hidup yaitu komponen kesehatan kesehatan fisik no. 1-5, psikologis no. 6-10, dan spiritual no.11-15, komponen kepemilikan no 16-
20, dan komponen harapan no 21-25. Kategori jawaban yaitu selalu saya lakukan SL, sering saya lakukan SR, kadang saya lakukan KD, dan tidak
pernah saya lakukan TP. Penilaian menggunakan skala Likert yang terbagi menjadi dua bagian pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif
dengan empat pilihan jawaban yaitu selalu saya lakukan SL bernilai 4, sering saya lakukan SR bernilai 3, kadang-kadang saya lakukan KD bernilai 2, dan
tidak pernah saya lakukan TP bernilai 1. Pernyataan negatif dengan 4 jawaban yaitu selalu saya lakukan SL bernilai 1, sering saya lakukan SR bernilai 2,
kadang-kadang saya lakukan KD bernilai 3, dan tidak pernah saya lakukan TP bernilai 4. Kuesioner pernyatan positif ada sebanyak 19 pernyataan yaitu nomor
1, 2, 3, 4, 5, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23,24,25. Kuesioner pernyataan negatif ada sebanyak 6 pernyatan yaitu 6,7,8,9,21,22. Nilai terendah
yang mungkin dicapai adalah 25 dan nilai tertinggi adalah 100. Dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana 1992,
p=rentangbanyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 75 dan banyak kelas dibagi atas
tiga kategori kelas untuk kualitas hidup, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 25. Dengan p=25 dan nilai terendah 25 sebagai batas bawah kelas
pertama, maka kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP HAM Medan dikategorikan atas tiga kelas sebagai
berikut : 25-50 = kualitas hidup rendah
Universitas Sumatera Utara
51-75 = kualitas hidup sedang 75-100 = kualitas hidup tinggi
6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument